Temanggung, Harianblora.com - Pembangunan MTs Integrasi (Mumtas) Al-Hudlori Temanggung secara resmi dimulai pada Senin (11/1/2021) yang ditandai dengan peletakan batu pertama. Pembangunan MTs di bawah naungan Yayasan Al-Hudlori ini resmi dibangun di Kebonsari, Kecamatan Temanggung, Kabupaten Temanggung dengan luas 4.026 m2.
Hadir Bupati Temanggung H. Muhammad Al-Hadziq, Anggota
Komisi 8 DPR RI KH Muslich Zaenal Abidin, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten
Temanggung Drs. Suyono, MM., Kepala
Kantor Kementerian Agama Kabupaten Temanggung, KH. Ahamd Muhdzir, Ketua LP.
Ma'arif NU Temanggung Drs H Yusuf Purwanto M.Ag., Kiai Abdul Aziz dari
Temanggung, Habib Muchsin bin Abdul Qodir Al-aydrus, KH. Muhamad Ridwan Abdan
Magelang, KH. Minanurrohman Ansori Payaman Magelang, Drs. KH. Usman Ridlo, Kiai
Isa Bahri Temanggung, dan sejumlah tokoh masyarakat.
Ketua Yayasan Al-Hudlori H. Abdul Hakim Siradj Abdan
mengatakan bahwa pembangunan MTs Integrasi (Mumtas) Al-Hudlori ini disiapkan
dana sekitar Rp 16 miliar. MTs Integrasi (Mumtas) Al-Hudlori ini memiliki
fasilitas gedung yang bagus, pondok pesantren, kantin, musala, dan disiapkan
para pakar atau guru yang hafiz Alquran dan hadis.
Menurutnya, apa perbedaan MTs Mumtas Al-Hudlori dengan yang
lain. Pertama, MTs Mumtas Al-Hudlori memiliki paradigma keilmuan integrasi,
yaitu sebuah cara pandang model paradigma yang mengintegrasikan, menyatukan,
meleburkan ilmu-ilmu umum dan ilmu agama atau dengan agama itu sendiri.
Paradigma ini sudah didiskusikan, dikaji matang dan sudah tersusun dalam sebuah
buku ilmiah. Jangankan madrasah/sekolah, perguruan tinggi saja masih banyak
yang belum memiliki paradigma keilmuan yang mapan.
“Integrasi ini memiliki latarbelakang, selama ini banyak
sekolah umum yang terlalu berkiblat pada Barat sehingga lulusan mereka
cenderung sekuler, liberal, dan mendewakan akal. Di satu sisi, ada pula yang
cenderung mengutamakan Islam namun menolak Barat, sehingga lulusannya cenderung
kaku, konservatif, puritan, dan radikal. Maka Yayasan Alhudlori memilih jalan
integrasi sebagai wujud moderasi ilmu dan moderasi beragama,” katanya.
Kedua, wujud integrasi itu nanti kami kembangkan lewat
kurikulum, program intra dan ekstrakurikuler, serta penguatan mutu yang tidak
hanya unggul dalam sains, matematik, bahasa, literasi, namun juga karakter atau
akhlakul karimah sebagai ciri khas madrasah. Ketiga, MTs Mumtas Alhudlori
mengembangkan program tahfiz Alquran dan Hadis yang terintegrasi dengan asrama
/ pesantren siswa.
Keempat, kita ke depan akan mengembangkan Gerakan literasi
Madrasah melalui Lembaga Pers Siswa, Jurnal Ilmiah Guru, Penerbitan Al-Khudlori
yang menjadi produk ilmiah siswa maupun guru melalui publikasi berbasis karya
tulis jurnalistik, karya tulis ilmiah, karya sastra, dan karya digital. Kelima,
penguasaan bahasa daerah, bahasa nasional, bahasa asing utamanya Inggris, dan
Arab secara aktif.
“Dengan ikhtiar ini, semoga mampu mewujudkan pendidikan di
wilayah Temanggung menjadi obor kemajuan sesuai prinsip pesantren, yaitu
almuhafadatu ala qadimissalih, wal akhdu biljadidil aslah, yang berarti merawat
tradisi lama yang baik, dan menerima serta mengembangkan tradisi baru yang
lebih baik. Hal itulah yang kami pegang teguh dan akan kami kembangkan melalui
madrasah integrasi Alhudlori yang sudah pada tahap peletakan batu pertama ini,”
lanjutnya.
Sementara itu, Bupati Temanggung dalam sambutannya
menegaskan bahwa pihaknya mengapresiasi atas pembangunan tersebut. Pihaknya
juga merasa bangga dan sekaligus terima kasih kepada yayasan yang telah ikut
berperan mencerdaskan generasi penerus melalui pendidikan madrasah.
Bupati juga berharap semoga madrasah ini nantinya akan
melahirkan generasi-generasi cerdas, beriman dan bertakwa. Generasi Ahlussunnah
yang mencintai Pancasila dan NKRI. (Ibda)
0 comments:
Post a Comment