Semarang, Harianblora.com - Melalui Webinar Nasional bertajuk "Pembinaan Kesadaran Bela Negara dan Menangkal Radikalisme", Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Jawa Tengah Prof Dr KH Syamsul Ma'arif, M.Ag., mengajak semua elemen utamanya warga UNNES turut menangkal radikalisme.
Webinar Nasional via zoom itu terlaksana Selasa (27/10/2020). Selain
Ketua FKPT Jateng, pembicara lain yaitu Gubernur Lemhannas RI Letjen TNI (Purn)
Agus Widjojo, MMAS., M.Sc.NS., M.P.D., yang dimoderatori Staf Ahli Rektor
Bidang Kemahasiswaan UNNES Rudi Salam, S.Pd., M.Pd.
Dijelaskan dalam materinya, bahwa menurut Hadratussyaikh KH. Hasyim
Asyaari anugerah paling berharga adalah akal, namun mengapa sering kita timbun
dengan hawa nafsu dan kebodohan. Maka akal harus digunakan sebagaimana
mestinya.
Dijelaskan Prof Syamsul, menurut Habib Ali al-Jufri bahwa orang-orang
yang memprovokasi terhadap institusi pemerintah, adalah perilaku kriminal.
Meskipun ia memakai imamah (seperti saya), meskipun mengatasnamakan agama,
meskipun dia mengatakan kepada kalian sebagai pembela Islam. Karena ketika ada
orang memanas-manasi untuk mengusik/menyerang institusi pemerintah/negara,
maknanya dia akan menghancurkan negara yang berdaulat.
Bentuk kebodohan dan dampak provokasi di atas salah satunya
radikalisme. “Menurut BNPT, radikalisme merupakan suatu sikap yang mendambakan
perubahan secara total dan bersifat revolusioner dengan menjungkirbalikkan
nilai-nilai yang ada secara drastis lewat kekerasan (violence) dan aksi-aksi yang ekstrem,” beber Dekan Fakultas
Psikologi dan Kesehatan UIN Walisongo tersebut.
Untuk mencegah radikalisme, pihaknya yang menahkodai FKPT Jateng
menjalin sinergi dengan berbagai pihak termasuk perguruan tinggi. Pihaknya juga
mengenalkan FKPT beserta tugas dan fungsinya, serta mengajak semua elemen untuk
bersama-sama mencegah tumbungkembangnya terorisme.
Berdasarkan peraturan BNPT No. 3 Tahun 2019 Tentang Pedoman Umum FKPT
di Daerah Pasal 1, dijelaskan FKPT adalah organisasi yang dibentuk oleh BNPT di
tingkat Daerah sebagai mitra strategis BNPT dalam melaksanakan tugas kordinasi
pencegahan terorisme di daerah.
“Pencegahan tindak pidana terorisme, yaitu upaya mencegah terjadinya tindak
pidana terorisme melalui kesiapsiagaan, kontra radikalisme dan deradikalisasi,”
lanjutnya.
Menurut Guru Besar UIN Walisongo Semarang itu, fungsi FKPT sebagai
wadah partisipasi masyarakat dan mitra strategis BNPT. “Tugas FKPT melakukan Penelitian
tentang potensi radikal terorisme, pengembangan potensi dan kreativitas yang
dimiliki oleh generasi muda dalam PT, pemberian edukasi bagi perempuan dan anak
dalam PT, edukasi PT kepada semua elemen masyarakat, literasi informasi PT, media
masa, media sosial, dan media lainya,” lanjutnya.
Dijelaskan pula, FKPT bertanggung jawab kepada kepala BNPT melalui
Deputi Bidang Pencegahan, Perlindungan, dan Deradikalisasi BNPT, FKPT berkordinasi
dengan forum komunikasi pimpinan daerah setempat.
Pihaknya juga menegaskan, peran kampus memutus inviltrasi radikalisme
sangat urgen dilakukan. “Pendidikan moderatisme bagi remaja milenial sangat
penting. Radikalisme dan terorisme yang disebar diperlukan daya tangkal. Mulai
dari keberagaman yang inklusif, moderasi segala sendi kehidupan, dan
pemertahanan budaya dan penguatan moderatisme,” katanya.
"Perlu membangun pertemuan formal dan informasl di tingkat kampus
untuk mendiskusikan masalah-masalah lingkungan sosial yang dihadapi dan
strategi-strategi untuk mengatasinya. Kemudian juga meningkatkan pengawasan,
menghalau penyebaran ide-ide radikal," tegas dia.
Kampus kontra radikalisme juga perlu dilakukan dengan beberapa
pendekatan. Pertama, menjauhkan kepicikan dan eklusifitas. Kedua, mengembangkan
kesadaran atas tanggung jawab terhadap kelanjutan hidupnya, masyarakat, dan
negara, serta terhadap seluruh manusia secara keseluruhan. Ketiga, pendekatan
yang lebih mengalir dan komunikatif. Keempat, interfatih dialog.
Sementara itu, Staf Ahli Rektor UNNES Bidang Kemahasiswaan Rudi Salam
mengucapkan terima kasih atas terlaksananya kegiatan tersebut. “Terima kasih
atas segala perhatian, dukungan serta kerjasamanya, sehingga alhamdulillah
webinar nasional bela negara serta pencegahan radikalisme Universitas Negeri
Semarang bekerjasama dengan Forum Pimpinan Perguruan Tinggi bidang
Kemahasiswaan Provinsi Jawa Tengah telah terlaksana dengan lancar tanpa
halangan yang berarti,” katanya. (HB33).
0 comments:
Post a Comment