Harianblora.com - Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Blora pada hari Jumat (15/5/2020), kembali menyampaikan update perkembangan persebaran virus Corona. Kali ini update disampaikan oleh Kapolres Blora selaku Wakil Ketua Tim GTPP yang diwakili oleh Kabag Ops Polres Blora, AKP Supriyo, S.Sos, M.Si.
Dengan didampingi Plt. Kepala Dinas Kesehatan dan Kabid Perdagangan Dindagkop UKM, AKP Supriyo, S.Sos, M.Si menyampaikan bahwa hari ini ada penambahan dua kasus positif baru yang hasil laboratorium PCR nya baru keluar.
“Jadi total ada 14 kasus positif Covid-19 berdasarkan hasil pemeriksaan swab lab PCR. Dari 14 ini, 3 sudah meninggal dunia, dan 11 masih dalam masa perawatan. Kita berdoa semoga segera sembuh dan tidak bertambah lagi kasusnya,” ucap AKP Supriyo.
Dengan didampingi Plt. Kepala Dinas Kesehatan dan Kabid Perdagangan Dindagkop UKM, AKP Supriyo, S.Sos, M.Si menyampaikan bahwa hari ini ada penambahan dua kasus positif baru yang hasil laboratorium PCR nya baru keluar.
“Jadi total ada 14 kasus positif Covid-19 berdasarkan hasil pemeriksaan swab lab PCR. Dari 14 ini, 3 sudah meninggal dunia, dan 11 masih dalam masa perawatan. Kita berdoa semoga segera sembuh dan tidak bertambah lagi kasusnya,” ucap AKP Supriyo.
Sedangkan kasus reaktif Rapid-Test menurutnya juga masih banyak mencapai 58 orang, kemudian PDP masih ada 15 yang diawasi, ODP ada 46 orang, OTG ada166 orang, dan jumlah pemudik hingga semalam mencapai 31.516 jiwa.
“Berdasarkan data tersebut, belum ada tanda-tanda penurunan. Oleh karena itu kami mohon seluruh masyarakat Blora bisa ikut melakukan pencegahan penyebarannya. Kami tekankan untuk tetap di rumah, jika terpaksa keluar wajib pakai masker dan tidak berkerumun. Yang masih ada di perantauan kami minta untuk tidak mudik dulu,” tegasnya.
Pihaknya juga menyampaikan bahwa hingga saat ini Polres Blora telah melakukan beberapa program kegiatan dalam rangka mendukung percepatan penanganan dampak Covid-19. Salah satunya dengan mendirikan dapur umum kerjasama dengan Dinas Sosial P3A dan Kodim 0721/Blora.
Pihaknya juga menyampaikan bahwa hingga saat ini Polres Blora telah melakukan beberapa program kegiatan dalam rangka mendukung percepatan penanganan dampak Covid-19. Salah satunya dengan mendirikan dapur umum kerjasama dengan Dinas Sosial P3A dan Kodim 0721/Blora.
“Kitsa salurkan makanan untuk menu berbuka kepada masyarakat terdampak Covid-19 yang ada di jalanan seperti tukang becak, ojek online dan lainnya setiap sore. Selain itu, kita bersama petugas gabungan dari BPBD, Satpol PP, Dinkes dll, juga terus melakukan penyemprotan disinfektan secara berkala di tempat-tempat umum dengan harapan persebaran virus bisa ditekan,” jelas AKP Supriyo.
Adapun Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Blora, Lilik Hernanto, SKM, M.Kes menyampaikan bahwa dua tambahan kasus positif ini ada di Kecamatan Blora Kota, yang secara swab PCR merupakan pengembangan dari kasus pertama (Perumda), yakni menular ke dua orang, berdasarkan penelusuran secara epidemologi. Selengkapnya bisa dilihat di website corona.blorakab.go.id
“Sedangkan rapid-test reaktif ada tambahan empat menjadi 58. Setelah ditracking ternyata 3 dari 4 reaktif rapid-test baru ini baru saja menerima tamu dari luar kota, padahal mereka tidak pergi keluar kota. Dengan adanya ini, kami mohon masyarakat hati-hati ketika menerima tamu. Harus melakukan protokol kesehatan,” ucap Lilik Hernanto, SKM, M.Kes.
“Sedangkan rapid-test reaktif ada tambahan empat menjadi 58. Setelah ditracking ternyata 3 dari 4 reaktif rapid-test baru ini baru saja menerima tamu dari luar kota, padahal mereka tidak pergi keluar kota. Dengan adanya ini, kami mohon masyarakat hati-hati ketika menerima tamu. Harus melakukan protokol kesehatan,” ucap Lilik Hernanto, SKM, M.Kes.
Kemudian terkait pelaksanaan pemeriksaan swab lab PCR yang prosesnya lama, menurutnya Pemerintah Pusat sedang melakukan inovasi. Yakni kemungkinan pemeriksaan tidak lagi di lab PCR namun lab TCM (Test Cepat Molekuler) yang hasilnya hampir sama dengan hasil lab PCR.
“Kebetulan di rumah sakit kita, baik RSUD Blora maupun RSUD Cepu sudah memiliki alat ini. Kita tunggu penggantian perangkatnya dan pelatihan SDM nya, sehingga nanti ketika sudah bisa dan siap, maka pemeriksaan swab test tidak perlu lagi dikirim ke lab PCR Solo, namun cukup diperiksa di lab TCM. Karena kendala selama ini adalah proses lab PCR yang lama,” jelas Lilik Hernanto.
Pihaknya terus mengajak masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan dan patuh pada himbauan pemerintah, semuanya harus kompak agar persebaran virus ini bisa benar-benar ditekan. (HB44/Hms).
“Kebetulan di rumah sakit kita, baik RSUD Blora maupun RSUD Cepu sudah memiliki alat ini. Kita tunggu penggantian perangkatnya dan pelatihan SDM nya, sehingga nanti ketika sudah bisa dan siap, maka pemeriksaan swab test tidak perlu lagi dikirim ke lab PCR Solo, namun cukup diperiksa di lab TCM. Karena kendala selama ini adalah proses lab PCR yang lama,” jelas Lilik Hernanto.
Pihaknya terus mengajak masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan dan patuh pada himbauan pemerintah, semuanya harus kompak agar persebaran virus ini bisa benar-benar ditekan. (HB44/Hms).
0 comments:
Post a Comment