Harianblora.com - Pemerintah Kabupaten Blora melalui Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19, kembali menyampaikan update perkembangan terakhir persebaran virus Corona untuk edisi hari Kamis (7/5/2020).
Kali ini update disampaikan oleh Wakapolres Blora, Kompol Drs. M. Samdani, MH, mewakili Kapolres selaku Wakil Ketua GTPP Covid-19, didampingi Direktur RSUD dr. R. Soetijono Blora, dr. Nugroho Adiwarso, Sp.OG dan Kepala Kesbangpol Wahyu Jadmiko, S.STP.
Kali ini update disampaikan oleh Wakapolres Blora, Kompol Drs. M. Samdani, MH, mewakili Kapolres selaku Wakil Ketua GTPP Covid-19, didampingi Direktur RSUD dr. R. Soetijono Blora, dr. Nugroho Adiwarso, Sp.OG dan Kepala Kesbangpol Wahyu Jadmiko, S.STP.
“Berdasarkan data terbaru yang terangkum per hari ini, Kamis, 7 Mei 2020 pukul 11.49 WIB tadi, ada penambahan kasus positif Covid-19. Kemarin 4 kasus, kini ada penambagan 2 kasus lagi sehingga kasus terkonfirmasi positif Covid-19 jumlahnya ada 6, 2 meninggal dan 4 masih dirawat,” ucap Kompol Samdani.
Sedangkan untuk positif rapid-test hingga kini menurutnya ada 23 orang yang diawasi, kemudian PDP masih ada 12 orang, ODP 65 orang, dan OTG 147 orang. Adapun jumlah pemudik hingga pukul 21.00 WIB semalam mencapai 29.801 jiwa. Informasi lengkap bisa dilihat di website corona.blorakab.go.id.
“Atas data tersebut, kami ajak masyarakat Blora semuanya untuk bisa meningkatkan kedisiplinannya, patuh pada protokol kesehatan dan seluruh himbauan pemerintah agar persebaran Covid-19 ini tidak semakin meluas,” tegas Wakapolres.
Pihaknya juga mengajak masyarakat untuk tetap waspada dan meningkatkan kamtibmas, karena saat pandemi Covid-19 ini kondisi ekonomi ikut terdampak yang berpotensi meningkatkan gangguan keamanan.
Sementara itu, Direktur RSUD dr. R. Soetijono, dr. Nugroho Adiwarso, Sp.OG menyampaikan adanya penambahan 2 kasus positif Covid-19 ini merupakan pasien dari Kecamatan Kunduran, yakni santri pendatang dari kluster Temboro Magetan yang pulang kampung ke Blora.
“Tambahan dua kasus positif secara lab PCR ini sudah diisolasi di Klinik Bakti Padma. Hingga hari ini jumlah total ada 11 orang yang diisolasi di Klinik Bakti Padma. Yang positif Covid-19 ada 2, selebihnya adalah pasien positif rapid-test yang masih menunggu hasil swab. Kebanyakan adalah dari kluster Temboro Magetan,” ungkap dr. Nugroho.
Dirinya menambahkan bahwa untuk RSUD dr. R. Soetijono Blora hingga saat ini juga masih melakukan isolasi terhadap dua pasien yang kondisinya juga semakin membaik.
“Kami mohon dukungannya dari seluruh masyarakat, jika ada warga yang harus diisolasi di rumah sakit atau klinik harus didukung, bukan malah dilarang, demi kebaikan bersama. Supaya kita bisa mengontrol rantai persebaran Covid-19. Tidak perlu khawatir, selama isolasi, pasien akan dirawat dan dipenuhi kebutuhannya sesuai SOP,” sambung dr. Nugroho.
“Tambahan dua kasus positif secara lab PCR ini sudah diisolasi di Klinik Bakti Padma. Hingga hari ini jumlah total ada 11 orang yang diisolasi di Klinik Bakti Padma. Yang positif Covid-19 ada 2, selebihnya adalah pasien positif rapid-test yang masih menunggu hasil swab. Kebanyakan adalah dari kluster Temboro Magetan,” ungkap dr. Nugroho.
Dirinya menambahkan bahwa untuk RSUD dr. R. Soetijono Blora hingga saat ini juga masih melakukan isolasi terhadap dua pasien yang kondisinya juga semakin membaik.
“Kami mohon dukungannya dari seluruh masyarakat, jika ada warga yang harus diisolasi di rumah sakit atau klinik harus didukung, bukan malah dilarang, demi kebaikan bersama. Supaya kita bisa mengontrol rantai persebaran Covid-19. Tidak perlu khawatir, selama isolasi, pasien akan dirawat dan dipenuhi kebutuhannya sesuai SOP,” sambung dr. Nugroho.
Selanjutnya, Kepala Kesbangpol Blora, Wahyu Jadmiko, S.STP, mengajak kepada masyarakat agar terus waspada dan tetap di rumah saja jika tidak ada kepentingan mendesak yang mengharuskan keluar rumah.
“Kurangi kegiatan keluar rumah, jika tidak mendesak tak perlu keluar rumah. Jika terpaksa keluar wajib pakai masker. Jangan berkerumun. Kuncinya adalah ketertiban kita bersama agar persebaran virus ini bisa dicegah,” ujar Wahyu Jadmiko.
“Kurangi kegiatan keluar rumah, jika tidak mendesak tak perlu keluar rumah. Jika terpaksa keluar wajib pakai masker. Jangan berkerumun. Kuncinya adalah ketertiban kita bersama agar persebaran virus ini bisa dicegah,” ujar Wahyu Jadmiko.
Pihaknya juga meminta masyarakat bisa memaksimalkan keberadaan gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 yang ada di masing-masing Desa/Kelurahan hingga RT/RW dengan berpedoman pada program “Jogo Tonggo” yang diluncurkan oleh Gubernur Jawa Tengah.
“Kemudian kepada masyarakat yang terlanjur mudik, yang angkanya hampir 30 ribu jiwa, kami minta untuk wajib lapor ke desa, melakukan isolasi mandiri secara 14 hari. Dan jika selama 14 hari ada gejala batuk, demam, dan sesak nafas, langsung menghubungi petugas kesehatan terdekat dan jujur menyampaikan riwayat perjalanannya,” terangnya. (HB44/Hms).
0 comments:
Post a Comment