Harianblora.com - Pemerintah Kabupaten Blora melalui Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) sedang menyiapkan jaring pengaman sosial untuk masyarakat yang terdampak akibat pandemi virus Corona.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinsos P3A, Dra. Indah Purwaningsih, M.Si dalam konferensi pers di Media Center Posko Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Sabtu (25/4/2020).
“Bahwa di Kabupaten Blora ada dua kelompok warga terdampak, yakni DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial) yang dikenal BDT, dan Non DTKS. Selama ini, yang sudah dikenal masyarakat ada bansos sembako reguler. Jumlah DTKS di Blora ada 108.969 rumah tangga, kemudian bansos sembako regular yang selama ini sudah ada dari Kemensos sejumlah 64.326 KK, yang pada bulan Januari kemarin dari Rp 110 ribu menjadi Rp 150 ribu,” ucap nya.
Namun dengan adanya Covid-19 maka 64.326 KK ini mendapat tambahan menjadi Rp 200 ribu dalam bentuk sembako yang selama ini sudah dilaksanakan, dengan jangka waktu 12 bulan dari Januari hingga Desember (sudah berjalan).
Namun dengan adanya Covid-19 maka 64.326 KK ini mendapat tambahan menjadi Rp 200 ribu dalam bentuk sembako yang selama ini sudah dilaksanakan, dengan jangka waktu 12 bulan dari Januari hingga Desember (sudah berjalan).
“Kemudian dengan adanya Covid-19, Kemensos kembali memberikan bansos sembako perluasan sebanyak 33.184 rumah tangga, sama nilainya Rp 200 ribu dalam bentuk sembako juga selama 9 bulan. Mulai April hingga Desember mendatang. Rencana realisasi mulai bulan Mei sesuai surat dari Dirjen Penanganan Fakir Miskin Kemensos Nomor 769/6.3.1/BS02/04/2020 tanggal 22 April 2020, bahwa Blora dapat peralihan bank penyalur dari BNI ke BRI, sehingga penyaluran menunggu selesainya migrasi administrasi dari BNI ke BRI,” terangnya.
Selain itu, juga ada bansos tunai. Untuk Blora, menurutnya mendapatkan kuota sebanyak 10.768 yang diberikan dalam bentuk nominal Rp 600 ribu.
Selain itu, juga ada bansos tunai. Untuk Blora, menurutnya mendapatkan kuota sebanyak 10.768 yang diberikan dalam bentuk nominal Rp 600 ribu.
“Penyalurannya akan melalui Kantor POS, dan ini dilaksanakan selama 3 bulan, April hingga Juni. Hal ini menunggu hasil verifikasi data dari Kemensos. Kita dari Blora sudah mengalokasikan kuota sebanyak 10.768 namun hingga saat ini belum clear masuk dalam sistem Pusdatin Pusat,” tambahnya.
Sedangkan yang ditangangi Pemkab Blora, menurutnya adalah DTKS yang belum tertangani oleh Pusat (Kemensos). Terdeteksi sasaran sebanyak 691 KK, yang akan diberikan bantuan selama empat bulan mulai April hingga Juli.
Sedangkan yang ditangangi Pemkab Blora, menurutnya adalah DTKS yang belum tertangani oleh Pusat (Kemensos). Terdeteksi sasaran sebanyak 691 KK, yang akan diberikan bantuan selama empat bulan mulai April hingga Juli.
“Rencananya 691 KK ini akan menerima voucer untuk ditukarkan dengan sembako di e-warong terdekat,” kata Dra. Indah Purwaningsih, M.Si.
Selain DTKS yang belum tersentuk Pusat, Pemkab Blora menurutnya juga mendata masyarakat terdampak non DTKS. Yakni sasarannya 13.502 KK dengan nominal Rp 200 ribu akan menerima bansos Sembako untuk April hingga Juli yang akan direalisasikan rencana bulan Mei.
“Kegiatan lain terkait dampak Covid-19 adalah bansos sembako yang diberikan sekali sebanyak 5000 paket, dan bantuan makanan dalam bentuk dapur umum, makanan jadi siap saji yang akan disalurkan kepada warga Rusunawa Cepu dan lembaga kesejahteraan sosial termasuk panti asuhan yang ada di Kabupaten Blora,” pungkasnya. (HB33/Hms).
0 comments:
Post a Comment