Harianblora.com - Ketua Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Jurusan Tarbiyah STAINU Temanggung, Jawa Tengah Hamidulloh Ibda berhasil merillis dua buku bersamaan. Buku pertama berjudul Stop Nikah, Ayo Pacaran! Yang diterbitkan Formaci dan kedua buku Konsep dan Aplikasi Literasi Baru di Era Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0 yang diterbitkan CV. Pilar Nusantara.
Menurut Pengurus Bidang Litbang dan Diklat LP Ma'arif PWNU Jawa Tengah ini, buku Stop Nikah, Ayo Pacaran! Berisi tentang ajakan untuk tidak poligami. "Memang boleh, bahkan dalam Alquran disebut boleh empat istri tapi itu kalau berlaku adil. Saya beristri satu saja sudah ngelu kok mau empat," kata Pimred Majalah MOPDIK Ma'arif tersebut, Selasa (21/5/2019).
Menurut pria kelahiran Pati ini, buku Stop Nikah, Ayo Pacaran! Merupakan buku berseri setelah buku Stop Pacaran, Ayo Nikah! Yang terbit tahun 2013. "Kalau mau baca buku Stop Nikah, Ayo Pacaran! Harusnya baca buku Stop Pacaran, Ayo Nikah! Dulu biar tidak gagal paham. Pacaran dalam buku kedua ini maksudnya pacaran dalam bingkai rumah tangga setelah nikah. Maka stop nikah itu artinya menghentikan pernikahan berkali-kali alias satu kali," tegas peraih Juara 1 Lomba Artikel Nasional Kemdikbud 2018 tersebut.
Sedangkan buku Konsep dan Aplikasi Baru berisi tentang literasi baru, yaitu literasi data, teknologi, dan manusia atau SDM sebagai pengganti literasi lama, yaitu membaca, menulis, dan berhitung. Buku ini ditulis bersama Sekretaris Jurusan PGSD FIP UNNES Farid Ahmadi, Ph.D. "Buku Konsep dan Aplikasi Literasi Baru ini tidak hanya implementatif di perguruan tinggi dan sekolah, namun juga di dalam keluarga. Sejak di keluarga, harusnya sudah diajarkan melek data, teknologi, dan humanisme karena fenomena sekarang ini kita sarat akan disrupsi," kata dia.
Buku tersebut, dalam waktu dekat juga akan mendapatkan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) dari Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI). "Kemarin sudah diajukan dan semua syarat sudah memenuhi, jadi tinggal menunggu HKI turun," kata dia.
Sebelumnya, Ibda telah produktif menulis dan mengedit buku lintas tema. Mulai dari Demokrasi Setengah Hati (2013), Stop Pacaran, Ayo Nikah! (2013), Siapkah Saya Menjadi Guru SD Revolusioner (2014), Media Pembelajaran Berbasiswa Wayang: Konsep dan Aplikasi (2017), Sing Penting NUlis Terus: Panduan Praktis Menulis Artikel dan Esai di Koran (2017), Senandung Keluarga Sastra: Serpihan Cinta dan Enigma Rasa (2018), Media Literasi Sekolah: Teori dan Praktik (2018), Teacherpreneurship: Konsep dan Aplikasi (2018), Filsafat Umum Zaman Now (2018), Bahasa Indonesia Tingkat Lanjut untuk Mahasiswa: Dilengkapi Caturtunggal Keterampilan Berbahasa (2019), dan lainnya dalam bentuk bunga rampai.
Kemudian yang terbaru adalah Stop Nikah, Ayo Pacaran! serta Konsep dan Aplikasi Literasi Baru di Era Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0. "Semoga istikamah dan dapat menulis meski karya saya masih banyak kekeliruan," beber dia. (hb55).
Menurut Pengurus Bidang Litbang dan Diklat LP Ma'arif PWNU Jawa Tengah ini, buku Stop Nikah, Ayo Pacaran! Berisi tentang ajakan untuk tidak poligami. "Memang boleh, bahkan dalam Alquran disebut boleh empat istri tapi itu kalau berlaku adil. Saya beristri satu saja sudah ngelu kok mau empat," kata Pimred Majalah MOPDIK Ma'arif tersebut, Selasa (21/5/2019).
Menurut pria kelahiran Pati ini, buku Stop Nikah, Ayo Pacaran! Merupakan buku berseri setelah buku Stop Pacaran, Ayo Nikah! Yang terbit tahun 2013. "Kalau mau baca buku Stop Nikah, Ayo Pacaran! Harusnya baca buku Stop Pacaran, Ayo Nikah! Dulu biar tidak gagal paham. Pacaran dalam buku kedua ini maksudnya pacaran dalam bingkai rumah tangga setelah nikah. Maka stop nikah itu artinya menghentikan pernikahan berkali-kali alias satu kali," tegas peraih Juara 1 Lomba Artikel Nasional Kemdikbud 2018 tersebut.
Sedangkan buku Konsep dan Aplikasi Baru berisi tentang literasi baru, yaitu literasi data, teknologi, dan manusia atau SDM sebagai pengganti literasi lama, yaitu membaca, menulis, dan berhitung. Buku ini ditulis bersama Sekretaris Jurusan PGSD FIP UNNES Farid Ahmadi, Ph.D. "Buku Konsep dan Aplikasi Literasi Baru ini tidak hanya implementatif di perguruan tinggi dan sekolah, namun juga di dalam keluarga. Sejak di keluarga, harusnya sudah diajarkan melek data, teknologi, dan humanisme karena fenomena sekarang ini kita sarat akan disrupsi," kata dia.
Buku tersebut, dalam waktu dekat juga akan mendapatkan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) dari Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI). "Kemarin sudah diajukan dan semua syarat sudah memenuhi, jadi tinggal menunggu HKI turun," kata dia.
Sebelumnya, Ibda telah produktif menulis dan mengedit buku lintas tema. Mulai dari Demokrasi Setengah Hati (2013), Stop Pacaran, Ayo Nikah! (2013), Siapkah Saya Menjadi Guru SD Revolusioner (2014), Media Pembelajaran Berbasiswa Wayang: Konsep dan Aplikasi (2017), Sing Penting NUlis Terus: Panduan Praktis Menulis Artikel dan Esai di Koran (2017), Senandung Keluarga Sastra: Serpihan Cinta dan Enigma Rasa (2018), Media Literasi Sekolah: Teori dan Praktik (2018), Teacherpreneurship: Konsep dan Aplikasi (2018), Filsafat Umum Zaman Now (2018), Bahasa Indonesia Tingkat Lanjut untuk Mahasiswa: Dilengkapi Caturtunggal Keterampilan Berbahasa (2019), dan lainnya dalam bentuk bunga rampai.
Kemudian yang terbaru adalah Stop Nikah, Ayo Pacaran! serta Konsep dan Aplikasi Literasi Baru di Era Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0. "Semoga istikamah dan dapat menulis meski karya saya masih banyak kekeliruan," beber dia. (hb55).
0 comments:
Post a Comment