Blora, Harianblora.com -
Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) NU menggulirkan paradigma baru semangat
menjaga kebersihan di lingkungan pesantren. Para santri diharapkan menjadi
pelopor kebersihan dan siap menjadi gugus tugas perilaku hidup bersih di
lingkungan masing-masing.
Ketua RMI
NU, KH Abdul Ghoffar Rozin menegaskan, para santri di pesantren kerap kali
memiliki kebiasaan buruk, yakni kurang memperhatikan kebersihan. Bahkan,
sebagian dari para santri ini meyakini, berbagai penyakit kulit yang mereka
alami, dipercaya mengandung berkah.
“Tapi
pemahaman ini salah. Katanya, gudiken (nama salah satu penyakit kulit, red) itu
berkah. Ini tidak ada hubungannya,” tegas Gus Rozin, sapaan akrab KH Abdul
Ghoffar Rozin, saat membuka Workshop Pesantrenku Bersih Pesantrenku Sehat, di
PP Al Hikmah Ngadipurwo, Blora, Jumat (15/03/2019).
Sehingga,
dengan digulirkannya pemahaman baru terkait kebersihan di pesantren, dapat
menegaskan citra lembaga ini sebagai pionir kebersihan. Santri pesantren harus
mampu menjadi agent of change (agen perubahan) dalam membudayakan kebersihan.
“Maka,
nanti tiga bulan mendatang kita akan datang lagi ke sini. Untuk mengecek,
apakah workshop ini berhasil maksimal atau tidak,” imbuh Gus Rozin, yang juga
merupakan Staff Khusus Presiden RI Bidang Keagamaan itu.
Gus Rozin
menambahkan, Workshop Pesantrenku Bersih Pesantrenku Sehat ini terselenggara
berkat kerja sama antara RMI NU dengan PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk. Kerja
sama antara dua lembaga ini bukanlah kali pertama. Dalam beberapa agenda
terakhir, dua lembaga ini kerap menggelar agenda bertema kepesantrenan.
“Kalau
dulu, kita bikin tagline Pesantrenku Keren! dan sekarang Pesantrenku Bersih,
Pesantrenku Sehat. Jadi, Kalau ga bersih, ga keren,” pungkasnya.
Perwakilan PT
PGN Tbk, Santiaji Gunawan menyambut baik paradigma kebersihan di pesantren.
Pasalnya, pesantren dewasa ini semakin dipercaya menjadi pelopor pendidikan
karakter anak bangsa, yang tak hanya mengajarkan ilmu agama. Tetapi juga,
semangat toleransi dan kebhinekaan.
“Maka, saat
pertama kali RMI NU mengajak kerja sama ini, saya langsung mendukungnya. Kita
sebagai BUMN, tidak boleh hanya mencari untung. Tetapi, kita juga harus
mendukung upaya-upaya seperti ini, membudayakan hidup bersih dan sehat,” ujar
Santiaji.
Di sisi
lain, pengasuh PP Al Hikmah Ngadipurwo Blora, KHMA Faishol Nadjib mengemukakan,
acara yang akan berlangsung sehari penuh ini diikuti puluhan santri dari
puluhan pondok pesantren, dari kawasan Blora dan sekitarnya.
“Ada tiga
puluh pesantren yang mengirimkan delegasinya untuk mengikuti workshop ini. Dari
kawasan Blora, Rembang, dan kawasan pati. Hari ini, pembukaan dan acara inti
akan berlangsung besok selama sehari penuh. Diharapkan, ini akan semakin
memupus citra kumuh yang dulu lekat di pesantren,” ujar Gus Fais.
Turut hadir
dalam pembukaan Workshop Pesantrenku Bersih Pesantrenku Sehat ini, perwakilan
Pemkab Blora, Polres Blora, Kodim 0721/Blora, para kepala desa di sekitar PP
Ngadipurwo, utusan pesantren, dan masyarakat di sekitar pesantren. (HB44/Hms).
0 comments:
Post a Comment