Oleh : Indra Bagus Kurniawan
Indonesia sebagai sebuah negara demokrasi memiliki agenda penting tiap 5 tahun sekali, yakni hadirnya tahun politik yang ditandai dengan adanya pemilu berskala nasional seperti pemilihan presiden serta pemilihan legislatif. Menurut Gabriel A. Almond, politik merupakan kegiatan yang berbuhungan dengan kendali pembuatan keputusan publik dalam masyarakat tertentu di wilayah tertentu, di mana kendali ini disokong lewat instrumen yang sifatnya otoritatif dan koersif. Dari definisi tersebut jelas dimana politik juga menghasilkan suatu keputusan, dimana ada pihak yang membuat serta adanya pihak yang mau tidak mau harus menerima keputusan tersebut.
Namun patut disayangkan masih banyak penyimpangan yang dilakukan para pelaku politik itu sendiri yang membuat politik menjadi ternodai. Banyak kasus pelanggaran yang justru menjadi tamparan keras dalam proses perpolitikan. Mulai dari kasus korupsi yang dilakukan oleh pejabat dari tingkat rendah hingga pada pejabat pusat. Lembaga pemberantas korupsi tidak henti-hentinya menghadirkan aktor baru yang muncul karena terjerat kasus korupsi. Masalah politik lain yang sering terjadi adalah kampanye hitam. Para oknum membuat isu buruk untuk menjatuhkan lawannya. Mungkin tidak menjadi masalah bagi masyarakat yang memiliki edukasi tinggi, namun bagi rakyat jelata, bisa saja isu tersebut dimakan secara mentah-mentah.
Melihat adanya fenomena tersebut, perlu kita sadari pentingnya suatu etika dalam politik. Siswa sebagai generasi penerus bangsa seharusnya diajarkan nilai-nilai etika berpolitik sejak dini pada proses pembelajaran di sekolah, karena sekolah merupakan media paling penting dalam menanamkan nilai-nilai moral guna menghasilkan generasi emas penerus bangsa yang mampu menyelenggarakan proses perpolitikan dengan baik. Kabupaten Blora memiliki potensi yang luhur, yaitu ajaran Samin yang memiliki nilai-nilai amat mulia, sehingga patut diterapkan dalam kancah politik. Solusi yang dapat diterapkan yaitu dengan mengimplementasikan pembelajaran etika politik ajaran Samin.
Pembelajaran Etika Politik Ajaran Samin
Masyarakat Samin memiliki ajaran luhur dan mengandung nilai budaya. Kebudayaan tersebut merupakan kekayaan yang harus dilestarikan serta diambil nilai positifnya. Etika politik dalam ajaran Samin memiliki manfaat yang tinggi untuk membangun generasi bangsa yang mengerti etika berpolitik. Penggunaan etika politik ajaran Samin sebagai media pembelajaran merupakan suatu kegiatan pembelajaran dimana pengajar memaparkan etika berpolitik yang benar dalam perspektif ajaran Samin.
Etika Politik Ajaran Samin
Masyarakat Samin memiliki pokok-pokok ajaran sangat luhur yang dapat diimplementasikan dalam jalannya sistem politik di Indonesia. Ajaran-ajaran Samin tersebut antara lain:
Seduluran
Seduluran memiliki arti bahwa sebagai sesama makhluk hidup harus saling bersaudara. Politik yang berjalan di Indonesia ini apabila kita amati sangat kental bumbu persaingannya. Para kandidat seharusnya memiliki sikap dewasa dalam menyikapi panasnya api politik, tentu saja para politikus harus menganggap lawan politik sebagai saudara.
Ora Seneng Kemungsuran
Ora seneng kemungsuran berarti sesama manusia dilarang bermusuhan. Memang dalam persaingan politik sangat sulit untuk menghindari permusuhan. Para kandidat beserta pendukungnya tentu saling membela kelompoknya masing-masing. Sesama pendukung saling menjunjung tinggi kelompoknya agar mendapat simpati rakyat. Para kandidat diharapkan untuk tidak memiliki sifat yang suka bermusuhan, dan diharapkan lebih mengutamakan kerja sama, serta upaya untuk menyejahterakan rakyat.
Ora Seneng Rewang
Ora seneng rewang berarti tidak memihak salah satu kubu, sehingga harus bersifat netral. Dalam Pemilu para pendukung pastinya banyak yang membela mati-matian kelompok mereka. Kekurangan yang dimiliki akan ditutupi, sedangkan kelebihan yang dimiliki akan dijunjung tinggi. Rakyat seharusnya memilih berdasarkan hati nurani, bukan karena adanya paksaan ataupun imbalan.
Ojo Ngrenah Liyan
Ojo ngrenah liyan artinya sesama manusia dilarang memfitnah. Guna mendapat dukungan rakyat, biasanya sesama kandidat membicarakan sisi buruk lawan atau biasa disebut sebagai kampanye hitam. Padahal tidak jarang bahwa yang mereka omongkan itu tidak sesuai kenyataan. Nilai ini mengajarkan kita untuk tidak lagi berbicara ataupun menyebarkan berita yang tidak sesuai kenyataan.
Eling Sing Kuwoso
Eling sing kuwoso memiliki arti manusia harus ingat dengan yang Maha Kuasa. Para pelaku politik harus memiliki iman yang kuat agar tidak berbuat kecurangan seperti contohnya korupsi maupun praktik money politic. Iman merupakan benteng kuat yang sangat dalam pondasinya, sehingga nantinya juga akan membentengi diri dari tindak menyimpang.
Tresno Pepadhane Urip
Tresno pepadhane urip artinya sesame manusia harus mencintai sesama makhluk hidup. Jika para pelaku politik memiliki sikap ini, mereka tidak akan saling menjatuhkan maupun menjelek-jelekkan antar lawan politik. Dengan menjunjung nilai ini akan membuat para pelaku politik akan berfikir untuk menyejahterakan rakyat.
Ora Nerak Wewalerane Negoro
Ora nerak wewalerane negoro artinya tidak melanggar peraturan yang telah dibuat oleh negara atau undang-undang. Indonesia merupakan negara hukum. Begitu juga dalam politik memiliki koridor hukum yang jelas. Dengan memiliki sikap ini, para pelaku politik tidak akan melakukan pelanggaran, karena semua pelakunya berpedoman kepada undang-undang yang berlaku.
Ora Nerak Sing Dudu Sak Mesthine
Ora nerak sing dudu sak mesthine artinya tidak menyalahi takdir. Yang dimaksud tidak menyalahi takdir adalah jika seseorang tersebut telah memiliki sesuatu, maka seseorang tersebut tidak akan mengambil sesuatu yang bukan miliknya. Peristiwa korupsi yang saat ini marak terjadi akan dapat diminimalisir.
Ora Cidro Ing Janji
Ora cidro ing janji artinya tidak mengingkari janji. Dalam tahun politik seperti saat ini kita tidak akan jarang untuk mendengarkan janji kandidat yang umumnya untuk menyejahterakan rakyat. Dengan adanya sikap ini, akan mengajarkan kandidat untuk mengimplementasikan janji yang telah mereka ucapkan.
Ora Sepoto Nyepatani
Ora sepoto nyepatani artinya tidak bermain sumpah. Jika seseorang telah mengucapkan sumpah berarti yang diucapkan harus sesuai dengan apa yang sebenarnya terjadi. Dengan nilai ini akan membuat para pelaku politik untuk terus mengingat akan sumpah yang pernah diucapkan dengan harapan akan bekerja demi dan untuk kemakmuran rakyat.
Implementasi Etika Politik Ajaran Samin dalam Pembelajaran
Memasukkan unsur kebudayaan dalam pembelajaran akan memberikan kesan tersendiri bagi siswa. Apalagi jika materi etika politik ajaran Samin disampaikan dengan cara yang menyenangkan. Pembelajaran akan lebih mudah diterima siswa dengan baik.
Langkah menerapkan atau mengimplementasikan etika politik ajaran Samin dalam pembelajaran antara lain :
1) Perencanaan
Etika politik dalam ajaran Samin dapat diterapkan bagi siswa SMP serta SMA. Materi ini bisa diterapkan pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, Sosiologi, Bahasa Indonesia, Bahasa Jawa, dan Sejarah. Sebelum melaksanakan pembelajaran, pengajar harus sudah menyiapkan rancangan pembelajaran yang akan disampaikan kepada siswa.
2) Pelaksanaan
Pada pelaksanaannya siswa diajak mendengarkan paparan pengajar. Setelah pembelajaran pengajar membagikan lembar evaluasi kepada siswa. Tujuan guru membagikan lembar evaluasi adalah agar siswa tidak hanya mendengarkan, namun juga dapat memahami materi yang telah dipaparkan.
3) Penilaian
Penilaian dilakukan pengajar setelah proses pengumpulan lembar evaluasi. Siswa akan diberikan nilai 1 apabila dinilai tidak memahami, nilai 2 apabila kurang memahami, nilai 3 apabila memahami, dan nilai 4 apabila sangat memahami. Penilaian menyangkut pemahaman, keaktifan, serta sikap siswa ketika proses belajar mengajar.
Penutup
Masih banyak terjadi pelanggaran yang dilakukan para pelaku politik. Secara pengetahuan serta pengalaman tentu para pelaku politik sudah tidak bisa diragukan. Namun yang menjadi masalah adalah mengenai etika. Nilai-nilai ajaran Samin yang amat luhur apabila kita implementasikan dalam perpolitikan. Siswa sebagai generasi penerus bangsa perlu mendapat pembelajaran etika berpolitik yang baik. Pembelajaran etika politik ajaran Samin menjadi salah satu metode yang dapat diterapkan untuk dapat mengahasilkan calon kader yang berkualitas dan beretika.
Indonesia sebagai sebuah negara demokrasi memiliki agenda penting tiap 5 tahun sekali, yakni hadirnya tahun politik yang ditandai dengan adanya pemilu berskala nasional seperti pemilihan presiden serta pemilihan legislatif. Menurut Gabriel A. Almond, politik merupakan kegiatan yang berbuhungan dengan kendali pembuatan keputusan publik dalam masyarakat tertentu di wilayah tertentu, di mana kendali ini disokong lewat instrumen yang sifatnya otoritatif dan koersif. Dari definisi tersebut jelas dimana politik juga menghasilkan suatu keputusan, dimana ada pihak yang membuat serta adanya pihak yang mau tidak mau harus menerima keputusan tersebut.
Namun patut disayangkan masih banyak penyimpangan yang dilakukan para pelaku politik itu sendiri yang membuat politik menjadi ternodai. Banyak kasus pelanggaran yang justru menjadi tamparan keras dalam proses perpolitikan. Mulai dari kasus korupsi yang dilakukan oleh pejabat dari tingkat rendah hingga pada pejabat pusat. Lembaga pemberantas korupsi tidak henti-hentinya menghadirkan aktor baru yang muncul karena terjerat kasus korupsi. Masalah politik lain yang sering terjadi adalah kampanye hitam. Para oknum membuat isu buruk untuk menjatuhkan lawannya. Mungkin tidak menjadi masalah bagi masyarakat yang memiliki edukasi tinggi, namun bagi rakyat jelata, bisa saja isu tersebut dimakan secara mentah-mentah.
Melihat adanya fenomena tersebut, perlu kita sadari pentingnya suatu etika dalam politik. Siswa sebagai generasi penerus bangsa seharusnya diajarkan nilai-nilai etika berpolitik sejak dini pada proses pembelajaran di sekolah, karena sekolah merupakan media paling penting dalam menanamkan nilai-nilai moral guna menghasilkan generasi emas penerus bangsa yang mampu menyelenggarakan proses perpolitikan dengan baik. Kabupaten Blora memiliki potensi yang luhur, yaitu ajaran Samin yang memiliki nilai-nilai amat mulia, sehingga patut diterapkan dalam kancah politik. Solusi yang dapat diterapkan yaitu dengan mengimplementasikan pembelajaran etika politik ajaran Samin.
Pembelajaran Etika Politik Ajaran Samin
Masyarakat Samin memiliki ajaran luhur dan mengandung nilai budaya. Kebudayaan tersebut merupakan kekayaan yang harus dilestarikan serta diambil nilai positifnya. Etika politik dalam ajaran Samin memiliki manfaat yang tinggi untuk membangun generasi bangsa yang mengerti etika berpolitik. Penggunaan etika politik ajaran Samin sebagai media pembelajaran merupakan suatu kegiatan pembelajaran dimana pengajar memaparkan etika berpolitik yang benar dalam perspektif ajaran Samin.
Etika Politik Ajaran Samin
Masyarakat Samin memiliki pokok-pokok ajaran sangat luhur yang dapat diimplementasikan dalam jalannya sistem politik di Indonesia. Ajaran-ajaran Samin tersebut antara lain:
Seduluran
Seduluran memiliki arti bahwa sebagai sesama makhluk hidup harus saling bersaudara. Politik yang berjalan di Indonesia ini apabila kita amati sangat kental bumbu persaingannya. Para kandidat seharusnya memiliki sikap dewasa dalam menyikapi panasnya api politik, tentu saja para politikus harus menganggap lawan politik sebagai saudara.
Ora Seneng Kemungsuran
Ora seneng kemungsuran berarti sesama manusia dilarang bermusuhan. Memang dalam persaingan politik sangat sulit untuk menghindari permusuhan. Para kandidat beserta pendukungnya tentu saling membela kelompoknya masing-masing. Sesama pendukung saling menjunjung tinggi kelompoknya agar mendapat simpati rakyat. Para kandidat diharapkan untuk tidak memiliki sifat yang suka bermusuhan, dan diharapkan lebih mengutamakan kerja sama, serta upaya untuk menyejahterakan rakyat.
Ora Seneng Rewang
Ora seneng rewang berarti tidak memihak salah satu kubu, sehingga harus bersifat netral. Dalam Pemilu para pendukung pastinya banyak yang membela mati-matian kelompok mereka. Kekurangan yang dimiliki akan ditutupi, sedangkan kelebihan yang dimiliki akan dijunjung tinggi. Rakyat seharusnya memilih berdasarkan hati nurani, bukan karena adanya paksaan ataupun imbalan.
Ojo Ngrenah Liyan
Ojo ngrenah liyan artinya sesama manusia dilarang memfitnah. Guna mendapat dukungan rakyat, biasanya sesama kandidat membicarakan sisi buruk lawan atau biasa disebut sebagai kampanye hitam. Padahal tidak jarang bahwa yang mereka omongkan itu tidak sesuai kenyataan. Nilai ini mengajarkan kita untuk tidak lagi berbicara ataupun menyebarkan berita yang tidak sesuai kenyataan.
Eling Sing Kuwoso
Eling sing kuwoso memiliki arti manusia harus ingat dengan yang Maha Kuasa. Para pelaku politik harus memiliki iman yang kuat agar tidak berbuat kecurangan seperti contohnya korupsi maupun praktik money politic. Iman merupakan benteng kuat yang sangat dalam pondasinya, sehingga nantinya juga akan membentengi diri dari tindak menyimpang.
Tresno Pepadhane Urip
Tresno pepadhane urip artinya sesame manusia harus mencintai sesama makhluk hidup. Jika para pelaku politik memiliki sikap ini, mereka tidak akan saling menjatuhkan maupun menjelek-jelekkan antar lawan politik. Dengan menjunjung nilai ini akan membuat para pelaku politik akan berfikir untuk menyejahterakan rakyat.
Ora Nerak Wewalerane Negoro
Ora nerak wewalerane negoro artinya tidak melanggar peraturan yang telah dibuat oleh negara atau undang-undang. Indonesia merupakan negara hukum. Begitu juga dalam politik memiliki koridor hukum yang jelas. Dengan memiliki sikap ini, para pelaku politik tidak akan melakukan pelanggaran, karena semua pelakunya berpedoman kepada undang-undang yang berlaku.
Ora Nerak Sing Dudu Sak Mesthine
Ora nerak sing dudu sak mesthine artinya tidak menyalahi takdir. Yang dimaksud tidak menyalahi takdir adalah jika seseorang tersebut telah memiliki sesuatu, maka seseorang tersebut tidak akan mengambil sesuatu yang bukan miliknya. Peristiwa korupsi yang saat ini marak terjadi akan dapat diminimalisir.
Ora Cidro Ing Janji
Ora cidro ing janji artinya tidak mengingkari janji. Dalam tahun politik seperti saat ini kita tidak akan jarang untuk mendengarkan janji kandidat yang umumnya untuk menyejahterakan rakyat. Dengan adanya sikap ini, akan mengajarkan kandidat untuk mengimplementasikan janji yang telah mereka ucapkan.
Ora Sepoto Nyepatani
Ora sepoto nyepatani artinya tidak bermain sumpah. Jika seseorang telah mengucapkan sumpah berarti yang diucapkan harus sesuai dengan apa yang sebenarnya terjadi. Dengan nilai ini akan membuat para pelaku politik untuk terus mengingat akan sumpah yang pernah diucapkan dengan harapan akan bekerja demi dan untuk kemakmuran rakyat.
Implementasi Etika Politik Ajaran Samin dalam Pembelajaran
Memasukkan unsur kebudayaan dalam pembelajaran akan memberikan kesan tersendiri bagi siswa. Apalagi jika materi etika politik ajaran Samin disampaikan dengan cara yang menyenangkan. Pembelajaran akan lebih mudah diterima siswa dengan baik.
Langkah menerapkan atau mengimplementasikan etika politik ajaran Samin dalam pembelajaran antara lain :
1) Perencanaan
Etika politik dalam ajaran Samin dapat diterapkan bagi siswa SMP serta SMA. Materi ini bisa diterapkan pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, Sosiologi, Bahasa Indonesia, Bahasa Jawa, dan Sejarah. Sebelum melaksanakan pembelajaran, pengajar harus sudah menyiapkan rancangan pembelajaran yang akan disampaikan kepada siswa.
2) Pelaksanaan
Pada pelaksanaannya siswa diajak mendengarkan paparan pengajar. Setelah pembelajaran pengajar membagikan lembar evaluasi kepada siswa. Tujuan guru membagikan lembar evaluasi adalah agar siswa tidak hanya mendengarkan, namun juga dapat memahami materi yang telah dipaparkan.
3) Penilaian
Penilaian dilakukan pengajar setelah proses pengumpulan lembar evaluasi. Siswa akan diberikan nilai 1 apabila dinilai tidak memahami, nilai 2 apabila kurang memahami, nilai 3 apabila memahami, dan nilai 4 apabila sangat memahami. Penilaian menyangkut pemahaman, keaktifan, serta sikap siswa ketika proses belajar mengajar.
Penutup
Masih banyak terjadi pelanggaran yang dilakukan para pelaku politik. Secara pengetahuan serta pengalaman tentu para pelaku politik sudah tidak bisa diragukan. Namun yang menjadi masalah adalah mengenai etika. Nilai-nilai ajaran Samin yang amat luhur apabila kita implementasikan dalam perpolitikan. Siswa sebagai generasi penerus bangsa perlu mendapat pembelajaran etika berpolitik yang baik. Pembelajaran etika politik ajaran Samin menjadi salah satu metode yang dapat diterapkan untuk dapat mengahasilkan calon kader yang berkualitas dan beretika.
0 comments:
Post a Comment