Harianblora.com - Aksi penyelamatan harga cabai merah di tingkat petani oleh Aparatur Sipil Negara (ASN) Kabupaten Blora berlanjut. Setelah Jumat lalu (18/1/2019) ASN Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan membeli cabai petani, kini Senin (21/1/2019) giliran jajaran ASN Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Blora yang melakukannya.
Dipimpin langsung oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Blora, Komang Gede Irawadi, SE, M.Si, bersama Kepala Bagian Umum, Ngaliman, SP, MMA, dan Kepala Bagian Humas Protokol, Hariyanto, SIP, M.Si, rombongan langsung menuju rumah petani di Desa Purworejo, Kecamatan Blora Kota yang dikenal sebagai penghasil cabai.
Setibanya di lokasi, Sekda dan rombongan disambut Sekretaris Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Retno Kusumowati S.Sos, M.Si, serta Kepala Desa Purworejo, Harun. Rombongan langsung melihat proses pembungkusan cabai merah yang baru saja dipetik dari kebun. Setidaknya ada 3 kuintal cabai merah varietas Kiyo yang dibeli untuk seluruh ASN di lingkungan Setda Blora.
Sekda pun berdialog dengan petani cabai merah yang berkumpul di rumah Manggar, pengurus Kelompok Tani Sumber Rejeki III, yang juga anggota Gapoktan Bina Tani Desa Purworejo. Kepada petani, Sekda memberikan arahan dan semangat agar petani tetap semangat dalam menjalani profesinya.
Sekda juga menyampaikan bahwa langkah ini dilakukan sesuai arahan Bupati Djoko Nugroho guna menolong petani cabai yang harganya merosot saat musim panen tiba.
“Berdasarkan arahan Bapak Bupati, seluruh ASN di Kabupaten Blora diminta turut andil dalam penyelamatan harga cabai dengan cara membeli langsung ke petani, agar tidak jatuh di tangan tengkulak yang harganya sangat rendah, “ ujar Sekda Komang Gede Irawadi, SE, M.Si.
Menurut Sekda, harga yang ditawarkan tengkulak hanya berkisar Rp 8.000,00 hingga Rp 9.000,00 per kilogram. Padahal BEPnya sekitar Rp 10.000,00. Petani sangat dirugikan dengan harga dari tengkulak tersebut, sehingga ASN Pemkab Blora membeli langsung ke petani dengan harga Rp 14.000,00 per kilogram.
“Ini salah satu bentuk intervensi Pemerintah untuk menyelamatkan harga cabai sehingga petani tidak merugi. Apalagi ASN Kabupaten Blora berjumlah 8.000 an orang. Jika semuanya membeli langsung ke petani, maka kesejahteraan petani akan lebih baik, “ lanjut Sekda.
Sekda Komang Gede Irawadi, SE, M.Si yang juga Plt.Kepala BPPKAD Blora juga meminta kepada Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan untuk melanjutkan program ini, yakni mendampingi petani agar bisa dibeli oleh seluruh OPD se Kabupaten Blora termasuk Kecamatan.
Dalam kesempatan itu, Manggar, salah satu petani cabai merah mengucapkan terimakasih kepada Bupati Djoko Nugroho dan jajarannya yang telah memberlakukan program penyelamatan harga ini.
“Kami berterimakasih, semoga bisa lebih banyak lagi cabai yang terbeli karena saat ini kami baru panen ketiga kali. Normalnya bisa panen sampai 15 hingga 20 kali, “ ucap Manggar.
Kepala Desa Purworejo, Harun, menyampaikan bahwa luas tanaman cabai merah di desa nya mencapai 30 hektar tersebar di beberapa kelompok tani. Dimana kebanyakan saat ini sedang musim panen dan harga di tengkulak anjlok.
“Namun Alhamdulillah lewat program penyelamatan harga oleh ASN ini sudah hampir satu ton cabai terbeli. Semoga hal ini juga dialami petani cabai lainnya se Kabupaten Blora, “ terang Harun.
Sebelumnya Dharma Wanita Persatuan Kabupaten Blora juga melakukan aksi yang sama di Desa Turirejo Kecamatan Jepon. Sedangkan Persit Kodim 0721/Blora dan Persit Yonif 410/Alugoro juga telah memborong cabai petani akhir pekan kemarin. (hb44/Hms),
0 comments:
Post a Comment