Blora, Harianblora.com - Pembangunan embung di Desa Karangtalun, Kecamatan Banjarejo dengan membendung Sungai Lusi mulai disosialisasikan kepada masyarakat desa setempat oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana, Rabu (4/4/2018).
Bertempat di Balaidesa Karangtalun, Kecamatan Banjarejo, sosialisasi dihadiri langsung oleh Bupati Djoko Nugroho, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Ir. Samgautama Karnajaya MT, Forkopimcam Banjarejo, Anggota DPRD Dapil Banjarejo, Kepala Desa se Kecamatan Banjarejo dan masyarakat umum.
Kasi Danau dan Bendungan BBWS Pemali Juana ,Wisnu Yudhoyono M.Eng, yang hadir memberikan sosialisasi menerangkan bahwa pembangunan embung segera dimulai karena tanggal kontak sudah berawal sejak bulan Maret hingga 9 bulan kedepan.
“Sesuai kontrak, pembangunan akan dilakukan selama 270 hari efektif, sehingga kegiatan pembangunan fisiknya setelah sosialisasi ini segera dimulai. Embung akan membendung Sungai Lusi dengan luasan genangan mencapai 1,5 hektar. Sedangkan volume genangan 45.000 m3,” ucap Wisnu Yudhoyono M.Eng.
Sedangkan lebar embung 24,6 meter, dengan tinggi hulu 9 meter dan tinggi hilir 10 meter.
“Embung nantinya bisa dimanfaatkan untuk menampung air sungai guna keperluan irigasi pertanian, konservasi alam hingga pariwisata misalnya dengan adanya pemancingan dan lain sebagainya,” lanjut Wisnu.
Adapun pembangunannya akan dilaksanakan oleh rekanan dari Surabaya yang diharapkan bisa menyerap tenaga kerja lokal wilayah Karangtalun dan sekitarnya.
Bupati Djoko Nugroho dalam sosialisasi tersebut mengucapkan terimakasih kepada BBWS Pemali Juana yang telah memberikan pembangunan embung di Kabupaten Blora untuk meningkatkan irigasi pertanian. Ia juga mengajak seluruh warga masyarakat mendukung penuh kelancaran pembangunan embung.
“Tahun ini BBWS Pemali Juana akan membangun 2 embung besar. Satu di Sendangmulyo Ngawen yang sudah disosialisasikan bulan lalu dan satunya di Karangtalun ini. Saya minta semuanya bisa mendukung dan turut menyukseskan pembangunannya,” ujar Bupati.
Agar pembangunannya nanti tidak sampai memakan batas tanah pemajakan milik warga, ia meminta Kepala Desa Karangtalun untuk berkoordinasi dengan warganya yang memiliki tanah di sekitar Sungai Lusi agar ada kejelasan batas tanah Sungai dengan tanah warga. Pasalnya dalam pembangunan embung ini tidak ada anggaran pembebasan lahan. Hanya menggunakan lahan sungai.
Kepala Desa Karangtalun, Sri Hati menyambut senang rencana pembangunan Embung di desanya tersebut. Ia berharap nantinya embung bisa meningkatkan produktifitas pertanian di desanya.
“Setiap tahun saat kemarau desa kami selalu kekeringan sehingga banyak lahan pertanian nganggur. Dengan adanya embung nanti diharapkan saat kemarau petani tetap bisa mengolah sawahnya, syukur-syukur bisa tanam padi sampai 3 kali,” kata Sri Hati.
Pihaknya siap berkoordinasi dengan warga masyarakat dan pelaksana proyek demi kelancaran proses pembangunan embung. Jangan sampai ada pihak pihak yang berpotensi menghambat pembangunan embung. (red-HB55/hms),
0 comments:
Post a Comment