Jepara, Harianblora.com - Perwakilan Lembaga Kemaslahatan Keluarga Nahdlatul Ulama (LKKNU) Provinsi Jawa Tengah memberikan pelatihan kewirausahaan kepada 20 guru PAUD Averroes Bangsri Jepara.
Kegiatan yang dilakukan di sekolah setempat, Sabtu (16/12/2017) kemarin difasilitasi Bendahara LKKNU Jawa Tengah, Malikha Hendriyana.
Dalam workshop entrepreneur yang dilaksanakan pagi sampai siang itu fasilitator memberikan pelatihan membuat sabun mandi cair, karbol, minyak wangi dan minyak gosok.
Kegiatan tersebut bertujuan untuk memotivasi guru agar semangat berwirausaha. “Produk yang sudah dibuat dan dilabeli dengan Averroes bisa dipasarkan kepada wali murid juga kepada santri pondok,” kata Malikha yang juga dosen UIN Walisongo Semarang ini.
Apalagi produk yang dibuat dalam kesempatan itu ialah untuk kebutuhan sehari-hari. Maka dalam kesempatan itu, puluhan guru yang ikut dibagi menjadi 3 kelompok dan setiap kelompok praktik membikin minyak gosok, minyak wangi, sabun cair dan karbol.
Ella Jauharoh, Pengurus Yayasan Semai menyatakan setelah pelatihan jangan stag, berhenti di tengah jalan. Untuk modal awal pelatihan ini dari koperasi pondok pesantren (Kopontren) yang dia kelola.
Selanjutnya pihaknya berharap agar juga diaplikasikan di hari mendatang sehingga bisa dipasarkan kepada konsumen. Faizatun Nikmah, Kepala PAUD Averroes mengatakan produk-produk tersebut layak dijadikan branding usaha PAUD dan bisa menjadi pemasukan. (hb33/sm).
Kegiatan yang dilakukan di sekolah setempat, Sabtu (16/12/2017) kemarin difasilitasi Bendahara LKKNU Jawa Tengah, Malikha Hendriyana.
Dalam workshop entrepreneur yang dilaksanakan pagi sampai siang itu fasilitator memberikan pelatihan membuat sabun mandi cair, karbol, minyak wangi dan minyak gosok.
Kegiatan tersebut bertujuan untuk memotivasi guru agar semangat berwirausaha. “Produk yang sudah dibuat dan dilabeli dengan Averroes bisa dipasarkan kepada wali murid juga kepada santri pondok,” kata Malikha yang juga dosen UIN Walisongo Semarang ini.
Apalagi produk yang dibuat dalam kesempatan itu ialah untuk kebutuhan sehari-hari. Maka dalam kesempatan itu, puluhan guru yang ikut dibagi menjadi 3 kelompok dan setiap kelompok praktik membikin minyak gosok, minyak wangi, sabun cair dan karbol.
Ella Jauharoh, Pengurus Yayasan Semai menyatakan setelah pelatihan jangan stag, berhenti di tengah jalan. Untuk modal awal pelatihan ini dari koperasi pondok pesantren (Kopontren) yang dia kelola.
Selanjutnya pihaknya berharap agar juga diaplikasikan di hari mendatang sehingga bisa dipasarkan kepada konsumen. Faizatun Nikmah, Kepala PAUD Averroes mengatakan produk-produk tersebut layak dijadikan branding usaha PAUD dan bisa menjadi pemasukan. (hb33/sm).
0 comments:
Post a Comment