Dulu
Oleh : Wiwid Miftakhul Janah
Detik,Menit,Jam berlalu
Hari,Minggu,Bulan,Tahun berganti
Kau peluk diri ini, kau ciumi : cintamu
Kau cumbu diri ini, kau ciumi diriku
Kau sayangi banggamu terbaik diri ini
Sirna !
Hilang !
Musnah !
Tak ternilai setetes pun !
Pengorbanan bagaikan cerita pendek
Perjuangan bagaikan pengiring alur cerita dulu
Penghianatan bagaikan bayangan hitam yang menghantui setiap langkahku
Kasih !
Beruntungnya aku dimiliki kamu (DULU)
Malamku Malammu
Oleh : Wiwid Miftakhul Janah
Senja berlalu, Petang menghampiri
Petir menyambar, Kilat berdatangan
Hujan yang tak ku rindukan datang menghadang
Membanjiri pikiranku tentang kerinduanmu
Menunggu tindakan yang tepat bagiku, menyayat kalbuku
Mengusik jiwaku
Membrontak egoku
Rindu !
Rindu jahat!
Datang sesuka hati, pergi menaruh luka !
Memilikimu hanyalah ilusiku
Mencintaimu hanyalah bingkisan rindu yang aku ciptakan
Dan membiarkan perlahan tubuhku habis oleh cinta yang aku buat sendiri
RINDU
Oleh : Wiwid Miftakhul Janah
Jika dulu waktu tidak mempertemukan kita
Takkan pernah aku rasakan arti rindu
Jika dulu kita tak jumpa
Takkan pernah aku rasakan jatuh cinta
Seberkas cahaya ku peluk di ujung tombak perpisahan
Pagi membius kalbu
Ku seduh cairan hitam di dalam riduku
Ku tambah pemanis agar kau tersenyum
Kusentuhkan bibir mungil di ujung rindu
Ku nikmati per detik,menit,jam
Perlahan ...
Ku cumbu berulang kali
Nikmatmu tak tertandingi
Siang berlalu ...
Ku rasa pahit ini merindu
Ku rasa manis sampai ujung
Ternyata tidak
Kau ciptakan rindu terpahit yang ku rasakan (LAGI)
CINTA
Oleh : Wiwid Miftakhul Janah
Cinta
Hal yang tak harus dipercaya
Hal yang tak terduga
Hal yang tabu
Monoton,membosankan,menjenuhkan
Senyummu,alunan nadamu,pandangan indah matamu
Semua tampak berbicara,menjelaskan,meruntuhkan !
Namun mungkin tidak untuk sekarang
Cinta tewas tertimbun masalalu
Cinta pergi terbawa hembusan angin
Akhirnya ....
Cinta yang indah menjadi luka terparah !
KITA
Oleh : Wiwid Miftakhul Janah
Siapa yang menyangka
Semesta mempertemukan lagi kita
Kamu dengan segala kecewamu
Dengan segala kelebihanmu
Dengan menawan gingsulmu
Aku dengan dengan segala kebodohanku
Dengan sejuta kekuranganku
Dengan kehitamanku malika
Kestria lahir di siang hari sebutannya
Tak berencana
Alirnya menciptakan kita bersama
Kamu selalu denganku
Aku tak pernah tanpamu
Dari semua ini
Kita pahami
Tak saling membebani
Kita tercipta untuk melengkapi keping nya
Terserah iniapa namanya
TAKDIR
Oleh : Wiwid Miftakhul Janah
Mentari pagi menyapaku
Menanyakan sesuatu
Malam ini kamu memimpikan siapa itu?
Jawab tegas jujurku
Kamu yang dalam mimpiku
Ingin selalu bersamamu
Menemani akhir waktuku
Senja mulai berakhir
Malampun datang hadir
Membawa gelap
Senyummu bukanlah akhir
Tetapi...
Sosokmu lah akan membawa takdir
Menghadap kiblat
Berjalan ke Akhirat
-Penulis adalah mahasiswi
Oleh : Wiwid Miftakhul Janah
Detik,Menit,Jam berlalu
Hari,Minggu,Bulan,Tahun berganti
Kau peluk diri ini, kau ciumi : cintamu
Kau cumbu diri ini, kau ciumi diriku
Kau sayangi banggamu terbaik diri ini
Sirna !
Hilang !
Musnah !
Tak ternilai setetes pun !
Pengorbanan bagaikan cerita pendek
Perjuangan bagaikan pengiring alur cerita dulu
Penghianatan bagaikan bayangan hitam yang menghantui setiap langkahku
Kasih !
Beruntungnya aku dimiliki kamu (DULU)
Malamku Malammu
Oleh : Wiwid Miftakhul Janah
Senja berlalu, Petang menghampiri
Petir menyambar, Kilat berdatangan
Hujan yang tak ku rindukan datang menghadang
Membanjiri pikiranku tentang kerinduanmu
Menunggu tindakan yang tepat bagiku, menyayat kalbuku
Mengusik jiwaku
Membrontak egoku
Rindu !
Rindu jahat!
Datang sesuka hati, pergi menaruh luka !
Memilikimu hanyalah ilusiku
Mencintaimu hanyalah bingkisan rindu yang aku ciptakan
Dan membiarkan perlahan tubuhku habis oleh cinta yang aku buat sendiri
RINDU
Oleh : Wiwid Miftakhul Janah
Jika dulu waktu tidak mempertemukan kita
Takkan pernah aku rasakan arti rindu
Jika dulu kita tak jumpa
Takkan pernah aku rasakan jatuh cinta
Seberkas cahaya ku peluk di ujung tombak perpisahan
Pagi membius kalbu
Ku seduh cairan hitam di dalam riduku
Ku tambah pemanis agar kau tersenyum
Kusentuhkan bibir mungil di ujung rindu
Ku nikmati per detik,menit,jam
Perlahan ...
Ku cumbu berulang kali
Nikmatmu tak tertandingi
Siang berlalu ...
Ku rasa pahit ini merindu
Ku rasa manis sampai ujung
Ternyata tidak
Kau ciptakan rindu terpahit yang ku rasakan (LAGI)
CINTA
Oleh : Wiwid Miftakhul Janah
Cinta
Hal yang tak harus dipercaya
Hal yang tak terduga
Hal yang tabu
Monoton,membosankan,menjenuhkan
Senyummu,alunan nadamu,pandangan indah matamu
Semua tampak berbicara,menjelaskan,meruntuhkan !
Namun mungkin tidak untuk sekarang
Cinta tewas tertimbun masalalu
Cinta pergi terbawa hembusan angin
Akhirnya ....
Cinta yang indah menjadi luka terparah !
KITA
Oleh : Wiwid Miftakhul Janah
Siapa yang menyangka
Semesta mempertemukan lagi kita
Kamu dengan segala kecewamu
Dengan segala kelebihanmu
Dengan menawan gingsulmu
Aku dengan dengan segala kebodohanku
Dengan sejuta kekuranganku
Dengan kehitamanku malika
Kestria lahir di siang hari sebutannya
Tak berencana
Alirnya menciptakan kita bersama
Kamu selalu denganku
Aku tak pernah tanpamu
Dari semua ini
Kita pahami
Tak saling membebani
Kita tercipta untuk melengkapi keping nya
Terserah iniapa namanya
TAKDIR
Oleh : Wiwid Miftakhul Janah
Mentari pagi menyapaku
Menanyakan sesuatu
Malam ini kamu memimpikan siapa itu?
Jawab tegas jujurku
Kamu yang dalam mimpiku
Ingin selalu bersamamu
Menemani akhir waktuku
Senja mulai berakhir
Malampun datang hadir
Membawa gelap
Senyummu bukanlah akhir
Tetapi...
Sosokmu lah akan membawa takdir
Menghadap kiblat
Berjalan ke Akhirat
-Penulis adalah mahasiswi
0 comments:
Post a Comment