Oleh Riris Nur Hidayah
1).Wahai Sahabat .....
Dalam suka,duka kau selalu menemaniku
Kau tak pernah bosan mendengar celotehku
Kau selalu setia menasehatiku
Jika aku marah kau menghiburku
Ku takkan pernah lupa akan usahamu
Ku takkan pernah lupa akan caramu menghiasiku
Meskipun ku tak mendengarkan bait-demi bait ucapanmu
Tapi aku percaya akan kegigihanmu untukku,
Kau rela menyita waktumu untukku
Kau yang selalu sabar dengan sifatku
Kau yang selalu tertawa dengan tingkahku
Ku harap kau selalu menjadi sahabat terindahku.
Blora, 26 Oktober 2017
2). Kekasihku
Di dalam anganku ku selalu memikirkanmu
Di dalam sujudku ku selalu berdoa kepadamu
Jadikan aku kekasihmu yang kau rindu
Jadikan aku kekasihmu yang kau tahu
Ku sadari diriku belum sempurna untukmu
Ku sadari diriiku penuh dengan dosa
Ku ingin disetiap langkahku kau selalu menemaniku dihidupku
Hanya kepada engkau aku perpasrah dipangkuanmu
Oh kekasih.....
Jagalah diriku disetiap doaku
Jagalah diriku disetiap amarahmu
Jagalah diriku disetiap teguranmu
Tegurlah aku jka aku melupakanmu.
Blora, 26 Oktober 20177
3). Ibu
Engkau yang merawatku
Engkau yang setia mendampingiku
Engkau yang rela bertaruh nyawa untukku
Engkau yang mengorankan kebahagianmu demi untukku
Jasamu begitu besar
Membuat hatiku teriris bagaikan derasnya air hujan
Tangisanmu yeg begitu tegar
Ku ingin wajahmu selalu terhias senyuman.
Engkau rela tag punya uang demi senyumannya
Satu pintaku kau selalu bahagia
Meski tangismu yang penuh luika
Ku ingin kesabaranmu selalu hangat bagaikan surya
Blora, 26 Oktober 2017
4). Hujan
Ketika hujan basahi pipi
Ku ingat dirimu yang jauh disana
Ketika sedih datang dan pergi
Kini hatiku mulai resah dan merana
Ku ingat rintihan hujan
Ku ingat rintihan tangisan
Ku hanya mampu melihat dirimu dikejahuan
Ketika angin menyampaikan pesan
Dingin yang kurasa
Sakit yang ku derita
Mata mulai bengkak
Karna waktu dan jarak
Saat hatiku mulai ragu
Muncul warna warni pelangi
Merah hijau biru
Akan takdir yang kutuju
Blora, 26 Oktober 2017
5). Air Mata Basahi Pipi
Ketika angin membuatku perih
Ketika luka menghampiri
Saat itu hati sedih dan gelisah
Ku coba tuk berlari mencari-cari
Ku ingat kenangan yang menghantui
Ku ingt wajahmu yang penuh luka
Luka, derita yang ku alami
Membuat pipi penuh dengan air mata
Sedikit demi sedikit kau keluarkan
Seperti tak tahu arah dan tujuan
Saat hati penuh ancaman
Kau hilang bagaikan awan.
Blora, 26 Oktober 2017
Riris Nur Hidayah Mahasiswa IKIP PGRI BOJONEGORO program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Lahir di Semarang, 11 juli 1997, alamat desa kamolan kabupaten BLORA
1).Wahai Sahabat .....
Dalam suka,duka kau selalu menemaniku
Kau tak pernah bosan mendengar celotehku
Kau selalu setia menasehatiku
Jika aku marah kau menghiburku
Ku takkan pernah lupa akan usahamu
Ku takkan pernah lupa akan caramu menghiasiku
Meskipun ku tak mendengarkan bait-demi bait ucapanmu
Tapi aku percaya akan kegigihanmu untukku,
Kau rela menyita waktumu untukku
Kau yang selalu sabar dengan sifatku
Kau yang selalu tertawa dengan tingkahku
Ku harap kau selalu menjadi sahabat terindahku.
Blora, 26 Oktober 2017
2). Kekasihku
Di dalam anganku ku selalu memikirkanmu
Di dalam sujudku ku selalu berdoa kepadamu
Jadikan aku kekasihmu yang kau rindu
Jadikan aku kekasihmu yang kau tahu
Ku sadari diriku belum sempurna untukmu
Ku sadari diriiku penuh dengan dosa
Ku ingin disetiap langkahku kau selalu menemaniku dihidupku
Hanya kepada engkau aku perpasrah dipangkuanmu
Oh kekasih.....
Jagalah diriku disetiap doaku
Jagalah diriku disetiap amarahmu
Jagalah diriku disetiap teguranmu
Tegurlah aku jka aku melupakanmu.
Blora, 26 Oktober 20177
3). Ibu
Engkau yang merawatku
Engkau yang setia mendampingiku
Engkau yang rela bertaruh nyawa untukku
Engkau yang mengorankan kebahagianmu demi untukku
Jasamu begitu besar
Membuat hatiku teriris bagaikan derasnya air hujan
Tangisanmu yeg begitu tegar
Ku ingin wajahmu selalu terhias senyuman.
Engkau rela tag punya uang demi senyumannya
Satu pintaku kau selalu bahagia
Meski tangismu yang penuh luika
Ku ingin kesabaranmu selalu hangat bagaikan surya
Blora, 26 Oktober 2017
4). Hujan
Ketika hujan basahi pipi
Ku ingat dirimu yang jauh disana
Ketika sedih datang dan pergi
Kini hatiku mulai resah dan merana
Ku ingat rintihan hujan
Ku ingat rintihan tangisan
Ku hanya mampu melihat dirimu dikejahuan
Ketika angin menyampaikan pesan
Dingin yang kurasa
Sakit yang ku derita
Mata mulai bengkak
Karna waktu dan jarak
Saat hatiku mulai ragu
Muncul warna warni pelangi
Merah hijau biru
Akan takdir yang kutuju
Blora, 26 Oktober 2017
5). Air Mata Basahi Pipi
Ketika angin membuatku perih
Ketika luka menghampiri
Saat itu hati sedih dan gelisah
Ku coba tuk berlari mencari-cari
Ku ingat kenangan yang menghantui
Ku ingt wajahmu yang penuh luka
Luka, derita yang ku alami
Membuat pipi penuh dengan air mata
Sedikit demi sedikit kau keluarkan
Seperti tak tahu arah dan tujuan
Saat hati penuh ancaman
Kau hilang bagaikan awan.
Blora, 26 Oktober 2017
Riris Nur Hidayah Mahasiswa IKIP PGRI BOJONEGORO program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Lahir di Semarang, 11 juli 1997, alamat desa kamolan kabupaten BLORA
0 comments:
Post a Comment