Foto bersama usai bedah buku Sing Penting NUlis Terus |
Hal ini ditegaskan Hamidullah Ibda disela-sela kegiatannya bedah buku Pelajar MA di Manahijul Huda (Mahida), Pati, Jawa Tengah.
Sebelum ke Pati dosen Prodi PGMI STAINU temanggung ini sudah bedah buku di beberapa daerah, belum lama ini di Semarang, lalu di Pondok Pesantren Harimau Putih Kendal dan di Ponpes Al-anwar Mranggen, Demak.
Salah Tri Darma Perguruan Tinggi adalah pengabdian masyarakat. Nulis buku dan bedah buku bagian dari pelaksanaan Tri Dharma itu. imbuh dia.
"Satu buku yang kita terbitkan akan menjadi ribuan inspirasi bagi pembacanya, jadi amal jariyah," tegas dia.
STAINU Temanggung saat ini memiliki mayoritas dosen muda yang masih produktif. Wabah menulis muncul karena persaingan positif dari para dosen. "Tidak lama lagi wabah menulis ini akan mremen ke mahasiswa," imbuh dia.
Mahasiswa STAINU Temanggung juga sudah memiliki wadah Unit Kegiatan Mahasiswa di bidang jurnalistik yang bisa menjadi wadah berlatih menulis bagi mahasiswa. Potensi menulis di kalangan dosen dan mahasiswa ini juga mendapat dukungan dari Ketua STAINU Temanggung.
Ibda menambahkan, dalam buku "Sing Penting NUlis Terus" itu dikisahkan perjalanan menulis pengarang buku, meskipun belum dimuat atau diterbitkan, tapi yang penting nulis. Menulis memang membutuhkan pengalaman, maka proses yang akan menjawab apakah tulisannya sudah diminati pembaca atau belum? Sudah bisa menginspirasi pembaca atau belum? (HB12/Husna).
0 comments:
Post a Comment