Blora, Harianblora.com - Setelah mengikuti tahapan seleksi sejak 6 bulan lalu, akhirnya jajaran pimpinan Badan Zakal Amil Nasional (Baznas) Kabupaten Blora dikukuhkan oleh Bupati Djoko Nugroho pada hari Senin (16/10/2017). Bertempat di Pendopo Rumah Dinas Bupati, pengukuhan disaksikan langsung oleh Ketua Baznas Jawa Tengah Dr KH Ahmad Daroji, Kepala Kemenag Kab.Blora H.Nuril Anwar SH, MH, jajaran Forkopimda dan Kepala OPD terkait.
Dalam sambutannya Bupati Blora mengatakan bahwa pimpinan Baznas di daerah diharapkan bisa proaktif menjalin kerjasama dengan instansi pemerintah dan bersinergi sehingga dapat berfungsi sebagaimana harapan pemerintah, untuk dapat ikut dalam mengentaskan kemiskinan.
“Dengan potensi besar yang dimiliki Baznas serta ikut andilnya semua pihak dalam pengentasan kemiskinan, niscaya jumlah warga miskin akan berkurang,” ujarnya.
Bupati menuturkan, saat ini Blora menempati rangking 21 angka kemiskinan di Jateng. Jumlah warga miskin di Blora mencapai 113 ribu orang atau sekitar 13 persen dari jumlah penduduk Blora. Menurutnya, jika prosentase itu berkurang satu persen saja, maka peringkat Blora akan menjadi lebih baik. Namun itu juga dengan catatan, kabupaten dan kota lainnya di Jateng tidak mengalami perubahan atau stagnan.
“Mengurangi jumlah warga miskin satu persen saja dari jumlah penduduk itu bukan hal yang ringan. Butuh kerja keras dan kerja bersama semua pihak. Kami mengharapkan Baznas juga terlibat dalam pengentasan kemiskinan di Blora,’’ ujar Bupati Djoko Nugroho dalam sambutan pengukuhan pimpinan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Blora masa kerja 2017-2022.
Bupati mencontohkan, di program keluarga harapan (PKH). Dari jumlah keluarga penerima manfaat (KPM) PKH sebanyak 24.489 keluarga, yang berhasil dientaskan dari kemiskinan tahun ini sekitar 13 keluarga. Meski jumlahnya masih tergolong sedikit, namun bupati mengharapkan ke-13 KPM itu menjadi inspirator bagi program-program pengentasan kemiskinan.
Menurut Bupati, begitu banyak program sosial untuk membantu warga miskin. Seperti bantuan beras (rastra), BPJS, PKH serta bantuan pendidikan. Muara dari program tersebut, kata bupati adalah pengentasan kemiskinan. Dia pun menegaskan, bantuan-bantuan tersebut harus benar-benar tepat sasaran, yakni untuk warga miskin.
“Baznas juga begitu. Warga yang dibantu nantinya adalah yang masuk dalam kategori miskin sebanyak 113 ribu orang itu. Kecuali ada peristiwa khusus, misalnya membantu warga yang terkena musibah bencana alam,’’ kata Djoko Nugroho.
Dalam turut serta mengentasan kemiskinan, menurut bupati, Baznas bisa bersinergi dengan sejumlah pihak. Misalnya ketika digelar TMMD, diprogramkan bedah rumah keluarga miskin. Dalam kesempatan acara pelantikan pimpinan Baznas tersebut, Djoko Nugroho juga mengharapkan warga yang tergolong mampu. Menyisihkan sebagian hartanya untuk membantu masyarakat miskin.
Adapun pimpinan Baznas Blora yang dikukuhkan kemarin, KH Ali Muhdhor M.Pd.I, Widodo S.Ag, M.Pd, H Nur Rokhim S.Pd.I, Drs. H. Achmad Mucharom, H. Abdul Halim MH. (Red-HB33/Hms).
Dalam sambutannya Bupati Blora mengatakan bahwa pimpinan Baznas di daerah diharapkan bisa proaktif menjalin kerjasama dengan instansi pemerintah dan bersinergi sehingga dapat berfungsi sebagaimana harapan pemerintah, untuk dapat ikut dalam mengentaskan kemiskinan.
“Dengan potensi besar yang dimiliki Baznas serta ikut andilnya semua pihak dalam pengentasan kemiskinan, niscaya jumlah warga miskin akan berkurang,” ujarnya.
Bupati menuturkan, saat ini Blora menempati rangking 21 angka kemiskinan di Jateng. Jumlah warga miskin di Blora mencapai 113 ribu orang atau sekitar 13 persen dari jumlah penduduk Blora. Menurutnya, jika prosentase itu berkurang satu persen saja, maka peringkat Blora akan menjadi lebih baik. Namun itu juga dengan catatan, kabupaten dan kota lainnya di Jateng tidak mengalami perubahan atau stagnan.
“Mengurangi jumlah warga miskin satu persen saja dari jumlah penduduk itu bukan hal yang ringan. Butuh kerja keras dan kerja bersama semua pihak. Kami mengharapkan Baznas juga terlibat dalam pengentasan kemiskinan di Blora,’’ ujar Bupati Djoko Nugroho dalam sambutan pengukuhan pimpinan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Blora masa kerja 2017-2022.
Bupati mencontohkan, di program keluarga harapan (PKH). Dari jumlah keluarga penerima manfaat (KPM) PKH sebanyak 24.489 keluarga, yang berhasil dientaskan dari kemiskinan tahun ini sekitar 13 keluarga. Meski jumlahnya masih tergolong sedikit, namun bupati mengharapkan ke-13 KPM itu menjadi inspirator bagi program-program pengentasan kemiskinan.
Menurut Bupati, begitu banyak program sosial untuk membantu warga miskin. Seperti bantuan beras (rastra), BPJS, PKH serta bantuan pendidikan. Muara dari program tersebut, kata bupati adalah pengentasan kemiskinan. Dia pun menegaskan, bantuan-bantuan tersebut harus benar-benar tepat sasaran, yakni untuk warga miskin.
“Baznas juga begitu. Warga yang dibantu nantinya adalah yang masuk dalam kategori miskin sebanyak 113 ribu orang itu. Kecuali ada peristiwa khusus, misalnya membantu warga yang terkena musibah bencana alam,’’ kata Djoko Nugroho.
Dalam turut serta mengentasan kemiskinan, menurut bupati, Baznas bisa bersinergi dengan sejumlah pihak. Misalnya ketika digelar TMMD, diprogramkan bedah rumah keluarga miskin. Dalam kesempatan acara pelantikan pimpinan Baznas tersebut, Djoko Nugroho juga mengharapkan warga yang tergolong mampu. Menyisihkan sebagian hartanya untuk membantu masyarakat miskin.
Adapun pimpinan Baznas Blora yang dikukuhkan kemarin, KH Ali Muhdhor M.Pd.I, Widodo S.Ag, M.Pd, H Nur Rokhim S.Pd.I, Drs. H. Achmad Mucharom, H. Abdul Halim MH. (Red-HB33/Hms).
0 comments:
Post a Comment