Dede Sudiro |
"Menurut data yang kami himpun terdapat 2,8 juta pemuda yang masuk kategori ekonomi rendah. 1,7 juta diantaranya dalam kondisi menganggur, dan sedang menunggu kepastian kerja," ujar Dede Sudiro di Semarang (20/9).
Dirinya menilai tingginya angka pengangguran di wilayah tersebut akibat dari ketersediaan lapangan pekerjaan yang terbatas serta minimnya bantuan akses pembiayaan untuk modal usaha. Padahal, menurutnya banyak generasi muda yang ingin membuka usaha namun terbentur masalah permodalan dan proses birokrasi yang berbelit.
"Bila dilihat dari data, rata-rata pengangguran ini adalah lulusan SMK bahkan perguruan tinggi. Jadi, masalah utama bukan pada pendidikan melainkan lapangan kerja yang terbatas serta minimnya akses bantuan permodalan usaha," imbuh Dede.
Oleh sebab itu, Anggota DPRD Jateng dari Fraksi PDIP tersebut menyatakan ingin mencanangkan program pemberdayaan ekonomi sebagai solusi pengentasan pengangguran.
"Kedepannya kita akan menjalin kerjasama dengan perbankan maupun non perbankan untuk memberikan program bantuan permodalan usaha bagi para pemuda agar tumbuh mandiri dan pada gilirannya bisa membuka lapangan kerja serta menyerap banyak SDM," papar Mantan Ketua Umum HIPMI Jateng ini.
Selain memberikan bantuan permodalan, Dede menyatakan pihaknya juga ingin menggencarkan program ketrampilan kerja. Hal ini dimaksudkan untuk mengasah bakat dan skill generasi muda agar lebih kreatif dan matang untuk terjun ke dalam dunia kerja maupun usaha.
"Saat ini program pelatihan kerja di Jawa Tengah masih sedikit. Kita ingin gencarkan program pelatihan kewirausahaan sesuai minat dan bakat generasi muda seperti pelatihan otomotif, elektronik, tata busana, dan lain sebagainya. Dalam hal ini kita akan gandeng beberapa perusahaan swasta yang saat ini sedang kita bahas perencanaannya," pungkas Dede.
Sebagai informasi, Disnakertrans dan kependudukan Provinsi Jawa Tengah melaporkan setiap tahun angka pengangguran di Jateng berada di kisaran 900 ribu jiwa hingga 1,2 juta. Jumlah itu merupakan data dari 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah. Pemprov Jateng sendiri telah melakukan berbagai upaya untuk mengurangi angka pengangguran salah satunya dengan menggelar job fair bergilir di beberapa kabupaten kota. Namun, upaya tersebut masih belum membuahkan hasil signifikan bagi pengentasan pengangguran hingga saat ini. (Red-HB99/Hms).
0 comments:
Post a Comment