Blora, Harianblora.com - Kemarau panjang nampaknya membuat sumur milik sedulur sikep (samin) di Dukuh Karangpace, Desa Klopoduwur mengering. Sumur peninggalan Mbah Samin Engkrek yang selama ini dijadikan sumber air kebutuhan sehari hari mulai makan, minum dan keperluan MCK itu pada hari Rabu (27/9/2017) kemarin tampak tidak ada airnya.
Terletak di bawah pohon trembesi besar, sekitar 300 meter sebelah selatan Pendopo Sedulur Sikep (Samin) Klopoduwur, sumur sedalam 5 meter ini sudah tidak mampu mengaliri rumah-rumah penduduk di sekitarnya. Warga harus mencari sumber air lainnya yang jaraknya lebih jauh.
Sesepuh Sedulur Sikep Karangpace, Mbah Lasiyo mengatakan bahwa saat kemarau seperti ini dirinya dan beberapa warga di sekitarnya mengalami kesulitan dalam mendapatkan air bersih. Ia berharap ada bantuan pembangunan sumber air bersih untuk wilayah perkampungannya.
“Sumur peninggalan Mbah Samin Engkrek itu empat bulan lalu dibangunkan tampungan, tower dan pipanisasi oleh PT.GMM Bulog. Tetapi karena saat ini airnya habis, ya tidak bisa mengalir,” ucap Mbah Lasiyo jika diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia.
Untuk mengatasi kekeringan ini, menurut Mbah Lasiyo, pihaknya bersama beberapa warga mencoba mencari sumber air lainnya yang debitnya besar. Ternyata ada sumber dengan debit besar di hutan yang letaknya agak jauh, tepatnya di hutan Pos Ngodo Desa Temengeng Kecamatan Jepon, yang berjarak sekitar 3 km dari Karangpace.
“Kami berharap Pemerintah bisa membantu pembangunan jaringan air bersih dari hutan Pos Ngodo menuju Karangpace. Sehingga saat kemarau seperti ini tidak terjadi kekeringan lagi,” lanjutnya.
Wakil Bupati Blora H.Arief Rohman M.Si yang siang kemarin bersilahturahmi ke Karangpace, Klopoduwur langsung memberikan arahan terkait permintaan bantuan pembangunan jaringan air bersih di perkampungan sedulur sikep itu.
Ia ditemani Mbah Lasiyo dan beberapa sedulur sikep langsung meninjau sumur peninggalan Mbah Engkrek yang selama ini digunakan sebagai sumber penghidupan dalam hal pemenuhan air bersih.
“Sumurnya memang kering dan tidak ada airnya, sehingga butuh dicarikan solusi agar sedulur sikep disini bisa mendapatkan air bersih. Menurut keterangan Mbah Lasiyo, ada sumber di hutan Pos Ngodo Desa Temengeng, masuk wilayah hutan KPH Cepu. Coba nanti kita komunikasikan dengan Adm Perhutani KPH Cepu agar diijinkan membuat jaringan air bersih dari sana,” ucap Arief Rohman.
Ia pun langsung menghubungi Adm Perhutani KPH Cepu guna meminta izin pembangunan jaringan air bersih dari wilayah Ngodo ke Karangpace Klopoduwur.
“Pak Adm Perhutani KPH Cepu sudah mengijinkan secara lesan. Nanti administrasinya biar dibantu oleh Bappeda (Badan Perencanaan Pembangunan Daerah). Tolong Mbah Lasiyo dan sedulur disini sabar nggih, nanti kalau ada tim dari Bappeda yang akan melakukan survey mohon didampingi ke lapangan,” terang Arief Rohman.
Wakil Bupati yang juga mantan anggota DPRD Jawa Tengah ini memandang kebutuhan air bagi sedulur sikep sangatlah penting. Terlebih kawasan ini ditetapkan sebagai desa wisata budaya, sehingga infrastruktur pengairannya harus bagus untuk menunjang kegiatan pariwisata, selain untuk kebutuhan pokok sehari hari. (Red-HB99/rsa).
0 comments:
Post a Comment