Blora, Harianblora.com - Pameran hasil pertanian unggulan lokal Kabupaten Blora yang dikemas dalam “Gelar Potensi Pertanian Blora 2017” resmi dibuka oleh Bupati Djoko Nugroho, Jumat (15/9/2017) di Blok T Blora. Kegiatan yang berlangsung hingga hari Minggu (17/9/2017) ini diharapkan Bupati bisa meningkatkan kesejahteraan para petani dari segi ekonomi.
Pasalnya menurut Bupati, selama ini yang terjadi di lapangan justru petani banyak dirugikan oleh pasar. Harga yang dibeli para tengkulak dari petani sangat rendah, sedangkan di pasar harganya sangat mahal, sehingga keuntungan yang besar justru ada di tangan tengkulak. Petaninya hanya bisa menikmati keuntungan yang sedikit.
“Paribasane petanine mung iso nutup biaya produksi wae, sedangkan tengkulak dengan bebasnya menentukan harga jual yang keuntungannya tinggi. Ini yang harus dicegah. Saya harap pameran ini bisa menjadi salah satu jalan tengahnya. Dari petani bisa menjual langsung di pameran dengan harga diatas harga beli tengkulak dan dibawah harga pasar. Sehingga petani bisa lebih untung,” ucap Bupati yang akrab dipanggil Pak Kokok ini.
Saat mengujungi stan Kecamatan Todanan, Bupati pun menanyakan harga bawang merah yang dipamerkan. Ternyata bawang merah yang biasanya dibeli tengkulak Rp 15 ribu per kg dari petani dan dijual di pasar Rp 20 ribu per kg, di pameran ini dijual langsung oleh petani dengan harga Rp 18 ribu per kg.
“Nah kalau seperti ini petani bisa memperoleh keuntungan lebih banyak, disisi lain pembeli bisa memperoleh barang dengan harga yang lebih murah dari pasar,” tegas Bupati.
Ia pun mengapresiasi pameran Gelar Potensi Pertanian Blora 2017 yang sudah kedua kalinya dilaksanakan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kab.Blora sejak 2016 lalu. Bahkan tahun depan ia meminta pameran seperti ini bisa dilaksanakan multi dinas, sehingga dinas atau OPD mengetahui perannya masing masing dalam memajukan Kabupaten Blora.
Menurut Bupati, bulan lalu Dinas Peternakan dan Perikanan telah sukses menyelenggarakan Lomba Ternak Sapi Peranakan Ongole. Lantas beberapa hari lalu Dinas Lingkungan Hidup sukses menyelenggarakan Pameran Lingkungan Hidup yang menggandeng sekolah adiwiyata se Kab.Blora.
“Momentum pameran seperti inilah yang saya anggap sebagai puncak hasil kegiatan pembinaan kepada petani dalam satu tahun terakhir. Ini menandakan bahwa Blora kini sudah berubah. Blora yang dulu dikenal kering dan hanya menghasilkan jagung. Sekarang buktinya mempunyai banyak komoditas pertanian dan hortikultura yang luar biasa,” lanjut Bupati.
Dalam acara tersebut, Bupati juga menyerahkan bantuan alat mesin pertanian secara simbolis kepada lima kelompok tani. Ia berpesan agar bantuan alsintan tersebut dimanfaatkan sebesar besarnya untuk kemakmuran petani, dilarang dijual, dan jika disewakan harus dibawah harga sewa secara umum.
Adapun bantuan alsintan yang diberikan adalah Cultivator kepada LMDH “Wono Jati Lestari”, Desa Srigading Kecamatan Ngawen, Power Thresher 10,5 HP kepada kelompok tani “Rukun Tani” Desa Kepoh Kecamatan Jati, Power Thresher 6,5 HP kepada kelompok tani “Gotong Royong” Desa Jegong Kecamatan Jati, Combine Harvester Kecil kepada kelompok tani “Bumi Tanjung” Desa Geneng Kecamatan Jepon, dan Corn Sheller kepada kelompok tani “Tani Untung” Desa Gempolrejo Kecamatan Tunjungan.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kab.Blora Ir.Reni Miharti M.Agr.Bus menyatakan bahwa dalam waktu dekat pihaknya juga akan menyerahkan bantuan alat mesin pertanian (Alsintan) kepada kelompok tani lainnya berupa traktor roda dua sebanyak 80 unit, pompa air sebanyak 52 unit, cultivator sebanyak 3 unit, hand sprayer sebanyak 95 unit dan rice transplanter sebanyak 8 unit.
“Alsintan ini masih dalam proses perakitan di kantor, dalam waktu dekat kami harap Bupati bisa hadir untuk menyerahkan kepada para kelompok tani. Semuanya bertujuan untuk memajukan pertanian di Kabupaten Blora,” ucapnya.
Masih menurut Reni Miharti, Gelar Potensi Pertanian Blora 2017 yang mengambil tema “Diversifikasi Produk Pertanian dan Pelestarian Kearifan Lokal Menuju Blora Berdaulat Pangan” ini sangat tepat bagi masyarakat Blora yang saat ini sedang bergeliat mengembangkan potensi pangan lokal di tengah berbagai keterbatasan yang ada.
“Gelar Potensi Pertanian ini kami laksanakan juga dalam rangka menyambut Hari Pangan Sedunia ke 37 yang jatuh pada tanggal 16 Oktober nanti serta Hari Tani dan HUT KTNA ke 46 pada 24 September nanti. Semoga bisa berjalan lancar dan didatangi banyak pengunjung, pembeli dan pemerhati pertanian,” kata Reni Miharti.
Pameran diikuti total 33 stan yang berasal dari UPTD Pertanian tingkat Kecamatan, Dinas Terkait, Perbankan, Produsen Alsintan, GMM, formulatur Pupuk, dan pelaku UMKM. Selama pameran berlangsung, dimeriahkan dengan lomba mewarnai tingkat PAUD/TK tentang tema pertanian, lomba gerak dan lagu Modernisasi Desa, lomba merangkai produk pertanian dan malam hiburan berupa cokekan dan musik band.
Turut hadir dalam pembukaan pameran, Sekretaris Dinas Pertanian dan Perkebunan Jawa Tengah Ir.Nuswantoro Setyadi Pradono MM, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Blora Hj.Umi Kulsum Djoko Nugroho, Sekda Drs. Bondan Sukarno MM, jajaran Forkopimda dan seluruh Kepala OPD se Kabupaten Blora.(Red-HB99/Hms).
Pasalnya menurut Bupati, selama ini yang terjadi di lapangan justru petani banyak dirugikan oleh pasar. Harga yang dibeli para tengkulak dari petani sangat rendah, sedangkan di pasar harganya sangat mahal, sehingga keuntungan yang besar justru ada di tangan tengkulak. Petaninya hanya bisa menikmati keuntungan yang sedikit.
“Paribasane petanine mung iso nutup biaya produksi wae, sedangkan tengkulak dengan bebasnya menentukan harga jual yang keuntungannya tinggi. Ini yang harus dicegah. Saya harap pameran ini bisa menjadi salah satu jalan tengahnya. Dari petani bisa menjual langsung di pameran dengan harga diatas harga beli tengkulak dan dibawah harga pasar. Sehingga petani bisa lebih untung,” ucap Bupati yang akrab dipanggil Pak Kokok ini.
Saat mengujungi stan Kecamatan Todanan, Bupati pun menanyakan harga bawang merah yang dipamerkan. Ternyata bawang merah yang biasanya dibeli tengkulak Rp 15 ribu per kg dari petani dan dijual di pasar Rp 20 ribu per kg, di pameran ini dijual langsung oleh petani dengan harga Rp 18 ribu per kg.
“Nah kalau seperti ini petani bisa memperoleh keuntungan lebih banyak, disisi lain pembeli bisa memperoleh barang dengan harga yang lebih murah dari pasar,” tegas Bupati.
Ia pun mengapresiasi pameran Gelar Potensi Pertanian Blora 2017 yang sudah kedua kalinya dilaksanakan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kab.Blora sejak 2016 lalu. Bahkan tahun depan ia meminta pameran seperti ini bisa dilaksanakan multi dinas, sehingga dinas atau OPD mengetahui perannya masing masing dalam memajukan Kabupaten Blora.
Menurut Bupati, bulan lalu Dinas Peternakan dan Perikanan telah sukses menyelenggarakan Lomba Ternak Sapi Peranakan Ongole. Lantas beberapa hari lalu Dinas Lingkungan Hidup sukses menyelenggarakan Pameran Lingkungan Hidup yang menggandeng sekolah adiwiyata se Kab.Blora.
“Momentum pameran seperti inilah yang saya anggap sebagai puncak hasil kegiatan pembinaan kepada petani dalam satu tahun terakhir. Ini menandakan bahwa Blora kini sudah berubah. Blora yang dulu dikenal kering dan hanya menghasilkan jagung. Sekarang buktinya mempunyai banyak komoditas pertanian dan hortikultura yang luar biasa,” lanjut Bupati.
Dalam acara tersebut, Bupati juga menyerahkan bantuan alat mesin pertanian secara simbolis kepada lima kelompok tani. Ia berpesan agar bantuan alsintan tersebut dimanfaatkan sebesar besarnya untuk kemakmuran petani, dilarang dijual, dan jika disewakan harus dibawah harga sewa secara umum.
Adapun bantuan alsintan yang diberikan adalah Cultivator kepada LMDH “Wono Jati Lestari”, Desa Srigading Kecamatan Ngawen, Power Thresher 10,5 HP kepada kelompok tani “Rukun Tani” Desa Kepoh Kecamatan Jati, Power Thresher 6,5 HP kepada kelompok tani “Gotong Royong” Desa Jegong Kecamatan Jati, Combine Harvester Kecil kepada kelompok tani “Bumi Tanjung” Desa Geneng Kecamatan Jepon, dan Corn Sheller kepada kelompok tani “Tani Untung” Desa Gempolrejo Kecamatan Tunjungan.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kab.Blora Ir.Reni Miharti M.Agr.Bus menyatakan bahwa dalam waktu dekat pihaknya juga akan menyerahkan bantuan alat mesin pertanian (Alsintan) kepada kelompok tani lainnya berupa traktor roda dua sebanyak 80 unit, pompa air sebanyak 52 unit, cultivator sebanyak 3 unit, hand sprayer sebanyak 95 unit dan rice transplanter sebanyak 8 unit.
“Alsintan ini masih dalam proses perakitan di kantor, dalam waktu dekat kami harap Bupati bisa hadir untuk menyerahkan kepada para kelompok tani. Semuanya bertujuan untuk memajukan pertanian di Kabupaten Blora,” ucapnya.
Masih menurut Reni Miharti, Gelar Potensi Pertanian Blora 2017 yang mengambil tema “Diversifikasi Produk Pertanian dan Pelestarian Kearifan Lokal Menuju Blora Berdaulat Pangan” ini sangat tepat bagi masyarakat Blora yang saat ini sedang bergeliat mengembangkan potensi pangan lokal di tengah berbagai keterbatasan yang ada.
“Gelar Potensi Pertanian ini kami laksanakan juga dalam rangka menyambut Hari Pangan Sedunia ke 37 yang jatuh pada tanggal 16 Oktober nanti serta Hari Tani dan HUT KTNA ke 46 pada 24 September nanti. Semoga bisa berjalan lancar dan didatangi banyak pengunjung, pembeli dan pemerhati pertanian,” kata Reni Miharti.
Pameran diikuti total 33 stan yang berasal dari UPTD Pertanian tingkat Kecamatan, Dinas Terkait, Perbankan, Produsen Alsintan, GMM, formulatur Pupuk, dan pelaku UMKM. Selama pameran berlangsung, dimeriahkan dengan lomba mewarnai tingkat PAUD/TK tentang tema pertanian, lomba gerak dan lagu Modernisasi Desa, lomba merangkai produk pertanian dan malam hiburan berupa cokekan dan musik band.
Turut hadir dalam pembukaan pameran, Sekretaris Dinas Pertanian dan Perkebunan Jawa Tengah Ir.Nuswantoro Setyadi Pradono MM, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Blora Hj.Umi Kulsum Djoko Nugroho, Sekda Drs. Bondan Sukarno MM, jajaran Forkopimda dan seluruh Kepala OPD se Kabupaten Blora.(Red-HB99/Hms).
0 comments:
Post a Comment