Jepara, Harianblora.com - Ikatan mutakhorrijin Pondok Pesantren Nurul Hijrah (PPNH) Pecangaan, Jepara, Jawa Tengah menggelar hahalbihalal dan reuni. Acara pada hari Ahad, 23 Juli 2017 ini, dihadiri bergai alumni dari berbagai daerah, termasuk Brebes, Cirebon, Jepara, Semarang, Demak, dan daerah lainnya.
Panitia pelaksana, Afifuddin, berharap acara ini terus dilaksanakan demi terjaganya kekeluargaan untuk kemajuan pondok sering dengan perkembangan zaman.
Sementara itu, mauizah khasanah alumni Pondok Pesantren Nurul Hijrah diwakilakn Dr. KH. Masyhudi, M.Ag dosen UIN Walisongo. Ia mengatakan halalbihalal merupakan momentum kita mengingat kembali perjuangan kita di pondok dan di pendidikan formal.
“Hal ini terwujud dengan suksesnya santri-santri yang terjun di masyarakat ada yang menjadi dosen di perguruan tinggi baik swasta maupun negeri, guru, bidan, pengusaha konveksi, ustaz, pengusaha, pejabat desa, dan politisi, bahkan dukun. Apapun profesinya kita harus memegang teguh prinsip kebenaran dan ketulusan sesuai dengan pesan dan ajaran almarhum almukarrom Drs. KH, Asya'ari Sadjid, MA,g,” beber doktor Ilmu Hukum Undip itu.
Pria yang juga Ketua MUI Jepara ini juga memberikan pesan khusus untuk kemajuan ponpes di era zaman moderen ini. “Pondok pesantren harus mempunyai sistem yang terbuka, mandiri dan moderen, artinya bahwa spirit salafy harus kita jaga, akan tetapi pola dan sistem menejemen harus moderen, seperti metode belajar mengajar, dan lain sebagainya,” beber dia.
Sementara itu, putra pertama almarhum Drs KH. Asy'ari Sajid, MA,g, Gus Husni Arafat, L.c mengatakan bahwa dengan kekeluargaan momentum ini bukan hanya untuk saling mengenang masa lalu saja, namun ini bagian dari penguatan kembali keluarga besar PPNH untuk kedepan lebih terjalin dan bersama-sama membesarkan pondok pesantren.
“Selain itu, tak kalah penting nya bagi semua alumni untuk senantiasa menjunjung nama baik pondok dengan memberikan kebaikan dan manfaat bagi masyarakat sesuai dengan profesinya,” beber dia.
Dalam rangkaian reuni itu, acara diawali dengan ziarah ke makam almarhum pengasuh ponpes KH. Asy'ari Sadjid, MA,g. (Red-HB99).
Panitia pelaksana, Afifuddin, berharap acara ini terus dilaksanakan demi terjaganya kekeluargaan untuk kemajuan pondok sering dengan perkembangan zaman.
Sementara itu, mauizah khasanah alumni Pondok Pesantren Nurul Hijrah diwakilakn Dr. KH. Masyhudi, M.Ag dosen UIN Walisongo. Ia mengatakan halalbihalal merupakan momentum kita mengingat kembali perjuangan kita di pondok dan di pendidikan formal.
“Hal ini terwujud dengan suksesnya santri-santri yang terjun di masyarakat ada yang menjadi dosen di perguruan tinggi baik swasta maupun negeri, guru, bidan, pengusaha konveksi, ustaz, pengusaha, pejabat desa, dan politisi, bahkan dukun. Apapun profesinya kita harus memegang teguh prinsip kebenaran dan ketulusan sesuai dengan pesan dan ajaran almarhum almukarrom Drs. KH, Asya'ari Sadjid, MA,g,” beber doktor Ilmu Hukum Undip itu.
Pria yang juga Ketua MUI Jepara ini juga memberikan pesan khusus untuk kemajuan ponpes di era zaman moderen ini. “Pondok pesantren harus mempunyai sistem yang terbuka, mandiri dan moderen, artinya bahwa spirit salafy harus kita jaga, akan tetapi pola dan sistem menejemen harus moderen, seperti metode belajar mengajar, dan lain sebagainya,” beber dia.
Sementara itu, putra pertama almarhum Drs KH. Asy'ari Sajid, MA,g, Gus Husni Arafat, L.c mengatakan bahwa dengan kekeluargaan momentum ini bukan hanya untuk saling mengenang masa lalu saja, namun ini bagian dari penguatan kembali keluarga besar PPNH untuk kedepan lebih terjalin dan bersama-sama membesarkan pondok pesantren.
“Selain itu, tak kalah penting nya bagi semua alumni untuk senantiasa menjunjung nama baik pondok dengan memberikan kebaikan dan manfaat bagi masyarakat sesuai dengan profesinya,” beber dia.
Dalam rangkaian reuni itu, acara diawali dengan ziarah ke makam almarhum pengasuh ponpes KH. Asy'ari Sadjid, MA,g. (Red-HB99).
sip
ReplyDelete