Semarang, Harianblora.com
- Penerbit Formaci Semarang akan menggelar Halalbihalal dan Launching Buku
"Sing Penting NUlis Terus (Panduan Praktis Menulis Artikel dan Esai di
Koran)" karya Hamidulloh Ibda, besuk Selasa (11/7/2017) di Taman
Sampangan, Kecamatan Gajahmungkur, Semarang.
Kegiatan ini juga dirangkai dengan diskusi dengan tema "Menjadi Suci Lewat Literasi". Akan hadir pembicara Hamidulloh Ibda (Penulis Buku), Dian Marta Wijayanti (Direktur Formaci Press) dan Ahmad Ali Zainul Sofan (Direktur LAPMI Tuntas Semarang).
Nulis terus itu, kata dia, menjadi diksi yang sudah Saya temukan sejak 2013 lalu. "Jadi menulis memang aktivitas yang kadang membosankan. Tapi kalau sudah menjadi candu, ya seperti kopi. Makanya dalam kondisi apa pun kalau bisa nulis selain di medsos. Sebab, menjaga intelektualitas bisa dilakukan dengan cara membaca dan menulis," beber dia, Sabtu (8/7/2017).
Dalam buku itu, Ibda, pria asal Dukuhseti, Kabupaten Pati menceritakan berbagai hal dalam perjalanannya sejak mahasiswa S1 sampai sekarang menjadi dosen. "Selain tips dan trik memang ada beberapa tema tentang pengalaman pribadi dan juga beberapa pengalaman konyol dari teman-teman penulis," lanjut dia.
Dalam buku itu, isinya menurut dia seimbang. "Karena memang fokus pada panduan. Tapi banyak pula berisi pengalaman pribadi mulai Saya latihan nulis dan diuntungkan dari tulisan itu sendiri. Jadi mulai bisa beli HP, laptop dan bantu biaya S2 sampai Saya dapat istri itu juga berkat tulisan. Karena istri Saya juga seorang penulis dan kala itu minta mahar berupa buku," ujar lulusan Pascasarjana Unnes itu.
Sebelumnya, Ibda telah menulis buku "Demokrasi Setengah Hati" yang diterbitkan Kalam Nusantara tahun 2013. Kemudian buku "Stop Pacaran, Ayo Nikah!" ditulis tahun 2014 yang diterbitkan Lintang Rasi Aksara Books. Buku ketiganya adalah "Siapkah Saya Menjadi Guru SD Revolusioner?" yang diterbitkan Kalam Nusantara di tahun 2015.
Sementara itu, Ahmad Ali Zainul Sofan selaku Pemimpin Redaksi Formaci Press mengatakan bahwa selama ini banyak intelektual lahir dari para aktivis yang rajin menulis.
"Orang boleh sepandang apa pun, tapi selama ia tidak punya karya maka akan tertelan zaman. Kata Pram kan gitu. Jadi Saya kira buku ini mendorong para mahasiswa, pelajar, guru dan dosen untuk menghidupkan pilar literasi. Yaitu baca, tulis dan arsip," beber penulis buku Nasihat Begawan Tuban itu.
Buku "Sing Penting Nulis Terus" itu merupakan buku kedelapan yang diterbitkan formaci. "Alhamdulillah kemarin Rabu 5 Juli 2017 sudah dapat ISBN, KDT dan Barcode dengan nomor ISBN 978-602-61554-7-4 dari Perpusnas RI," tambah dia.
Direncanakan pula, dalam kesempatan yang sama akan dilaunching buku berjudul "Kiat Sukses Jadi Blogger Kaya Raya (Strategi Membuat Blog dan Bisnis Google Adsense) dengan nomor ISBN 978-602-61554-8-1 yang ditulis Taqorrub Ubaidillah seorang magister jebolan UGM dan blogger asal Kendal.
Ia berharap, launching itu dihadiri mahasiswa dan juga siapa saja pegiat literasi. Menurutnya, kegiatan dibuka untuk umum dan bagi yang berminat silakan hubungi panitia Dimas 085606909085. (Red-HB99).
Kegiatan ini juga dirangkai dengan diskusi dengan tema "Menjadi Suci Lewat Literasi". Akan hadir pembicara Hamidulloh Ibda (Penulis Buku), Dian Marta Wijayanti (Direktur Formaci Press) dan Ahmad Ali Zainul Sofan (Direktur LAPMI Tuntas Semarang).
Nulis terus itu, kata dia, menjadi diksi yang sudah Saya temukan sejak 2013 lalu. "Jadi menulis memang aktivitas yang kadang membosankan. Tapi kalau sudah menjadi candu, ya seperti kopi. Makanya dalam kondisi apa pun kalau bisa nulis selain di medsos. Sebab, menjaga intelektualitas bisa dilakukan dengan cara membaca dan menulis," beber dia, Sabtu (8/7/2017).
Dalam buku itu, Ibda, pria asal Dukuhseti, Kabupaten Pati menceritakan berbagai hal dalam perjalanannya sejak mahasiswa S1 sampai sekarang menjadi dosen. "Selain tips dan trik memang ada beberapa tema tentang pengalaman pribadi dan juga beberapa pengalaman konyol dari teman-teman penulis," lanjut dia.
Dalam buku itu, isinya menurut dia seimbang. "Karena memang fokus pada panduan. Tapi banyak pula berisi pengalaman pribadi mulai Saya latihan nulis dan diuntungkan dari tulisan itu sendiri. Jadi mulai bisa beli HP, laptop dan bantu biaya S2 sampai Saya dapat istri itu juga berkat tulisan. Karena istri Saya juga seorang penulis dan kala itu minta mahar berupa buku," ujar lulusan Pascasarjana Unnes itu.
Sebelumnya, Ibda telah menulis buku "Demokrasi Setengah Hati" yang diterbitkan Kalam Nusantara tahun 2013. Kemudian buku "Stop Pacaran, Ayo Nikah!" ditulis tahun 2014 yang diterbitkan Lintang Rasi Aksara Books. Buku ketiganya adalah "Siapkah Saya Menjadi Guru SD Revolusioner?" yang diterbitkan Kalam Nusantara di tahun 2015.
Sementara itu, Ahmad Ali Zainul Sofan selaku Pemimpin Redaksi Formaci Press mengatakan bahwa selama ini banyak intelektual lahir dari para aktivis yang rajin menulis.
"Orang boleh sepandang apa pun, tapi selama ia tidak punya karya maka akan tertelan zaman. Kata Pram kan gitu. Jadi Saya kira buku ini mendorong para mahasiswa, pelajar, guru dan dosen untuk menghidupkan pilar literasi. Yaitu baca, tulis dan arsip," beber penulis buku Nasihat Begawan Tuban itu.
Buku "Sing Penting Nulis Terus" itu merupakan buku kedelapan yang diterbitkan formaci. "Alhamdulillah kemarin Rabu 5 Juli 2017 sudah dapat ISBN, KDT dan Barcode dengan nomor ISBN 978-602-61554-7-4 dari Perpusnas RI," tambah dia.
Direncanakan pula, dalam kesempatan yang sama akan dilaunching buku berjudul "Kiat Sukses Jadi Blogger Kaya Raya (Strategi Membuat Blog dan Bisnis Google Adsense) dengan nomor ISBN 978-602-61554-8-1 yang ditulis Taqorrub Ubaidillah seorang magister jebolan UGM dan blogger asal Kendal.
Ia berharap, launching itu dihadiri mahasiswa dan juga siapa saja pegiat literasi. Menurutnya, kegiatan dibuka untuk umum dan bagi yang berminat silakan hubungi panitia Dimas 085606909085. (Red-HB99).
0 comments:
Post a Comment