Blora, Harianblora.com - Proyek pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di Kabupaten Blora dari Bengawan Solo Kecamatan Cepu hingga Kota Blora sejak tahun 2015 hingga kini belum selesai. Bupati pun ingin agar proyek nasional dari Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR itu bisa dioptimalkan dan diselesaikan tahun ini.
Keinginan itu disampaikan Bupati Djoko Nugroho dalam rapat koordinasi dengan perwakilan Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR, Selasa (25/7/2017) di Kantor Bupati yang dihadiri Wakil Bupati Arief Rohman, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Samgautama Karnajaya, Kepala Dinas Perumahan Pemukiman dan Perhubungan, Kabid Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah Bappeda, konsultan pengawas, pelaksana proyek dan pimpinan PDAM Blora.
“Coba diusahakan agar proyek ini bisa segera dinikmati manfaatnya oleh masyarakat. Syukur-syukur di awal tahun 2018 nanti sudah bisa mengalir airnya,” ucapnya.
Khusus untuk pelaksana proyek, Bupati mengingatkan agar pasca penggalian dan pemasangan pipa SPAM agar bisa segera diuruk serta dipadatkan agar tidak ada korban yang terperosok di tepi jalan karena bekas galian.
“Dahulu pelaksananya sudah pernah janji akan dipadatkan dengan baik. Tapi faktanya masih banyak kendaraan yang terperosok di bekas galian. Tolonglah diperhatikan, banyak warga yang protes kepada Bupati karena pemahaman mereka itu proyek Pemkab,” kata Bupati kepada perwakilan Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR.
Senada dengan Bupati, hal yang sama diucapkan Kabid Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah Bappeda Blora Djati Walujastono. Menurutnya benar, karena hingga kini masih banyak truk yang terperosok di tepi jalan Cepu-Blora.
“Saya ini rumahnya Cepu. Setiap hari lewat jalan Cepu-Blora dan hari ini ada dua truk yang terperosok di bekas galian. Tolong bagaimana komitmennya, sejak 2015 hingga 2017 kok masih menyisakan bekas galian yang membahayakan pengguna jalan,” ucap Djati Walujastono.
Mohadi sebagai konsultan supervisi proyek SPAM dari Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR menerangkan bahwa saat ini pembangunan terus dilakukan sambil melaksanakan pengkajian debit air yang akan disalurkan.
“Pembangunan terus dilakukan dan diterget bisa selesai akhir 2017 ini, karena kontraknya hingga 31 Desember,” kata Mohadi.
Ia juga menyampaikan bahwa dari hasil perhitungan kebutuhan air untuk SPAM Blora dan sekitarnya hingga tahun 2023 sebesar 498,05 liter per detik.
“Pada tahun 2015 hingga 2016 dibangun instalasi pengolahan air (IPA) kapasitas 100 liter per detik serta pipa transmisi untuk kapasitas 200 liter per detik sepanjang 36,2 km berdiameter 300-450 mm. Sedangkan tahun ini dilaksanakan pekerjaan lanjutan untuk pembangunan intake, penyempurnaan bangunan pendukung, reservoar Cabak dan jaringan distribusi,” terangnya.
Jaringan distribusi yang dibangun tahun ini adalah Instalasi Kota Kecamatan (IKK) Sambong, Jiken, Jepon dan IKK untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) Kota Blora.
Adapun mengenai soal pemadatan bekas galian, Djoko S sebalai pelaksana proyek mengaku memang masih ada kejadian truk terperosok. Pihaknya berjanji akan terus memperbaiki bekas galian untuk dipadatkan.
“Terimakasih atas kritik dan sarannya, kami akan langsung melakukan pemadatan dengan material yang baik. Jika ada potensi ambles, akan diberi tanda peringatan,” janjinya. (Red-HB99/Hms).
0 comments:
Post a Comment