Blora, harianblora.com - Pemerataan layanan pendidikan dasar terus diupayakan Pemkab Blora. Tidak hanya sekolah normal saja, namun Pemkab juga memberikan perhatian kepada sekolah anak-anak berkebutuhan khusus atau yang lebih dikenal Sekolah Luar Biasa (SLB).
Seperti yang disampaikan Bupati Djoko Nugroho ketika menghadiri kegiatan Pembinaan dan Halal Bihalal Guru serta Karyawan SLB/SDLB se eks Karesidenan Pati di Pendopo Rumah Dinas Bupati Blora, Rabu (19/7/2017). Ia menggagas pembangunan SLB di wilayah Randublatung untuk memfasilitasi pendidikan anak-anak berkebutuhan khusus yang ada di Blora Selatan.
“Saya ingin sebelum masa jabatan saya selesai di tahun 2021 nanti, dalam dua tahun kedepan bisa membangun satu lagi SLB di Blora Selatan agar anak-anak berkebutuhan khusus disana bisa ikut mengenyam pendidikan. Tolong Dinas Pendidikan mulai merencanakannya,” tegas Bupati.
Pasalnya, menurut Bupati hingga saat ini SLB atau SDLB Negeri di Kabupaten Blora hanya ada di Jepon dan Kunduran saja. Sehingga terlalu jauh untuk anak-anak yang ada di daerah Randublatung, Kradenan, Doplang dan sekitarnya.
“Tidak ada anak yang minta dilahirkan dalam keadaan berkebutuhan khusus. Semuanya adalah kehendak Tuhan dengan segala kuasanya. Sudah seharusnya anak-anak ini menjadi tanggung jawab kita bersama untuk memperoleh pendidikan yang sama,” lanjutnya.
Jika dibandingkan dengan kabupaten lainnya di wilayah eks Karesidenan Pati, menurut Bupati Djoko Nugroho, Blora ini adalah anak ragil atau anak terakhir yang sedang berusaha sekuat tenaga mengejar kemajuan kakak-kakaknya.
“Letak Blora yang berada di jalur tengah memang jauh tertinggal dengan kabupaten Kudus, Jepara, Pati dan Rembang yang berada di jalur nasional sejak lama. Kini seiring dengan ditetapkannya jalur Rembang-Blora-Cepu menjadi jalan nasional diharapkan akses pendidikan juga semakin melebar,” ucapnya.
Bupati yang akrab dipanggil Pak Kokok ini juga memberikan motivasi kepada guru-guru SLB agar tetap semangat mendidik anak-anak berkebutuhan khusus. Ia lantas memberikan contoh bahwa keberhasilan mendidik anak-anak untuk menjadi tentara, polisi atau dokter itu sudah biasa jika kondisinya normal.
Namun keberhasilan mendidik anak berkebutuhan khusus untuk bisa berprestasi sesuai kemampuan dirinya itu justru yang luar biasa.
“Jenengan (anda-red) semua harus yakin dan percaya diri bahwa yang jenengan ajarkan sungguh mulia. Insya Allah ini adalah jalan anda menuju surga. Jangan minder atau malu ketika menjadi guru SLB,” tandas Bupati disambut tepuk tangan ratusan guru SLB.
Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Blora Drs. Achmad Wardoyo M.Pd ketika dimintai tanggapan tentang arahan Bupati, menyatakan bahwa pihaknya siap untuk mulai menyusun rencana pembangunan SLB di Blora Selatan.
“Akan kami rencanakan dahulu untuk kemudian dikonsultasikan dengan Bupati dan MKKS SLB Kabupaten Blora,” ucapnya singkat.
Hadir dalam kegiatan tersebut Kepala Musyawarah Kerja Kepala Sekolah SLB/SDLB eks Karesidenan Pati Suwandi Joko Purnomo, pimpinan SLB masing-masing Kabupaten se eks karesidenan Pati dan seluruh guru dan tenaga kependidikan yang jumlahnya mencapai 366. (Red-HB99/Hms).
0 comments:
Post a Comment