Jepon, Harianblora.com - Panen bawang merah di lahan pertanian Desa Kimiri, Kecamatan Jepon, Kabupaten Blora mengalami peningkatan. Panen kali ini mengalami peningkatan hingga dua ton per hektare. Warsi salah satu petani bawang merah mengaku panen kedua panen bawang merah ini mengalami peningkatan cukup bagus. Satu hektar yang sebelumnya menghasilkan 6 ton bawang merah, kini naik jadi 8 ton. Tak hanya itu bawang yang di hasilkan juga besar.
“Alhamdulillah tahun ini panen bawang merah meningkat hasilnya cukup memuaskan jika di banding tahun sebelumnya,” ucap Warsi disela sela panen bawang merah Selasa (9/5/2017).
Menurutnya tak hanya panen yang melimpah harga bawang merah yang meningkat juga membuat para petani senang dan mendapatkan hasil yang cukup bagus. “Kalau panen kemarin harga yang kecil sekitar 25 ribu dan yang besar mencapai 30 ribu. Namun panen kali ini bawang yang besar mencapai 40 ribu per kilonya,” imbuhnya.
Hal yang sama juga di kemukakan oleh Selamet petani bawang merah lainnya. Ia mengaku tanaman bawang merah kali ini hasilnya cukup bagus dan tidak ada hama yang menyerang.
“Kalau panen awal kemarin memang ada hama, namun kali ini cuaca yang bagus membuat hasil panen cukup bagus,” imbuhnya.
Untuk hasilnya ia mengaku diambil tengkulak yang datang untuk di pasok di wilayah Blora dan wilayah luar daerah Blora.
“Kalau sudah panen kayak gini pengepul kadang datang kesini dan nanti di pasok di pasar pasar tradisional di daerah Blora dan sekitarnya,” terangnya.
Para petani berharap harga bawang merah bisa stabil di harga yang baik sehingga hasilnya bisa di gunakan untuk menanam varietas lainnya. “Ya semoga harga bawang merah bisa naik terus dan hasil panen berikutnya bisa lebih bagus dari yang sekarang,” harapnya.
Kepala Desa Kemiri Sutrisno mangatakan dengan hasil panen bawang merah yang begitu melimpah dari petani tentu sangat membanggakan bagi pemerintah desa. “Tentu ini sangat membanggakan bagi pemerintah desa terlebih desa Kemiri menjadi salah satu desa percontohan desa pengolahan lahan pertanian, tentu menjadi bukti kemajuan pertanian desa Kemiri,” jelasnya.
Pihaknya menyebutkan, hal ini tak lepas dengan kondisi iklim basah seperti saat ini dan pengolahan lahan pertanian yang terus di rawat dengan baik. “Kami pemerintah desa selalu menganjurkan untuk mengolah lahan secara rutin sehingga hasil bisa maksimal. Tak hanya itu kami selalu menganjurkan para petani menggunakan pestisida organik untuk menekan biaya produksi dalam pengolahan lahan,” katanya.
Pihaknya berharap para petani bisa terus mengembangkan lahan pertanian yang ada. Sehingga nantinya hasil pertanian bisa semakin meningkat.
“Pemerintah desa terus mendorong para petani untuk terus mengolah lahan pertanian secara organik sehingga nantinya hasil pertanian di desa kemiri bisa semakin meningkat,” lnjutnya.
Terpisah, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Blora, Ir. Reni Miharti M.Agr.Bus menjelaskan bahwa Kabupaten Blora tahun 2017 memang sedang mengembangkan komoditas bawang merah. Salah satu percontohannya di Desa Kemiri Kecamatan jepon.
“Tahun ini Blora ditarget luas pengembangan bawang merah sebesar 199,55 ha. Sampai bulan April kemarin tanaman bawang merah sudah mencapai 84,57 ha atau 42,58%. Khusus di Kecamatan Jepon, sampai April 2017 sudah tertanam 13,95 ha,” ucapnya.
Sementara itu, menurutnya untuk Ds. Kemiri yang saat ini panen adalah tanaman akhir bulan Pebruari seluas 1,5 ha. Panen saat ini selain untuk konsumsi juga akan digunakan untuk benih kegiatan pengembangan bawang merah yg akan dimulai setelah panen padi kedua. (Red-HB99/Hms).
“Alhamdulillah tahun ini panen bawang merah meningkat hasilnya cukup memuaskan jika di banding tahun sebelumnya,” ucap Warsi disela sela panen bawang merah Selasa (9/5/2017).
Menurutnya tak hanya panen yang melimpah harga bawang merah yang meningkat juga membuat para petani senang dan mendapatkan hasil yang cukup bagus. “Kalau panen kemarin harga yang kecil sekitar 25 ribu dan yang besar mencapai 30 ribu. Namun panen kali ini bawang yang besar mencapai 40 ribu per kilonya,” imbuhnya.
Hal yang sama juga di kemukakan oleh Selamet petani bawang merah lainnya. Ia mengaku tanaman bawang merah kali ini hasilnya cukup bagus dan tidak ada hama yang menyerang.
“Kalau panen awal kemarin memang ada hama, namun kali ini cuaca yang bagus membuat hasil panen cukup bagus,” imbuhnya.
Untuk hasilnya ia mengaku diambil tengkulak yang datang untuk di pasok di wilayah Blora dan wilayah luar daerah Blora.
“Kalau sudah panen kayak gini pengepul kadang datang kesini dan nanti di pasok di pasar pasar tradisional di daerah Blora dan sekitarnya,” terangnya.
Para petani berharap harga bawang merah bisa stabil di harga yang baik sehingga hasilnya bisa di gunakan untuk menanam varietas lainnya. “Ya semoga harga bawang merah bisa naik terus dan hasil panen berikutnya bisa lebih bagus dari yang sekarang,” harapnya.
Kepala Desa Kemiri Sutrisno mangatakan dengan hasil panen bawang merah yang begitu melimpah dari petani tentu sangat membanggakan bagi pemerintah desa. “Tentu ini sangat membanggakan bagi pemerintah desa terlebih desa Kemiri menjadi salah satu desa percontohan desa pengolahan lahan pertanian, tentu menjadi bukti kemajuan pertanian desa Kemiri,” jelasnya.
Pihaknya menyebutkan, hal ini tak lepas dengan kondisi iklim basah seperti saat ini dan pengolahan lahan pertanian yang terus di rawat dengan baik. “Kami pemerintah desa selalu menganjurkan untuk mengolah lahan secara rutin sehingga hasil bisa maksimal. Tak hanya itu kami selalu menganjurkan para petani menggunakan pestisida organik untuk menekan biaya produksi dalam pengolahan lahan,” katanya.
Pihaknya berharap para petani bisa terus mengembangkan lahan pertanian yang ada. Sehingga nantinya hasil pertanian bisa semakin meningkat.
“Pemerintah desa terus mendorong para petani untuk terus mengolah lahan pertanian secara organik sehingga nantinya hasil pertanian di desa kemiri bisa semakin meningkat,” lnjutnya.
Terpisah, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Blora, Ir. Reni Miharti M.Agr.Bus menjelaskan bahwa Kabupaten Blora tahun 2017 memang sedang mengembangkan komoditas bawang merah. Salah satu percontohannya di Desa Kemiri Kecamatan jepon.
“Tahun ini Blora ditarget luas pengembangan bawang merah sebesar 199,55 ha. Sampai bulan April kemarin tanaman bawang merah sudah mencapai 84,57 ha atau 42,58%. Khusus di Kecamatan Jepon, sampai April 2017 sudah tertanam 13,95 ha,” ucapnya.
Sementara itu, menurutnya untuk Ds. Kemiri yang saat ini panen adalah tanaman akhir bulan Pebruari seluas 1,5 ha. Panen saat ini selain untuk konsumsi juga akan digunakan untuk benih kegiatan pengembangan bawang merah yg akan dimulai setelah panen padi kedua. (Red-HB99/Hms).
0 comments:
Post a Comment