Suasana launching UNU Yogyakarta,
Jumat (10/3/2017).
|
Yogyakarta, Harianblora.com – Universitas Nahdlatul Ulama (UNU)
Yogyakarta, pada Jumat (10/3/2017) resmi dilaunching setelah sekian lama
menunggu. UNU Yogyakarta memiliki 5 fakultas, antara lain Fakultas Dirasah
Islamiyah, Fakultas Teknologi Informasi, Fakultas Industri Halal, Fakultas
Ekonomi, dan Fakultas Pendidikan. Dari 5 Fakultas itu terdapat 11 program
studi. Dengan kehadiran UNU, jumlah perguruan tinggi (PT) di DIY mencapai 106.
Jumlah PT di Indonesia sendiri mencapai 4525 termasuk yang di bawah Kementerian
Agama.
Hadir dalam kesempatan itu Menteri Riset, Teknologi dan Perguruan
Tinggi (Menristekdikti) Prof Dr Muhammad Nasir dan Ketua Umum PBNU Prof Dr KH
Said Aqil Siroj, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X, Wakil Gubernur DIY KGPA
Pakualam X, dan Ketua PWNU DIY Prof Nizar Ali yang juga Direktur Pendidikan
Tinggi Islam (Diktis) Kementerian Agamadan sejumlah rektor di wilayah
Yogyakarta, pejabat tinggi, sejumlah tokoh agama dan masyarakat.
SK pendirian UNU Yogyakarta langsung diserahkan Menristekdikti kepada
Said Aqil Siroj. Dalam sambutannya, Menristekdikti Muhammad Nasir mengatakan
bahwa dibukanya UNU Yogyakarta adalah awal untuk meningkatkan kualitas
pendidikan dan hal itu bertahap. Mantan Rektor Undip tersebut juga menegaskan,
bahwa di awal pembukaan, UNU Yogyakarta tidak bisa langsung menjadi kampus
bagus. Sebab, menurut guru besar asal Ngawi, Jawa Timur tersebut, perguruan
tinggi jika ingin bagus harus istikamah melalui cara-cara yang benar untuk
mencapai derajat perguruan tinggi yang berkualitas.
Sambutan tersebut dikatakannya di UNU Yogyakarta yang berlokasi di
Jalan Lowanu, 47 Sorosutan, Umbulharjo, Yogyakarta. “Dalam kehidupan ini, tidak
bisa mencapai kesempurnaan hidup tanpa melalui ikhtiar. Tidak bisa kita lompat
langsung tinggi dalam kehidupan,” beber Nasir.
Nasir juga menegaskan, bahwa UNU Yogyakarta harus menjalankan proses
pendidikan dengan benar. “Kalau sudah dapat izin dari Dikti, ada mahasiswa yang
kurang kuliahnya, diluluskan. Ya jangan. Dosennya kurang, harus cari. Itu baru
hebat. Kalau proses-proses dipenuhi dengan baik, UNU Yogyakarta akan menjadi
perguruan tinggi yang berkualitas,” tegas Nasir.
Pihaknya berharap, UNU Yogyakarta ke depan betul-betul mengawal
kualitas pendidikan dengan baik. Untuk itu menurutnya, UNU harus kerja keras.
Tanpa kerja keras, tidak mungkin mencapai kualitas baik. “Jangan mudah putus asa. Jangan merasa kecil
hati karena berdiri di Yogyakarta yang memiliki ratusan perguruan tinggi. Ada
105 Perguruan tinggi di sini,” tandas dia.
Menristekdikti tersebut juga berharap UNU Yogyakarta bisa sejajar
dengan kampus-kampus besar yang sudah terlebih dahulu berdiri di
Yogyakarta. “Mudah-mudahan UNU dapat
sejajar dengan UGM. Jangan bermimpi apa adanya atau lillahi ta’ala. Saya
berharap Pak Rektor jangan segan-segan dalam menjalankan tugas. Sepenuh hati
untuk membangun perguruan tinggi NU yang berkualitas,” lanjut Nasir.
Selain agenda menyerahkan SK Pendirian UNU Yogyakarta kepada Kiai Said
Aqil, dalam launching tersebut, juga dilakukan pelantikan Rektor UNU Yogyakarta
oleh Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj.
Peresmian kampus UNU Yogyakarta juga diikuti dengan pelantikan rektor
pertama UNU Yogyakarta, Prof Purwo Santoso oleh Kiai Said. Prof Purwo merupakan
Wakil Ketua PWNU DIY bidang Kajian Strategis dan Perguruan Tinggi dan guru
besar UGM Yogyakarta
Dalam kesempatan itu, KH. Said Aqil Siroj juga mengatakan bahwa upaya
membangun peradaban lewat pendidikan yang berkualitas menjadi perhatian NU
sejak berabad-abad lalu mendirikan pesantren. “Karena baginya, agama Islam
bukan hanya akidah, ubudiyah, dan syariah, tetapi juga budaya, peradaban,
teknologi, serta kemanusiaan. Bidang-bidang tersebut menurutnya dapat menopang
peradaban Islam menjadi lebih baik,” kata Kiai Said.
Berdirinya UNU Yogyakarta menambah jumlah perguruan
tinggi NU di Indonesia. Sebab, selain di Yogyakarta sendiri, di Jawa Tengah
sudah banyak yang berdiri dan proses izin dari Kemenristekdikti. Mulai
dari Unwahas Semarang, UNU Surakarta,
UNUGHA Cilacap, Unisnu Jepara, UMNU Kebumen, Unsiq Wonosobo. Sementara saat ini
yang proses menjadi universitas adalah Unisnu Temanggung dan UNU Pekalongan. (red-HB99).
0 comments:
Post a Comment