Yanne (tengah) bersama peserta fashion show. |
Kisah menarik yang dilakukan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) atau akrab disapa Buruh Migran Indonesia (BMI) di Hongkong itu pantas melekat padanya. Memang, selama ini TKI atau BMI masih dipandang sebelah mata. Padahal, mereka mempunya berbagai potensi dan prestasi. Salah satunya adalah Yanne Karsodiharjo yang sukses menggelar sejumlah fashion show di Hongkong dalam wadah Yanne Fashion Group (YFG).
Fashion show yang sukses digelar Yanne Fashion Group (YFG) pada 12 Maret 2017 kemarin, pesertanya membludak. Sebab, jumlah peserta tersebut melebihi target awal. Sebelumnya, sejumlah even fashion show yang sukses digelar Yanne Fashion Group (YFG), ternyata tidak pembuat sang owner YFG, Yanne Karsodiharjo, Buruh Migran Indonesia (BMI) asal Bojonegoro, Jawa Timur berhenti memperjuangkan hak-hak mereka untuk berkarya, berkarir dan mengejar impian.
Oleh karenanya, di bulan kedua tahun 2017 ini, Yanne Fashion Group (YFG) sukses menggelar fashion show di Hongkong. Fashion show bertajuk "BMI Entertainmen" Yannie Fashion Group tersebut diikuti BMI dari berbagai daerah asal Indonesia yang bekerja di Negeri Beton tersebut. “Di sini kita punya prinsip dari BMI untuk BMI. Di tahun 2017, pada tanggal 12 Maret 2017 alhamdulillah kita sukses menyelenggarakan fashion show untuk seluruh Buruh Migran Indonesia di Hongkong,” papar Yanne Karsodiharjo CEO YFG pada awak media, Senin (13/3/2017).
Andayani, nama lengkapnya, mengaku ada sejumlah halangan teknis yang sempat membuat lambatnya even tersebut. Akan tetapi, dikarenakan niat kuat dan pertolongan Tuhan, ia mengaku even di Negeri Beton tersebut bisa berjalan lancar. “Saya sempat sakit. Harus rawat jalan, padahal ini even besar,” beber Andayani.
Padahal, ceritanya, ada sekitar 10 model yang keluar dari peserta sebelum hari pelaksanaan. “Tapi pas hari H, pada datang bawa teman dan targetnya hanya 60 peserta, malah membludak jadi 120 lebih,” jelasnya.
Untuk juaranya, kata Yanne, ada sekitar 25 model. “Semua berjalan lancar, sampai aku harus izin dokter. Tapi demi acaraku ini, aku rela agak pusing dan gemetar saat berdiri,” bebernya.
Andayani juga berharap, dari kejuaraan itu, ke depan para BMI harus tetap rendah hati dan justru itu menjadi babak baru untuk menekuni modelling di kancah internasional. Sebab, menurut Yanne, hal itu hanya awal karir dan yang paling penting terus belajar dan belajar.
Dikatakan dia, bahwa untuk fashion show kali ini, ada lima tema yang disiapkan. Kelima tema itu yaitu pertama Casual Batik Bebas Cewek. Kedua, Casual Batik Bebas Tomboi. Ketiga, Casual Dress Sexy Bebas. Keempat, Kebaya Bali Modern Bebas. Kelima, Gaun Malam Glamour.
Perempuan kelahiran Bojonegoro 24 Februari 1988 tersebut juga mengatakan bahwa agenda tersebut sudah dirancang sejak 2016 silam. “Ya hari ini sukses, malah ada peserta dadakan. Ini menurut saya meledak dan surprise sekali. Karena peserta jatahnya itu cuma 20 perkategori, namun naik dua kali lipat lebih. Ini rezeki yang alhamdulillah tidak ada yang menyangka,” beber dia sambil bahagia. (HB99).
0 comments:
Post a Comment