Riasan China karya Clara Vincent Make Up |
Selain riasan khas Indonesia,
seperti riasan adat Jawa, Sunda, Minang, Betawi dan lainnya, kini Clara Vincent
berhasil mengembangkan riasan China setelah kemarin menawarkan rias dengan
konsep unik.
Ia menjelaskan, sebagai pelaku
make up artist (MUA) tentunya ia sangat senang banget bisa menampilkan riasan dengan
gaya yang berbagai macam dan keanekaragaman make up.
“Sebagai pelaku MUA, ini adalah
tantangan tersendiri bagi saya pribadi tentunya, di mana saya harus bisa memilah dan bisa
membedakan konsep riasan yang satu dengan yang lainnya,” kata Clara Vincent
kepada Harianblora.com, Senin (12/12/2016).
Tentu saja, kata Clara, riasan
daerah dengan riasan konsep modern juga jauh berbeda. “Di mana konsep riasan
adat daerah harus menggunakan pakem yang telah ada, contoh kecilnya yang
membedakan adalah di alis, antara riasan daerah dengan riasan konsep modern yang
telah dimodifikasikan,” tutur perempuan asal Jawa Timur itu.
Riasan China
Kini, Clara mencoba mengembangkan
rias ala China yang telah ia praktikkan. “Riasan atau make up China contohnya, di
mana bentuk alisnya adalah salah satu ciri khas yang berbeda dengan riasan yang
lainnya, bentuk alis China lebuh condong keatas tarikan ujungnya serta ayliner
juga sangat berpengaruh besar pada riasan China ini,” tukas dia.
Kenapa saya bilang aeyliner
sangat berpengaruh, lanjut dia kepada Harian Blora, karena bentuk mata orang China
kebanyakan sipit. “Di sini tantangan bagi MUA, adalah bagaimana bisa
menampilkan riasan ayliner pada mata bisa kelihatan hidup dan nggak sipit,”
lanjut Clara,
Ia membeberkan, selain make up,
tentu saja baju, sanggul dan asesoris sngat
berpengaruh juga dalam riasan ini, karena
ini menyangkut ciri khas kebudayaan orang China sendiri yang berbeda dengan
negara lainnya.
“Dalam bentuk sanggul contohnya, kebanyakan
lebih menonjol ke atas dan ke samping. Dan yang tak kalah penting asesoris
rambut juga ada semacam supit yang menjadi simbol tersendiri bagi masyakarat China
pada umumnya. Supit adalah alat untuk makan sehari-hari masyarakat China,”
tukas Clara.
Dari gaya baju, kata dia, juga lebih
menonjolkan ciri khas negara China yang berbeda dengan negara lainnya yang
mirip baju Japanes dan Kimono. “Itu tidak terdapat di negara lain,” papar dia.
Ia menegaskan, bahwa sebagai
pelaku MUA harus terus berani bikin terobosan dengan gaya-gaya yang lain daripada
yang lain. “Itu adalah tantangan tersendiri bagi saya. Alhamdulillah sejauh ini
saya sudah banyak membuat gaya make up dengan berbagai macam konsep yang beda daripada
konsep yang telah ada,” bebernya.
Perempuan yang suka make up ini
mengakui, bahwa inovasi di dunia make up harus digalkkan karena dunia make up
sangat dinamis dan tidak stagnan dan kaku.
“Tentunya saya pribadi sangat
bngga dengan semua karya yang telah saya keluarkan, namun demikian saya harus
tetap rendah hati dan terus belajar, belajar dan belajar,” tegas Clara.
Ia berharap, ke depan bisa
semakin sukses dan mengembangkan berbagai jenis riasan dari berbagai daerah.
Harapan saya, lanjut dia, semoga
ke depannya saya bisa lebih maju dan sukses sebagai seorang perias, amin.
(Red-HB99/Foto: Clara).
0 comments:
Post a Comment