Harianblora.com - Sebentar lagi HUT Pramuka akan diperingati setiap anggota Pramuka yang berada dari Sabang sampai Merauke, dan di hari jumat ini, MA Mujahidin yang berlokasi di Desa Kepung Kecamatan Kepung Kabupaten Kediri, mendapatkan wawasan berlatarbelakang kepanduan dari Bati Tuud Koramil 13/Kepung, Pelda Supriyono (mewakili Danramil Kepung) bertajuk “Sejarah Dan Manfaat Kepanduan”, Jumat (05/08/2016).
Pada awal wawasannya, Pelda Supriyono mengatakan, Kepanduan masuk ke Indonesia ,pertama-tama dengan dibawa oleh orang-orang Belanda dan menamakan Pandu tersebut dengan istilah “Padvinder” atau “Padvinderij” yang didirikan oleh John Smith berdasarkan anjuran pengurus pusatnya dinegeri Belanda.
Untuk pertama kalinya organisasi kepanduan di Indonesia didirikan tahun 1912, berpusat di Kota Batavia (sekarang Jakarta), dan Organisasinya bernama “Nederland Indische Padvinders Vereniging (NIPV)” yang artinya adalah “persatuan pandu-pandu Hindia Belanda”.
Di Jaman Kemerdekaan ini, sudah jelas kepanduan masa kini dengan masa kolonial Belanda jauh berbeda, baik maksud atau tujuan maupun latarbelakangnya, karena di masa kini, kepanduan menjadi tolok ukur nasionalisme kebangsaan dalam kebersamaan hidup dan menjadi dasar utama pembentukan karakter anak bangsa.
Diakhir wawasannya, Pelda Supriyono menjelaskan, pentingnya generasi muda saat ini untuk aktif dalam setiap kegiatan berlatar kepanduan, menjadikan dirinya memiliki moralitas dan mentalitas kemandirian serta kecenderungan berpandangan luas. (Red-HB99).
Pada awal wawasannya, Pelda Supriyono mengatakan, Kepanduan masuk ke Indonesia ,pertama-tama dengan dibawa oleh orang-orang Belanda dan menamakan Pandu tersebut dengan istilah “Padvinder” atau “Padvinderij” yang didirikan oleh John Smith berdasarkan anjuran pengurus pusatnya dinegeri Belanda.
Untuk pertama kalinya organisasi kepanduan di Indonesia didirikan tahun 1912, berpusat di Kota Batavia (sekarang Jakarta), dan Organisasinya bernama “Nederland Indische Padvinders Vereniging (NIPV)” yang artinya adalah “persatuan pandu-pandu Hindia Belanda”.
Di Jaman Kemerdekaan ini, sudah jelas kepanduan masa kini dengan masa kolonial Belanda jauh berbeda, baik maksud atau tujuan maupun latarbelakangnya, karena di masa kini, kepanduan menjadi tolok ukur nasionalisme kebangsaan dalam kebersamaan hidup dan menjadi dasar utama pembentukan karakter anak bangsa.
Diakhir wawasannya, Pelda Supriyono menjelaskan, pentingnya generasi muda saat ini untuk aktif dalam setiap kegiatan berlatar kepanduan, menjadikan dirinya memiliki moralitas dan mentalitas kemandirian serta kecenderungan berpandangan luas. (Red-HB99).
0 comments:
Post a Comment