Rosidi (tengah) saat diberi penghargaan oleh panitia. |
“Kalau Cah Blora itu pernah tinggal atau ia bukan asli kelahiran Blora namun menikah di Blora. Nah kalau Wong Blora itu orang yang sejak lahir sudah di Blora. Kayak gini di Blora memang ada perbedaannya,” beber Rosidi dalam Halalbihalal dan Sarasehan Jurnalistik yang digelar Harian Jateng Network di Aula Jenderal Soedirman Kodim 0733/BS Semarang, Sabtu siang (6/8/2016).
Humas Universitas Muria Kudus (UMK) tersebut juga menegaskan, bahwa menjadi jurnalis di daerah-daerah harus bisa menangkap spirit lokal.
“Kemarin saya dapat bocoran dari Mas Ibda bahwa lokalitas memang lebih menarik,” beber mantan wartawan Detik.com saat mengisi materi yang dihadiri puluhan wartawan Harian Jateng Network yang datang dari berbagai daerah tersebut.
Sementara itu, Hamidulloh Ibda M.Pd, CEO Harian Jateng Network berharap semua jurnalis di daerah di bawah naungan Harian Jateng Network mampu menangkap potensi di daerah masing-masing. Mulai dari potensi wisata, UMKM, oleh-oleh khas, budaya dan lain sebagainya. “Soalnya tiap daerah memiliki keunikannya sendiri,” papar dia. (Red-HB99/HJN).
0 comments:
Post a Comment