Ulfa Nafisah |
“Untuk memberantas HIV/AIDS di Blora jangka panjang perlu KIE. KIE itu Komunikasi, Informasi dan Edukasi,” ujar Ulfa Nafisah, pemerhati kesehatan yang kini menempuh studi di STIKES Ngudi Waluyo Ungaran, Semarang kepada Harian Blora, Kamis (7/1/2016).
Kepada Harian Blora, perempuan asal Jalan Raya Blora-Kunduran nomor 50 Kabupaten Blora ini mengatakan bahwa kasus HIV/AIDS memang kompleks, terutama di Blora.
Dari data yang ada, dari tahun ke tahun, kasus HIV/AIDS di Blora semakin meningkat. Dari tahun 2008 sampai awal tahun 2014, kasus HIV/AIDS di Blora terus melejit.
Sejak 2008 ditemukan 4 kasus, sedangkan tahun 2009 ada 3 kasus, dan 2010 ada 4 kasus, 2011 ada 11 kasus, untuk tahun 2012 ada 31 kasus dan tahun 2013 hingga April ditemukan 14 kasus.
Di Blora, sejumlah 70 persen kasus HIV yang ditemukan sudah menjadi AIDS. Sedankan 80 persen penderita AIDS sudah meninggal dunia.
Bahkan, untuk tahun 2013 DKK Blora juga telah berhasil menemukan 30 kasus HIV/AIDS. Kemudian tahun 2014 ada 4 kasus. Untuk itu, di tahun 2016 ini, ia berharap agar penyebaran HIV/AIDS di Blora tidak meningkat namun justru harus berhenti total.
Solusi KIE
“Kalau ibu-ibu Rumah Tangga (RT) dan Pembantu Rumah Tangga (PRT) kan mungkin sebagian besar banyak yang kurang tahu tentang apa itu penyakit HIV/AIDS dan bahayanya seperti apa,” beber dia.
Nah, yang dapat dilakukan tenaga kesehatan kita memberi penyuluhan dengan bantuan dari dinas kesehatan pada ibu-ibu tersebut, baik PRT atau RT tentang Definisi penyakit HIV/AIDSini.
“Bahayanya seperti apa , bagaimana cara menghindari penyakit tersebut dan supaya ibu-ibu tau lebih jelas mungkin bisa memberikan leaflet tentang penyakit HIV/AIDS dan memaparkan vidio yang jelas tentang penyakit HIV tersebut,” jelas perempuan kelahiran Blora, 29 Agustus 1993 tersebut.
Perempuan alumnus SMP Negeri 1 Kunduran Blora ini juga mengatakan, edukasi tidak hanya dilakukan kepada kaum hawa, namun juga kepada para pemuda.
“Memang agak sulit, kalau menghadapi pemuda-pemuda seperti itu, tetapi detidaknya tenaga kesehatan mengatasi dengan cara penyuluhan juga,” beber alumnus SMK Muhammadiyah 1 Blora tersebut.
Dalam penyuluhan, lanjut dia, diberikan contoh nyata tentang akibat seks bebas.
“Ditambah dengan memberikan saran untuk melakukan aktifitas yang berguna,” pungkas Ulfa Nafisah. (Red-HB99/Foto: Ulfa-Harian Blora).
0 comments:
Post a Comment