Lavira Az-zahra Pimpinan Umum Penerbit Pena House ketika diwawancarai di depan rumah Bupati Blora, Selasa (22/12/2015). |
Penerimaan naskah yang dimulai sejak 21 November 2015 hingga 10 Desember 2015 direspon 70 orang penulis yang berasal dari berbagai kota di Tanah Air.
“Tujuan kami mengadakan program ini adalah untuk membantu para penulis untuk membukukan karyanya, agar mereka tambah semangat dan tidak malu-malu menyebut dirinya sebagai penulis. Karena penulis itu adalah seseorang yang menulis, lewat karya nyatalah mereka diakui. Dan ide saya ini pun didukung oleh calon suami saya, Mas Muhrodin, dan Alhamdulillah antusias para penulis di luar expectation kami”, jelas LaviraAz-zahra ketika diwawancarai Harianblora.com Selasa, (22/12/2015).
Sementara itu, Gola Gong, penulis novel ‘Catatansi Boy’ memandang positif even ini. “Untuk langkah awal tidak apa-apa. Itu memotivasi serta membukakan pintu kepada para penulis muda,” ujar Gola Gong.
Even yang memiliki target untuk menambah inspirasi, menambah pengalaman para penulis, juga untuk kian menambah keberanian mereka untuk tetap berkarya. Sastri Bakrys eorang sastrawan Sumatera Barat yang juga Irsus di Kemendagri RI. Sangat apresiatif menanggapi pelaksanaan even ini.
“Sangat positif. Karena Pena House, Blora, member ruang bagi penulis yang berkarya dan berkualitas tapi belum mendapat ruang keberuntungan untuk penerbitan. Banyak penulis yang menerbitkan sendiri tapikan belum tentu semua punya uang. Jadi upaya penerbitan ini patut diapresiasi meski penulis tetap harus hati-hati berkarya”, tanggap Sastri Bakry ketika diwawancarai di sela-sela kesibukannya (22/12/2015).
Beberapa penyair dari Sumatera Barat ikutmenerbitkan bukunya pada even ini, seperti Denni Meilizon dengan buku kumpulan puisinya ‘Libur Orang Laut’ dan Muhammad Fadhlid engan buku kumpulan puisinya ‘Sejauh Bintang’. Afifah Alfara sebagai penulis termuda yang masih menduduki bangku kelas 6 SD juga ikut merilis buku novel perdananya, ‘Magical World’.
“Dengan adanya even Terbit Buku Gratis oleh penerbit Pena House ini tentu memberi kesempatan bagi para penulis pemula yang tulisannya ingin dibaca oleh masyarakat luas. Masalahnya jarang sekali bagi penulis pemula tulisannya bias dimuat di media”, ucap Yatti Sadeli, cerpenis senior dari Bandung yang cerpennya biasa dimuat di Majalah Kartini dan Koran Pikiran Rakyat tersebut. Yatti Sadeli juga ikut jadi peserta pada even ini.
Pimpinan Umum Penerbit Pena House berharapan pengurusan ISBN di PNRI dapat berjalan dengan lancar, agar 70 naskah bisa dirilis pada bulan Desember 2015 ini, sehingga di Januari 2016 nanti tinggal fokus untuk promosi dan pemasaran. Direncanakan untuk para peserta even ini akan diberikan piagam keikutsertaan.(Red-HJ99).
0 comments:
Post a Comment