Padi hasil panen di Dukuh Kalikangkung, Desa Nglebak, Kredenan, Blora. |
Baca juga: Desa Nglebak Kradenan Blora Sangat Terpencil dan Terisolir.
Moko, petani setempat yang berasal dari Dukuh Kalikangkung, Desa Nglebak, Kradenan Blora mengakui bahwa petani setempat selama dua bulan terakhir tidak bisa memanen padinya secara maksimal.
“Susah, satu petak sebahu, biasanya bisa puluhan karung, ini cuma 3 karung karena gabuk dan mati kepanasan,” ujar dia kepada Harian Blora, Rabu (28/10/2015).
Seperti diketahui, Nglebak adalah desa yang berada di Kecamatan Kradenan, Blora. Di Desa Nglebak sendiri, terbagi atas beberapa dukuh, mulai dari Kalikangkung, Nglebak, Plumbon dan Ngandong.
Moko juga menegaskan, bahwa untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, petani tidak bisa mengandalkan hasil panen padi. Bahkan, sebagian warga terpaksa harus pergi ke luar untuk boro atau mencari uang.
Senada dengan hal itu, Bambang, Kamituwo Desa Nglebak, mengatakan hampir 98 persen penduduk Nglebak adalah petani.
Meskipun beberapa tahun terakhir, banyak yang pindah ke luar kota bahkan menjadi TKI di luar negeri.
“Kalau musim kemarau seperti ini ya tanamnya padi, jagung dan ketela, tapi itu pun susah hidup. Kalau tanam padi, lebih susah lagi,” ujar dia.
Pihaknya juga mengatakan, penduduk Desa Nglebak yang total penduduknya kurang lebih 600 Kepala Keluarga (KK) dan kurang lebih 6 ribu jiwa tersebut, sudah menjadi agenda tahunan tiap musim kemarau harus berpuasa alias tidak makan nasi.
“Kalau saat musim kemarau gini, biasanya yang nggak punya cadangan gabah ya makan nasi jagung,” ungkap dia. (Red-HB33/Foto: Harian Blora).
0 comments:
Post a Comment