Suasana pedagang batu akik yang buka lapak di trotoar Jalan Diponegoro Cepu, Jumat (23/7/2015). |
Warga Cepu yang suka batu akik, Ahmad Munzirun (34), mengakui bahwa semenjak puasa sampai Lebaran, peminat batu akik di Cepu semakin banyak. Apalagi, menurutnya kepada harian blora, banyak sekali warga Cepu yang pulang dari tanah rantau kangen dengan Cepu dan membuat mereka membeli benda yang ramai di Cepu, salah satunya adalah batu akik.
“Kalau saya sih punya dua sudah cukup, lebih suka lihat-lihat saja,” kata dia.
(Baca Juga: Batu Akik di Blora Kudus Demak Pati Rembang Semarang dan Jawa Tengah Demam Tinggi).
Gilanya sih ya memang gila ya, kata dia, soalnya masih bertahan, dan tak pernah sepi. “Bahkan banyak perajin baru bermunculan, tak seperti Ikan Lohan dan Bunga Gelombang Cinta,” ujar pria tersebut.
Tak hanya warga asli Cepu, banyak juga pemburu batu akik berasal dari Jawa Timur, terutama Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. Salah satunya adalah Subandi, atau akrab disapa Mas Bandi. Menurutnya, batu akik menjadi salah satu benda antik yang tak kenal usang.
“Ya musimnya sih sejak beberapa bulan lalu, tapi nyatanya di Cepu masih ramai begini kok,” ujar dia kepada Harian Blora. Bapak dari satu anak tersebut menjelaskan, ia lebih memilih batu akik Cepu karena relatif murah.
“Ya sekitar Rp 100.000 sudah dapat lumayan bagus lah,” tukas dia.
Tak hanya jenis bacan, akan tetapi, lapak batu akik di Kota Minyak tersebut juga bermacam-macam, seperti badar besi, lavender, kalimaya, kecubung, dan sebagainya. (Red-HB11/Foto: Harian Blora).
0 comments:
Post a Comment