Blora, Harianblora.com - Sejumlah SMP dan SMA di Blora Gelar Masa Orientasi Peserta Didik (MOPD) bagi peserta didik yang baru diterima menjadi siswa pada tahun pelajaran 2015-2016.
Di tahun ini, setiap sekolah diberikan kebijakan untuk menyelenggarakan MOPD dengan waktu paling singkat selama 3 hari dan paling lama selama 5 hari, sehingga dapat terjadi perbedaan durasi waktu pelaksanaan MOPD antara sekolah satu dengan yang lain.
"Kami mengambil waktu paling singkat dalam menyelenggarakan MOPD, yakni hanya selama 3 hari" papa Sudarmanto, Kepala SMA Negeri 1 Blora.
Atribut yang dipakai siswa dalam pelaksanaan MOPD antar sekolah juga berbeda-beda. Ada yang harus membuat topi unik, ada yang harus mengenakan papan nama, dan ada pula yang harus membuat tas dari karung.
"Kami tidak menyuruh siswa untuk membuat topi seperti tahun lalu, karena kami rasa hal itu merendahkan harga diri siswa" tutur Gita, OSIS SMA Negeri 1 Blora.
Dalam pelaksanaan MOPD memang seharusnya tidak boleh merendahkan siswa begitu saja, karena mengingat hal itu juga dapat merendahkan mental siswa.
"Boleh saja, siswa disuruh mengenakan pakaian aneh ataupun atribut unik. Tetapi perlu diingat bahwa MOPD bukanlah ajang untuk membully seseorang. Harus dipertimbangkan juga mengenai manfaat apa yang dapat diperoleh dari adanya MOPD" kata Sumarjan, pengamat pendidikan. (Red-HB93/Foto: Harian Blora).
Di tahun ini, setiap sekolah diberikan kebijakan untuk menyelenggarakan MOPD dengan waktu paling singkat selama 3 hari dan paling lama selama 5 hari, sehingga dapat terjadi perbedaan durasi waktu pelaksanaan MOPD antara sekolah satu dengan yang lain.
"Kami mengambil waktu paling singkat dalam menyelenggarakan MOPD, yakni hanya selama 3 hari" papa Sudarmanto, Kepala SMA Negeri 1 Blora.
Atribut yang dipakai siswa dalam pelaksanaan MOPD antar sekolah juga berbeda-beda. Ada yang harus membuat topi unik, ada yang harus mengenakan papan nama, dan ada pula yang harus membuat tas dari karung.
"Kami tidak menyuruh siswa untuk membuat topi seperti tahun lalu, karena kami rasa hal itu merendahkan harga diri siswa" tutur Gita, OSIS SMA Negeri 1 Blora.
Dalam pelaksanaan MOPD memang seharusnya tidak boleh merendahkan siswa begitu saja, karena mengingat hal itu juga dapat merendahkan mental siswa.
"Boleh saja, siswa disuruh mengenakan pakaian aneh ataupun atribut unik. Tetapi perlu diingat bahwa MOPD bukanlah ajang untuk membully seseorang. Harus dipertimbangkan juga mengenai manfaat apa yang dapat diperoleh dari adanya MOPD" kata Sumarjan, pengamat pendidikan. (Red-HB93/Foto: Harian Blora).
0 comments:
Post a Comment