Joko Susilo adalah pelatih klub sepak bola Arema asal Cepu Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Joko merupakan salah satu tokoh Blora yang dikenal Indonesia sebagai salah satu orang visioner di bidang olahraga, terutama sepak bola. Joko Susilo lahir di Cepu, Blora, Jateng pada 9 Desember 1970. Saat ini umur Joko sekitar 44 lebih sedikit dan hampir 45 tahun pada Desember 2015 mendatang.
Joko Susilo ini menjadi salah satu tokoh Blora dalam dunia olahraga. Joko merupakan Asisten Pelatih dari Suharno di Tim Arema Indonesia bersama dengan Kuncoro dan Dwi Sasmianto. Dulu, dari data ang dilansir harian blora, saat menjadi pemain Blora, Joko menjadi striker yang dikenal semua penggemar sepak bola. Usai menjadi pemain blora, Joko naik pangkat menjadi pelatih. Karir awalnya adalah tahun 2004 sampai 2006 saat ia mengikuti Akademi Arema.
Tahun berikutnya, yaitu tahun 2007, Joko berhasil ditarik manajemen ke dalam Tim Senior Arema sebagai Asisten Pelatih yang bertugas membantu Miroslav Janu. Selanjutnya, Joko tetap berlanjut sebagai asisten pelatih, hingga era Bambang Nurdiansyah, kemudian Gusnul Yakin, serta Robert Rene Alberts hingga saat ini pelatih kepala dipegang Miroslav Janu kembali.
Karir Joko Susilo
Karir Joko Susilo memang luar biasa. Nama lain Joko Susilo adalah Gethuk. Ia juga menjadi salah satu mantan pemain Persibo Bojonegoro Jawa Timur, kemudian Niac Mitra, juga Mitra serta PSM Makassar dan Persija Jakarta. Penggemar Arema, atau Aremania, berharap Joko atau Gethuk tersebut menularkan ilmu dan pengalamannya. Apalagi, Joko Susilo tercatat pernah bermain di Galatama dan juga Liga Indonesia.
Joko Susilo atau Gethuk ini meruapak asisten pelatih yang gigih. Ia sudah merasakan hitam putih dan juga pahit serta manisnya bermain bola, terutama saat di Galatama sampau Divisi Utama. Sebagai pelatih ahli, Joko Susilo berharap kepada para pemain bola serius tampil serius untuk Singo Edan. Apalagi, saat ini kesejahteraan pemain Arema mulai diperhatikan dan mulai layak.
Dari prestasinya, banyak gelar yang berhasil disabet Joko Susilo. Seperti contoh, gelar Juara Galatama XII 1992-1993, kemudian juga gelar Juara Liga Super Indonesia 2009/2010 bersama Arema Indonesia (sebagai asisten pelatih).
Joko yang memiliki tinggi badan 1.67 m (5 ft 6 in) ini memang menjadi kebanggan Arema, sekaligus menjadi inspirasi bagi para pemain sepak bola di Kabupaten Blora dan sekitarnya. Apalagi, tak hanya menjadi pemain kondang, Joko juga menjadi asisten pelatih Arema Indonesia salah satu klub sepak bola yang kondang di Indonesia.
Saat masih menjadi pemain bolra, Joko Susilo berhasil mencetak gol. Penampilan dan gol di klub senior hanya dihitung dari liga domestik sudah ia catat sejak tahun 1986-1987, kemudian 1987-1988, 1988-1989, 1989-1990, 1990-1992, juga 1992-1995, kemudian 1996-1997, 1997-1998 hingga tahun 1998-2003.
Sedikit banyak, Joko sudah menorehkan sejarah, baik bagi Persikaba Blora, Persibo Bojonegoro, kemudian PPSM Magelang, juga Niac Mitra, kemudian Mitra Surabaya, kemudian Arema Malang, PSM Makassar, juga Persija Jakarta dan sampai Arema Malang.
(Laporan Sosok Harian Jateng/Foto: Wikipedia).
Joko Susilo ini menjadi salah satu tokoh Blora dalam dunia olahraga. Joko merupakan Asisten Pelatih dari Suharno di Tim Arema Indonesia bersama dengan Kuncoro dan Dwi Sasmianto. Dulu, dari data ang dilansir harian blora, saat menjadi pemain Blora, Joko menjadi striker yang dikenal semua penggemar sepak bola. Usai menjadi pemain blora, Joko naik pangkat menjadi pelatih. Karir awalnya adalah tahun 2004 sampai 2006 saat ia mengikuti Akademi Arema.
Tahun berikutnya, yaitu tahun 2007, Joko berhasil ditarik manajemen ke dalam Tim Senior Arema sebagai Asisten Pelatih yang bertugas membantu Miroslav Janu. Selanjutnya, Joko tetap berlanjut sebagai asisten pelatih, hingga era Bambang Nurdiansyah, kemudian Gusnul Yakin, serta Robert Rene Alberts hingga saat ini pelatih kepala dipegang Miroslav Janu kembali.
Karir Joko Susilo
Karir Joko Susilo memang luar biasa. Nama lain Joko Susilo adalah Gethuk. Ia juga menjadi salah satu mantan pemain Persibo Bojonegoro Jawa Timur, kemudian Niac Mitra, juga Mitra serta PSM Makassar dan Persija Jakarta. Penggemar Arema, atau Aremania, berharap Joko atau Gethuk tersebut menularkan ilmu dan pengalamannya. Apalagi, Joko Susilo tercatat pernah bermain di Galatama dan juga Liga Indonesia.
Joko Susilo atau Gethuk ini meruapak asisten pelatih yang gigih. Ia sudah merasakan hitam putih dan juga pahit serta manisnya bermain bola, terutama saat di Galatama sampau Divisi Utama. Sebagai pelatih ahli, Joko Susilo berharap kepada para pemain bola serius tampil serius untuk Singo Edan. Apalagi, saat ini kesejahteraan pemain Arema mulai diperhatikan dan mulai layak.
Dari prestasinya, banyak gelar yang berhasil disabet Joko Susilo. Seperti contoh, gelar Juara Galatama XII 1992-1993, kemudian juga gelar Juara Liga Super Indonesia 2009/2010 bersama Arema Indonesia (sebagai asisten pelatih).
Joko yang memiliki tinggi badan 1.67 m (5 ft 6 in) ini memang menjadi kebanggan Arema, sekaligus menjadi inspirasi bagi para pemain sepak bola di Kabupaten Blora dan sekitarnya. Apalagi, tak hanya menjadi pemain kondang, Joko juga menjadi asisten pelatih Arema Indonesia salah satu klub sepak bola yang kondang di Indonesia.
Saat masih menjadi pemain bolra, Joko Susilo berhasil mencetak gol. Penampilan dan gol di klub senior hanya dihitung dari liga domestik sudah ia catat sejak tahun 1986-1987, kemudian 1987-1988, 1988-1989, 1989-1990, 1990-1992, juga 1992-1995, kemudian 1996-1997, 1997-1998 hingga tahun 1998-2003.
Sedikit banyak, Joko sudah menorehkan sejarah, baik bagi Persikaba Blora, Persibo Bojonegoro, kemudian PPSM Magelang, juga Niac Mitra, kemudian Mitra Surabaya, kemudian Arema Malang, PSM Makassar, juga Persija Jakarta dan sampai Arema Malang.
(Laporan Sosok Harian Jateng/Foto: Wikipedia).
0 comments:
Post a Comment