Blora, Harianblora.com - Keberadaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya di Dukuh Nglebak, Desa Nglebak, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Blora mampu meringankan beban para penduduk yang belum mendapatkan pasokan listrik dari PLN.
PLTS ini dibangun pada akhir tahun 2013, dan konon katanya PLTS seperti ini hanya ada 4 di Indonesia dan diantaranya ada di Kabupaten Blora, tepatnya di Desa Nglebak.
Namun yang patut disayangkan, dari 135 Kepala Keluarga (KK) hanya 100 KK yang saat ini bisa menikmati aliran listrik dari PLTS yang berkapasitas 15 KW ini.
"Dari 135 KK, 35 KK diantaranya belum mendapat aliran listrik" papar Sutar, Kepala Dusun Nglebak kepada Harianblora.com.
Guna membiayai perawatan PLTS, tiap kepala keluarga hanya perlu membayar 10.000 rupiah tiap bulannya. Tentu saja nominal tersebut cukup terjangkau bagi warga Desa Nglebak yang mayoritas bekerja sebagai petani.
Selain itu, untuk mengemat pemakaian daya listrik, para warga banyak menggunakan LED yang dapat menghemat pemakaian daya hingga 90%, tetapi tetap mampu menyala dengan terang.
"Di sini lampunya memakai LED semua, karena biar hemat listrik. Tetapi nyalanya juga tetap terang" ujar Sutar.
Warga Dusun Nglebak memang harus menunggu hingga 2013 untuk medapatkan pasokan listrik. Sebelum adanya PLTS ini, warga hanya bisa menyalur listrik dari dusun sebelah yang telah mendapat pasokan listrik dari PLN. Tidak heran, adanya PLTS ini dinilai oleh warga Nglebak mampu meringankan beban mereka. (Red-Harianblora.com/HB35/Foto: harianbora.com).
PLTS ini dibangun pada akhir tahun 2013, dan konon katanya PLTS seperti ini hanya ada 4 di Indonesia dan diantaranya ada di Kabupaten Blora, tepatnya di Desa Nglebak.
Namun yang patut disayangkan, dari 135 Kepala Keluarga (KK) hanya 100 KK yang saat ini bisa menikmati aliran listrik dari PLTS yang berkapasitas 15 KW ini.
"Dari 135 KK, 35 KK diantaranya belum mendapat aliran listrik" papar Sutar, Kepala Dusun Nglebak kepada Harianblora.com.
Guna membiayai perawatan PLTS, tiap kepala keluarga hanya perlu membayar 10.000 rupiah tiap bulannya. Tentu saja nominal tersebut cukup terjangkau bagi warga Desa Nglebak yang mayoritas bekerja sebagai petani.
Selain itu, untuk mengemat pemakaian daya listrik, para warga banyak menggunakan LED yang dapat menghemat pemakaian daya hingga 90%, tetapi tetap mampu menyala dengan terang.
"Di sini lampunya memakai LED semua, karena biar hemat listrik. Tetapi nyalanya juga tetap terang" ujar Sutar.
Warga Dusun Nglebak memang harus menunggu hingga 2013 untuk medapatkan pasokan listrik. Sebelum adanya PLTS ini, warga hanya bisa menyalur listrik dari dusun sebelah yang telah mendapat pasokan listrik dari PLN. Tidak heran, adanya PLTS ini dinilai oleh warga Nglebak mampu meringankan beban mereka. (Red-Harianblora.com/HB35/Foto: harianbora.com).
0 comments:
Post a Comment