Oleh : Ardinda Kartikaningtyas
Kabupaten Blora memiliki banyak warisan Benda Cagar Budaya (BCB) dari masa kemasa. Satu per satu keadaan Blora di masa lalu mulai terkuak perlahan dari setiap zamannya. Dimulai dari fosil flora, fauna, pun manusia purba di masa prasejarah. Dibuktikan dengan adanya temuan fosil. Dilanjutkan pada masa klasik (pengaruh Hindhu-Budha), dengan ditemukannya sisa-sisa candi, alat pemujaan, fragmen yoni dan lingga (merupakan representative dari Dewa Syiwa dan istrinya), kemucuk candi, arca kepala Budha, dan sebagainya. Hingga masa pahit dimana bangsa ini dijajah oleh bangsa Kolonial pun meninggalkan warisan bagaikan tak mau kalah untuk dikenang.
Pada dasarnya, penemuan Benda Cagar Budaya (BCB) di Kabupaten Blora, hanya merupakan bagian dari sekian banyak harta peninggalan sejarah masa lalu, yang seharusnya mampu menumbuhkan semangat untuk melakukan ekskavasi di beberapa titik lainnya. Dengan demikian, jika dilakukan suatu penelitian berkala yang menggunakan periodisasi pembabakan zaman sejarah maupun prasejarah di Kabupaten Blora, akan terangkai suatu budaya kehidupan yang terjadi di wilayah Kabupaten Blora tempo dulu, akan terangkai suatu perjalan sejarah yang pernah menjadi bagian dari kehidupan di Kabupaten Blora.
Perlunya inventarisasi benda-benda cagar budaya ini dimaksudkan untuk mengelompokkan benda-benda cagar budaya sesuai dengan pembabagan zamannya sehingga dengan adanya inventarisasi ini Benda Cagar Budaya (BCB) dapat dioptimalakan potensinya sebagai media pembelajran sejarah yang menarik karena siswa langsung terjun mengamati warisan tempo dulu dan mengamati realita-realita yang hidup dalam masyarakat secara langsung yang dekat dengan tempat tinggalnya.
Kabupaten Blora memiliki banyak warisan Benda Cagar Budaya (BCB) dari masa kemasa. Satu per satu keadaan Blora di masa lalu mulai terkuak perlahan dari setiap zamannya. Dimulai dari fosil flora, fauna, pun manusia purba di masa prasejarah. Dibuktikan dengan adanya temuan fosil. Dilanjutkan pada masa klasik (pengaruh Hindhu-Budha), dengan ditemukannya sisa-sisa candi, alat pemujaan, fragmen yoni dan lingga (merupakan representative dari Dewa Syiwa dan istrinya), kemucuk candi, arca kepala Budha, dan sebagainya. Hingga masa pahit dimana bangsa ini dijajah oleh bangsa Kolonial pun meninggalkan warisan bagaikan tak mau kalah untuk dikenang.
Pada dasarnya, penemuan Benda Cagar Budaya (BCB) di Kabupaten Blora, hanya merupakan bagian dari sekian banyak harta peninggalan sejarah masa lalu, yang seharusnya mampu menumbuhkan semangat untuk melakukan ekskavasi di beberapa titik lainnya. Dengan demikian, jika dilakukan suatu penelitian berkala yang menggunakan periodisasi pembabakan zaman sejarah maupun prasejarah di Kabupaten Blora, akan terangkai suatu budaya kehidupan yang terjadi di wilayah Kabupaten Blora tempo dulu, akan terangkai suatu perjalan sejarah yang pernah menjadi bagian dari kehidupan di Kabupaten Blora.
Perlunya inventarisasi benda-benda cagar budaya ini dimaksudkan untuk mengelompokkan benda-benda cagar budaya sesuai dengan pembabagan zamannya sehingga dengan adanya inventarisasi ini Benda Cagar Budaya (BCB) dapat dioptimalakan potensinya sebagai media pembelajran sejarah yang menarik karena siswa langsung terjun mengamati warisan tempo dulu dan mengamati realita-realita yang hidup dalam masyarakat secara langsung yang dekat dengan tempat tinggalnya.
0 comments:
Post a Comment