Membumikan Hari Kartini Melalui Seni Tari

Hari Kartini 2015 menjadi hari raya kaum perempuan. Banyak perempuan meluapkan ekspresinya dengan berbagai cara, salah satunya dengan menggeluti seni tari seperti yang dilakukan Ana Triana Imansari, mahasiswi PGSD Unnes yang kini terus bergiat di dunia seni tari. 

Membumikan Hari Kartini melalui seni tari harus dipahami secara detail. Artinya, mengambil spirit Kartini bisa kapan saja, dan di mana saja, termasuk dengan apa saja. Ana yang sejak SMA sering mengikuti lomba ini ingin menjadi sosok penari yang berjiwa Kartini yang mengangkat derajat perempuan. 

"Raden Ajeng Kartini kan terkenal dengan semangat meraih cita-citanya. Menari itu kan bisa disebut hobi, dari hobi bisa dijadikan cita-cita," ujar perempuan yang menggeluti tari tradisional tersebut sejak SMA.

Bahkan, Ana yang lahir pada  31 Januari 1995 ini tak hanya menggeluti seni tari tradisional, ia juga mengikuti tari dance modern dengan mengikuti Hokago salah satu grup dance yang terkenal di Jawa Tengah.

Spirit KartiniSiapa saja bisa menjadi sosok Kartini. Bisa lewat dunia pendidikan, ekonomi, sosial budaya dan juga seni tari. Dari mengambil spirit meraih cita-cita, Ana bisa menggugah semangat diri untuk meraih apa yang ia impikan. "Nah dari itu lah para penari bisa bercermin dari semangat Kartini meraih cita-cita," jelas perempuan tersebut.

Selain itu, kata dia, Kartini juga sangat simpatik dengan kebudayaan Indonesia, salah satunya seperti tarian Jawa. "Karena tanah kelahiran Kartini ada di tanah Jawa yaitu di Jepara," beber dia.

Spirit Kartini menurut Ana adalah spirit meraih cita-cita. Hal itu sudah dilakukannya dengan menggeluti dunia seni tari sejak kecil. Tahun 2011 dan 2013, Ana juga pernah mengikuto event festival parade seni Semarang. Impian Ana saat ini adalah bisa menjadi seniman tari nasional-internasional. Ia berencana, mau lanjut S2 di jurusan Seni Tari.

Dulu, R.A Kartini menurut Ana pernah menonton pertunjukan tari wayang di Demak dan Kartini itu sangat suka sekali dengan gerakan tariannya yang gagah namun gemulai. "Ternyata tarian laki-laki itu yang menyajikan adalah wanita. Kartini sangat kagum sekali mengetahui hal tersebut," terang dia.

Ana sampai sekarang terus mengambangkan cita-citanya. Tercatat, ia pernah mendapatkan penghargaan tertinggi Juara 3 Tari Kretek se-Jating&DIY untuk individu. Kemudian Ana juga meraih Juara 1 Dancer dalam acara SBC (Saba Basket Championship) Tingkat Jateng, acara yang diadakan SMA 1 Bae Kudus. Ana saat kecil dalam acara sekolah-sekolah dan sering juara 1 yang sampai saat ini spirit menari masih tertanam di jiwanya.

(Laporan Khusus Redaksi Harianblora.com).

Budaya Inspirasi Blora Perempuan 00:51