Blora, Harianblora.com – Di dunia mahasiswa, semua punya
julukan dan pameo masing-masing. Salah satunya adalah mahasiswa Blora di
luar daerah dikenal cerewet tapi cerdas. Hal ini tidak sekadar pameo, namun juga ada
benarnya dan memakai landasan serta fakta empiris.
Kalau mahasiswa asal Pati dikenal galak, mahasiswa asal
Jepara dikenal glamur dan high class, mahasiswa asal Kudus dikenal pelit, mahasiswa
asal Grobogan dikenal playboy, maka mahasiswa asal Blora yang kuliah di luar
daerah dikenal cerewet namun memiliki kecerdasan yang beda dengan mahasiswa
lain.
Bagi Ahmad Fauzin Ketua Umum Lingkar Studi Mahasiswa
(Lisuma) Cabang Blora, mahasiswa maupun mahasiswi asal Blora yang kuliah di
luar daerah, dikenal cerewet tapi cerdas.
“Kalau setahuku, mahasiswa asal Blora yang kuliah di
Semarang, Yogyakarta, Kudus, maupun Surabaya memang dikenal banyak omong tapi
cerdas,” ujar dia, Sabtu (18/4/2015).
Kata Fauzin, mahasiswa di Blora yang memiliki orang tua
dengan latar belakang apa saja, seperti petani, buruh, PNS, anggota Polri atau
TNI, secara umum karakternya sama. “Ya, banyak mahasiswa Blora berprestasi di
kampusnya masing-masing. Seperti contoh di Semarang, mahasiswa Blora yang
kuliah di Undip, Unnes, UIN Walisongo, Unimus, Unissula, Untag, Unika, USM dan
sebagainya, semuanya rata-rata berprestasi dan mendapatkan beasiswa,” ujar pria
tersebut.
Tak hanya di Semarang, di Surabaya menurut Yoga (21) salah
satu mahasiswa asal Blora yang kuliah di perguruan tinggi negeri di Surabaya
juga mengakui hal itu. “Di kampus saya banyak mahasiswa asal Blora yang dapat
prestasi terus, baik di seleksi mahasiswa beprestasi maupun saat wisuda banyak
yang jadi lulusan terbaik,” jelas pria kelahiran Blora tersebut.
Karakter orang Blora, kata Yoga, menurut saya memang pintar-pintar.
“Tapi mahasiswa asal Blora itu ya banyak yang galak, keras, kaku dan tidak mau
dikritik,” tegas dia.
Saya mengakui, kata dia, kalau mahasiswa asal Blora itu vokal-vokal. "Di tiap lomba, saya sering menjumpai mahasiswa Blora. Bahkan, banyak mahasiswa asal Blora di Surabaya menjadi aktivis dan menjadi ketua di organisasi mahasiswa seperti UKM, organisasi ekstra seperti HMI, PMII, KAMMI dan sebagainya. Hal itu menurut saya sudah menjadi bukti kalau mahasiswa asal Blora memang cerdas, meskipun tidak semua," ujar dia.
Hal itu juga diakui Yudha Jayanti, sarjana pendidikan
lulusan Unnes. Ia berpendapat, mahasiswa Blora yang kuliah di Semarang
kebanyakan dikenal cerewet tapi cerdas-cerdas. “Mahasiswa Blora yang di
Semarang banyak yang cerdas tapi ya cerewet,” ujar perempuan yang empat tahun
kuliah di Semarang tersebut.
Namun, Yuda menyayangkan karena banyak mahasiswa Blora yang
ketika lulus kuliah menetap di luar daerah. Akan tetapi hal itu tak bisa
disalahkan, sulitnya mencari pekerjaan menjadi faktor para mahasiswa Blora menetap
di luar daerah saat mereka lulus kuliah. (Laporan Khusus Harianblora.com).
0 comments:
Post a Comment