Blora,
Harianblora.com – Pilkada Kabupaten Blora sudah di depan mata. Munculnya
baliho-baliho politik para kandidat atau bakal calon Bupati Blora juga
menunjukkan mesin politik di Blora semakin panas. Namun, para Kandidat Bupati
Blora harus buat kampanye dialogis. Hal itu disampaikan M Nafiul
Haris Korwil Peneliti Poltracking Institute, Minggu (12/4/2015).
Deputi Riset KP2KKN
Jawa Tengah ini juga menilai, bahwa kampanye harus dilakukan sesuai kondisi
sosial politik masyarakat.
“Kampanye itu bergantung daerahnya. Kalau
Blora, lebih baik buat forum-forum atau kampanye dialogis dan juga
tontonan-tononan mendidik lah,” beber dia kepada wartawan Harianblora.com.
Haris mengakui,
sebenarnya banyak sekali kampanye mencerdaskan yang bisa dilakukan para bakal
calon kandidat Bupati Blora selain memasang baliho.
“Ada banyak,
bergantung kreativitas dan kecerdasan bakal calon Bupati Blora,” ujar alumnus
Fisipol Unwahas tersebut. (Baca juga: Pilkada Blora 2015, Baliho Kandidat Bupati Blora Hanya 25 Persen Pengaruhi Masyarakat).
Kampanye dialogis,
dalam perspektif politik dan demokrasi bisa diartikan sebagai kampanye berbasis
dialog dan dirancang sesuai kaidah ilmiah, demokratis, dan mendidik. Bisa
dilakukan dengan diskusi, forum ilmiah, seminar, talkshow, lokakarya, bedah
buku, bedah program dan sebagainya. (Red-HB23/Foto: Harianblora.com).
0 comments:
Post a Comment