Yogyakarta, Harianblora.com – Kamaba
Yogyakarta tampilkan Barongan Blora dalam Gelar Budaya Jawa Tengah yang
digelar di Gedung Basiyo XT-Square Yogyakarta. Acara ini merupakan pagelaran
seni yang diprakarsai oleh Ikatan Keluarga Pelajar Mahasiswa (IKPM) Jawa Tengah
yang dihela mulai dari 11 April 2015 sampai 12 April 2015.
Selaku komunitas dan organisasi mahasiswa Blora, Keluarga Mahasiswa Blora
(KAMABA) Yogyakarta tal henti-henti mengampanyekan seni khas Blora tersebut.
Maka dalam agenda tersebut, mereka tampil di penghujung acara dan mampu memukai
pendatang. Dawamun Ni’am Al Fatawi Ketua
Umum IKPM Jateng mengatakan bahwa Barongan Blora sengaja dipentaskan di akhir
agenda.
Dalam acara yang bertajuk Gelar Budaya Jawa Tengah yang diselenggarakan
Ikatan Keluarga Pelajar Mahasiswa (IKPM) Jawa Tengah ini, menampilkan
kebudayaan daerah dari 14 kabupaten Jawa Tengah. Selain seniman, agenda ini
juga dihadiri ribuan pengunjung dari berbagai penjuru.
Kampanyekan Barong Blora
Upaya mengampanyekan Barong Blora sudah dilakukan Kamaba Yogyakarta dengan
berbagai agenda, salah satunya menampilkan dalam Gelar Budaya Jawa Tengah
tersebut. Bahkan, di luar dugaan, meskipun tampil di akhir acara pukul 23.00
WIB, Barong Blora sukses menarik perhatian penonton, dengan konsep sederhana
berdurasi sekitar 15 menit dikemas secara menarik.
Penonton
terkejut setelah mengetahui bahwa yang berperan sebagai Gendruwo ternyata
seorang gadis cantik, teriakan dan tepuk tangan bersahut-sahut.
Yuli Agustya yang berperan sebagai
gendruwo menyatakan ketakjubannya
saat tampil. “Saat saya membuka topeng gendruwo tiba-tiba
penonton sangat terkejut, mereka berdiri berteriak dan memberikan tepuk tangan
yang meriah,” kata dia.
Kamaba
Yogyakarta Begitu bangga ketika tepuk tangan meriah mengakhiri pertunjukan
Barong Blora. Hal itu diungkapkan Ahmad
Ihsan Syarifuddin salah satu personel
panabuh gamelan saat pentas dalam agenda tersebut.
“Rasa lelah
letih selama dua minggu berlatih terbayar setelah riuh tepuk tangan penonton
menjadi penutup Barong Blora yang kami pentaskan,” ujar Ihsan.
Koordinator
Divisi Kesenian, Minat dan Bakat KAMABA Yogyakarta Muhammad Cholidhi, berharap
ke depan bisa mendirikan sanggar Barong, karena untuk sementara ini semua peralatan
masih pinjam. Yogyakarta di ranah kebudayaan memiliki potensi yang sangat besar
untuk membawa nama Blora di kota pelajar ini melalui budaya. (Baca juga: Gelar Budaya Jateng Diikuti 14 Seni Daerah).
“Melihat
keseriusan pengurus dan anggota saat pentas kemarin besar harapan kami memiliki
sanggar kesenian Barong, apalagi di Yogyakarta sering digelar event. Rasanya eman-eman kalau kita tidak bisa
mengambil kesempatan,” tutur Cholidhi.
Bahkan setelah
pementasan, Dinas Kebudayaan DIY menawarkan untuk tampil di acara Dialog Kebudayaan
di Yogyakarta. Namun, karena keseluruhan alat masih pinjam dan harus segera
dikembalikan tepat waktu, tentu KAMABA tidak ingin mengambil risiko. “Dengan berat hati tawaran
luar biasa tersebut kami tolak,”
tegas Cholidhi. (Red-HB15/Foto:
Kamaba Yogyakarta).
0 comments:
Post a Comment