Blora, Harianblora.com – Gerhana bulan 2015 yang
terjadi sore sampai malam ini, Sabtu
(4/4/2015) menjadikan warga Blora, Jawa Tengah dan warga Indonesia melakukan
berbagai budaya masing-masing. Selain sholat gerhana bulan, azan, mandi,
memasak nasi liwet bagi ibu hamil, menabuh kentongan, ada budaya gerhana bulan
yang unik dilakukan warga Blora.
Budaya saat gerhana bulan 2015 dilakukan warga Blora dengan
memukul Sapi dan lempar telur busuk ke pohon kelapa. Pemandangan itu
tampak dilakukan pada malam minggu di beberapa daerah di Blora yang warganya
masih mengabadikan budaya warisan leluhur tersebut.
Sugiyono (59) warga Tamanrejo, Kecamatan Tunjungan, Blora
misalnya, ia memukuli sapinya dengan mengucapkan kalimat tertentu. “Ojo
kaget-ojo kaget,” kata dia saat memukul sapinya yang sedang bunting, Sabtu
(4/4/2015) pukul 19.12 WIB. Menurut Yono, budaya ini diakui agar sapi di dalam
kandungan tidak terjadi apa-apa.
Budaya unik tersebut, menurut dia sudah dilakukan
turun-temurun. “Yang dipukuli perutnya hanya sapi yang sedang bunting, namun
ada yang dipukuli semua agar tidak kaget,” ujar dia kepada Harianblora.com.
Selain itu, bagi warga yang memiliki pohon kelapa juga
melakukan hal unik. Mereka melemper telur busuk atau kopyor ke pohon kelapa. “Sambil
melempar, bilang ojo gerhononen,” ujar Samadi, tetangga Sugiyono yang juga
warga Tamanrejo, Blora.
Kepada Harianblora.com, Mbah Madi tersebut mengatakan, agar
kelapanya tidak gerhohonen atau tidak busuk atau boleng, maka harus dilempari
telur ayam yang busuk saat terjadi gerhana bulan seperti yang terjadi malam
ini.
Selain memukul sapi dan melempar telur busuk ke pohon
kelapa, banyak juga warga yang memukuli alat-alat dapur seperti panci, wajah,
dan sebagainya saat terjadi gerhana bulan.
Warga juga memukul perut ibu hamil dengan pelan saat terjadi gerhana bulan. Pasalnya, menurut kepercayaan Jawa kuno, gerhana merupakan pertanda bencana dan kegelapan. Maka tidak heran jika bantak ritual unik saat terjadi gerhana bulan.
Warga juga memukul perut ibu hamil dengan pelan saat terjadi gerhana bulan. Pasalnya, menurut kepercayaan Jawa kuno, gerhana merupakan pertanda bencana dan kegelapan. Maka tidak heran jika bantak ritual unik saat terjadi gerhana bulan.
Warga meyakini, budaya tersebut mampu membuat kelapa menjadi
baik buahnya dan aman dari hawa wawung. Sebab, selama ini banyak orang menyebut
kepala dimakan gerhono saat kelapa tersebut boleng saat dipecah.
Untuk mengantisipasi hal itu, warga melempar telur ayam yang
busuk saat terjadi gerhana bulan. Hal itu sudah dilakukan sejak dulu dan
dilakukan oleh para orang tua yang sudah membudaya sampai sekarang.
(Red-HB23/Foto: MeBu).
Gerhana Bulan mengingatkan kita akan dosa-dosa yang telah kita lakukan selama kita hidup di dunia
ReplyDelete