Blora, Harianblora.com – Warga Blora harus waspada penyebaran ISIS
atau Islamic State In
Iraq and Syria. Hal itu disampaikan Ahmad Fauzin Ketua Gerakan Pemuda Nusantara
(GPN) Cabang Kabupaten Blora, Sabtu (14/3/2015) siang. Menurut dia, penyebaran
ISIS meskipun belum jelas, namun sangat berbahaya dan berpotensi masuk di wilayah
Blora, Rembang, Pati, Purwodadi dan Kudus serta sekitarnya.
“Blora kan
relatif dekat dengan Bojonegoro Jawa Timur, kami khawatir jika banyak penyebaran
ISIS lewat Cepu dari Jawa Timur,” beber pria tersebut. Mengerikan lagi, lanjut dia, ISIS itu dinilai terorisme berkedok jihad dan mengatasnamakan agama.
ISIS atau negara
baru yang dideklarasikan oleh Abu Bakar Al – Baghdady ini, menurut Fauzin,
dinilai berbahaya di Indonesia. Maka tidak heran jika pemerintah menolak keras
penyebaran ISIS di Indonesia.
Gerakan ISIS itu
kan menimbulkan sejumlah peperangan persaudaraan seperti halnya Iraq dan negara
lain, kata dia, maka penyebarannya harus dicegah. “Kan di Blora banyak
organisasi pemuda, seperti IPNU-IPPNU, Ikatan Pelajar Muhammadiyah, PMII,
Karang Taruna, saya kira mereka berperan penting dalam mencegah masuknya ISIS
di Blora,” ujar pengajar TPQ tersebut.
Kalau orang yang
berpendidikan, kata Fauzin, tahu tentang ISIS, orang agak hidup di kota, saya
kira bisa mendeteksi. “Tapi kalau orang pinggiran, seperti daerah Todanan yang
pelosok, daerah Kedungtuban, Kradenan dan Blora pinggiran kan sangat berbahaya.
Soalnya, ISIS ini menurut Gubernur Jateng menyebarkannya ya di pelosok-pelosok,”
jelas dia.
Yang berbahaya, menurut aktivis tersebut adalah ISIS saat ini disebarkan berkedok agama. "Kemarin kan gencar berita ISIS mulai merambah di kampus-kampus Islam, pondok pesantren dan ormas Islam," tandas pria kelahiran Blora tersebut.
Saya berharap
kepada warga Blora, lanjutnya, juga warga Grobogan, Rembang, Pati, Kudus dan
sekitarnya untuk selalu waspada atas penyebaran ISIS. “Soalnya ISIS itu kan
dinilai radikal, ia juga menjadi pemicu peperangan di Timur Tengah sejak Sadam
Husein lengser, jadi wajar kalau MUI juga melarang penyebaran ISIS di
Indonesia,” beber dia.
Harus Sinergi
Dari berbagai
berita, saat ini ISIS sudah menjaring berbagai kalangan. Mulai dari petani,
PNS, aktivis, hingga kalangan akademisi dan politisi juga diracuni ISIS dengan
doktrin yang membahayakan.
Ya, sebagai aktivis, kata Fauzin, saya berharap ada sinergi untuk
mencegah masuknya ISIS di Blora ini. “Harus ada sinergi antara Pemerintah
Kabupaten Blora, Kodim, Polres Blora, Aktivis, LSM, media massa, juga tokoh
masyarakat dan ormas besar seperti NU dan Muhammadiyah dalam mencegah masuknya
ISIS,” harapnya.
Setidaknya masyarakat tahu akan bahaya ISIS. “Ormas seperti NU dan Muhammadiyah
juga perlu memberikan edukasi kepada anggotanya untuk mengetahui apa itu ISIS,
bahayanya dan pencegahan masuknya. Lembaga pendidikan saya kira juga penting
memberikan informasi tentang ISIS kepada para pelajar. Jika terlaksana, saya
kira Blora akan aman dari ISIS,” pungkasnya. (Red-HB23/Foto: Kompas).
0 comments:
Post a Comment