Oleh
Dasti Fitriana
Sembari
menebar benih, aku mengajarimu mengeja kata,
Memaknai
arti kalimat yang sebenarnya.
Kadang,
engkau tak menganggapku ada,
Tapi
tak mengapa, lagi pula benihku belum manis,
Aku
bisa menuntunmu merangkai angka.
Engkau
mulai gusar tak nyaman,
Ku
bilang, itu wajar,
Aku
masih ingin mengajakmu, menjelajahi hidup bung Hatta,
Apalagi
benihku mati tak ada air yang tersisa.
Lalu
tiba-tiba kau kabur tanpa bicara,
Bangunanpun
kerontang tak bernyawa,
Aku
sepi tanpa teman belajar,
Sawah
juga habis terjual, modal makan,
Lalu,
haruskah aku memintamu kembali kepada Pak Menteri?
Dan
masihkah aku pantas disapa guru?
Blora, 2 Maret 2015
Penulis adalah Dasti Fitriana, lahir di Blora, 6 Desember
1992. Tinggal di Dk Triteh, RT 02/01 Desa Tambahrejo, Kec. Tunjungan Blora.
Alumnus Pendidikan Bahasa Inggris UMS dan kini mengabdi di SMP Muhammadiyah 1
Blora.
0 comments:
Post a Comment