Blora, Harianblora.com – Kebutuhan beras di Kabupaten Blora, Kabupaten Bojonegoro relatif tercukupi. Tak hanya itu, sebenarnya, kebutuhkan daerah di Jawa Tengah dan Jawa Timur yang berdekatan dengan Bengawan Solo juga relatif tercukupi. Sebab, saat ini petani di Bojonegoro, Lamongan, Blora dan di sepanjang Sungai Bengawan Solo tengah menikmati panen.
Para petani juga sumringah. Sebab, selain diuntungkan kenaikan harga beras, petani juga bernapas lega karena Sungai Bengawan Solo tidak banjir.
Beredarnya isu dan tragedi mafia beras sempat menjadikan warga Blora dan sekitarnya galau. Sebab, meskipun dari petani dijual murah, namun jika sudah berupa beras di pasar dan toko harganya bisa mahal.
Untuk harga beras, di Kabupaten Blora juga mulai merangkak naik. Sutini (34) salah seorang warga Blora dan juga penjual beras mengakui bahwa kebutuhan beras di Blora lumayan cukup meskipun harganya naik. “Minggu kemarin itu cuma Rp 9.000 an untuk yang bagus, tapi sekarang bisa Rp. 10.000, tapi alhamdulillah di Blora lumayan tercukupi,” papar warga Cepu tersebut kepada Harianblora.com, Selasa (3/3/2015) pagi.
Tak hanya di Cepu, kebutuhan beras juga lumayan tercukupi untuk daerah Japah, Blora Kota, Tunjungan dan sekitarnya. Karni (48) salah seorang penjual beras kiloan di Blora, mengatakan saat ini kebutuhan beras di Blora lumayan tercukupi. Namun ia mengakui kalau harganya juga belum stabil. "Kalau di sini rata-rata Rp. 9000 sampai Rp 9500. Semua bergantung jenis beras," beber dia.
Pada bulan-bulan ini, hampir semua daerah mulai panen besar dan serentak. Seperti panen raya di Bojonegoro dan Lamongan, yang berdampak pada pemenuhan kebutuhan beras di daerah sekitarnya. Seperti di Kabupaten Nganjuk, Gresik, Surabaya, dan Kabupaten Blora, Jawa Tengah dan sekitarnya.
Terpisah, Sutrisno (43) warga Bojonegoro juga mengakui kebutuhan beras di daerahnya relatif tercukupi. "Kalau bulan-bulan ini sangat cukup, yang penting punya uang untuk beras kecuali petani," ujar bapak dari 3 anak tersebut.
Selaku petani, Trisno menjelaskan saat ini harga beras di Bojonegoro lumayan stabil. "Harganya stabil, paling kalau naik sekitar Rp.500 sampai Rp. 1000 tidak terlalu tinggi," tukasnya.
Meskipun stabil, lanjutnya, namun kadang kebutuhan beras juga dipasok dari daerah Lamongan dan Gresik. Ia mengakui, kadang banyak beras yang dijual dari Bojonegoro dan tempat lain. (Red-HB34/Foto: SJM).
Panen raya di sepanjang Sungai Bengawan Solo. |
Beredarnya isu dan tragedi mafia beras sempat menjadikan warga Blora dan sekitarnya galau. Sebab, meskipun dari petani dijual murah, namun jika sudah berupa beras di pasar dan toko harganya bisa mahal.
Untuk harga beras, di Kabupaten Blora juga mulai merangkak naik. Sutini (34) salah seorang warga Blora dan juga penjual beras mengakui bahwa kebutuhan beras di Blora lumayan cukup meskipun harganya naik. “Minggu kemarin itu cuma Rp 9.000 an untuk yang bagus, tapi sekarang bisa Rp. 10.000, tapi alhamdulillah di Blora lumayan tercukupi,” papar warga Cepu tersebut kepada Harianblora.com, Selasa (3/3/2015) pagi.
Tak hanya di Cepu, kebutuhan beras juga lumayan tercukupi untuk daerah Japah, Blora Kota, Tunjungan dan sekitarnya. Karni (48) salah seorang penjual beras kiloan di Blora, mengatakan saat ini kebutuhan beras di Blora lumayan tercukupi. Namun ia mengakui kalau harganya juga belum stabil. "Kalau di sini rata-rata Rp. 9000 sampai Rp 9500. Semua bergantung jenis beras," beber dia.
Pada bulan-bulan ini, hampir semua daerah mulai panen besar dan serentak. Seperti panen raya di Bojonegoro dan Lamongan, yang berdampak pada pemenuhan kebutuhan beras di daerah sekitarnya. Seperti di Kabupaten Nganjuk, Gresik, Surabaya, dan Kabupaten Blora, Jawa Tengah dan sekitarnya.
Terpisah, Sutrisno (43) warga Bojonegoro juga mengakui kebutuhan beras di daerahnya relatif tercukupi. "Kalau bulan-bulan ini sangat cukup, yang penting punya uang untuk beras kecuali petani," ujar bapak dari 3 anak tersebut.
Selaku petani, Trisno menjelaskan saat ini harga beras di Bojonegoro lumayan stabil. "Harganya stabil, paling kalau naik sekitar Rp.500 sampai Rp. 1000 tidak terlalu tinggi," tukasnya.
Meskipun stabil, lanjutnya, namun kadang kebutuhan beras juga dipasok dari daerah Lamongan dan Gresik. Ia mengakui, kadang banyak beras yang dijual dari Bojonegoro dan tempat lain. (Red-HB34/Foto: SJM).
0 comments:
Post a Comment