Blora, Harianblora.com – Demam
batu akik di Blora, Pati, Grobogan masih menggejala. Tak hanya tiga
kabupaten tersebut, namun kabupaten lain seperti Kudus, Rembang, bahkan kota
besar seperti Kota Semarang juga masih demam batu akik. Seperti diketahui,
demam batu akik di wilayah Pantura, terutama di wilayah karesidenan Pati
termasuk Blora akhir-akhir ini masih menggejala.
Mulai dari anak kecil, penjual
makanan, pejabat, anggota DPR, guru hingga orang yang tidak tahu pun menjadi
ikut-ikutan membeli dan tertartik dengan batu akik atau masyarakat juga
menyebutnya batu mulia tersebut.
Hal itu diakui Faizatun Nikmah
(32) salah satu kolektor batu akik di Kabupaten Blora. Meskipun perempuan, ibu
dari dua anak tersebut mengakui bahwa batu akik saat ini lebih menarik daripada
emas dan permata. “Mungkin karena pengaruh pasar dan media massa, jadi ya demam
batu akik di Blora masih ramai,” tutur dia kepada Harianblora.com, Minggu (15/3/2015)
pagi.
Sampai saat ini, Faizah, sapaannya, sudah mengoleksi sekitar
15 batu akik dari berbagai jenis. Mulai dari badar besi, delima, bacan dan yang
terbaru adalah jalasutra yang katanya ia dapatkan dari Pati. “Kemarin barusan
saya dapat jenis jalasutra dari Pati,” beber perempuan tersebut.
Saya juga heran, lanjut ibu rumah tangga tersebut, tiap kali
buka facebook kok masih ada yang menggegerkan batu akik. “Padahal yang beli
harga mahal ya orang-orang tertentu, karena kalau gak cinta batu akik beneran,
belinya ya sekitar di bawah Rp 500.000 an,” tukas dia.
Terpisah, M Yasin (34) warga Godong, Grobogan, kepada
Harianblora.com juga menyatakan bahwa di Grobogan, terutama di Godong juga
masih ramai membicarakan batu akik. “Memang aneh, kemarin-kemarin itu ribut
soal burung kicau, sekarang gantian batu akik,” jelas dia.
Yang berkah, kata Yasin, ya para perajin batu akik. “Kalau
saya sih cuma punya 3, itu saja yang harganya murah,” tandas dia sambil
menunjukkan batu akik yang ia kenakan.
Salah satu kolekter batu akik dari Pati, Zaenal Muhtar (27),
mengatakan jika demam batu akik sudah menggejala di Pati sejak 6 bulan yang
lalu. “Wah, setauku kalau di Pati sudah geger sejak 6 bulan yang lalu,”
tuturnya kepada Harianblora.com lewat telepon.
Saat dihubungi
Harianblora.com, ia mengaku bahwa daerah yang ramai tidak hanya di sekitar Pati
Kota, Jakenan, Batangan, Kayen, Runting, Wedarijaksa, namun daerah Tayu, Dukuhseti,
Cluwak juga ramai. “Setau saya hampir semua penjuru Pati geger batu akik,
bahkan di Gembong yang agak pelosok juga ramai batu akik,” tukas pria yang
mengoleksi 43 batu akik tersebut.
Ia memprediksi, demam batu akik di wilayah karesidenan Pati
akan lama jika masih ada momen pameran atau lomba. “Kemarin Kabupaten Pati
sudah menggelar event batu akik yang juga didukung Bapak Haryanto Bupati Pati,
saya harap di wilayah Jawa Tengah juga turut meramaikannya,” pungkas dia.
(Laporan Khusus Redaksi Harianblora.com/Foto: Faizah/HB).
0 comments:
Post a Comment