Blora, Harianblora.com – Penipuan
yang mengatasnamakan Bambang Sadono yang diplesetkan menjadi Bambang Sedono beredar
di media sosial. Hal itu dilakukan dengan modus chating lewat media
sosial kepada para korban. Salah satu korban yang mengalami hal itu adalah Nasirullah
Guntur Surendra, mantan aktivis KNPI Jawa Tengah.
Dalam aksinya, ia menulis memohon bantuan melalui
akun bernama Bambang Sedono. “Assalamualaikum wr, wb. Begini, jika
diperbolehkan saya ingin meminta bantuan, hanya untuk sementara, keluarga
menjalani operasi ginjal di Bali, mungkin jika diperbolehkan, saya ingin
meminjam dana, insyaAllah saya kembalikan hari Selasa, terima kasih,” tulis
akun palsu Bambang Sadono kepada korban.
Guntur berpesan kepada para pengguna media sosial
untuk waspada. “Hati-hati penipuan memiripkan dengan atas nama Pak Bambang
Sadono, jangan sampai tertipu. Orangnya pakai rekening BRI atas nama Suganda.
Cari duit kok begitu amat ya pakai nama orang,” ujar dia, Selasa (2/3/2015).
Selama ini, Bambang Sadono adalah tokoh terkenal
dari Blora. Politisi yang lahir di Blora, 30 Januari 1957 tersebut merupakan mantan
politisi Partai Golongan Karya yang menjadi Ketua Kelompok DPD di MPR periode
2014-2019.
Dengan karir yang bagus, Bambang juga pernah menjadi
wakil ketua DPRD provinsi Jawa Tengah untuk periode 2009-2014. Tak hanya di
dunia politik, pria kelahiran Blora tersebut juga dikenal sebagai salah seorang
jurnalis.
Melalui akunnya, Bambang Sadono mengonfirmasi bahwa
penipu yang mengatasnamakan dirinya tidak bisa berbahasa Jawa. “Orangnya tidak
bahasa Jawa,” ujar Bambang.
Percakapan via FB Bambang Sedono dan Hadi Mulyono |
Tidak hanya Guntur, hal sama dialami Hadi Mulyono,
salah satu warga Jawa Tengah. Ia mengaku bahwa ditipu untuk mengirim uang
melalui akun Bambang Sadono. “Kalau saya disuruh
kirim ke ATM BRI atas nama Irmawati,” ujar Hadi.
Dalam chattingnya, Hadi Mulyono diminta
Bambang Sedono senilai 4,6 juta melalui rekening atas nama Irmawati no rekening
BRI 022401004179538.
Para warga Jawa Tengah, diminta untuk
berhati-hati dan jeli dengan penipuan yang mengatasnamakan orang-orang besar,
seperti dosen, anggota DPR, rektor, dekan dan sebagainya.
Modus penipuan yang beredar di Jawa Tengah, tidak hanya terjadi di kota seperti Semarang. Namun juga di daerah seperti Blora, Grobogan, Pati, Demak, Kudus, Rembang, Kendal, Jepara dan sebagainya. Semua masyarakat harus selalu waspada dengan adanya akun-akun palsu yang mengatasnamakan tokoh besar yang justru merusak citra tokoh tersebut. (Red-HB23/Foto:
Guntur/Hadi).
0 comments:
Post a Comment