Kudus, Harianblora.com - PT Pertamina berharap kebutuhan elpiji di Kabupaten Kudus, Blora, Rembang, Pati, Jepara terpenuhi. Menurut Pertamina, masing-masing kabupaten di eks-Karesidenan Pati bisa meningkatkan rasio keterisian pangkalan elpiji. Jika terpenuhi, maka tiap desa tersedia pangkalan elpiji 3 kg guna memudahkan masyarakat mendapatkan komoditas bersubsidi tersebut.
Menurut Robby C Djasmy, Sales Representative Rayon IV Gas Domestik PT Pertamina Region III tak lama ini, pihaknya melakukan pemetaan kebutuhan gas elpiji di wilayah eks-Karesidenan Pati. "Saat ini sedang dalam pemetaan apakah masing-masing desa di setiap kabupaten di wilayah eks-Keresidenan Pati sudah merata," ujar dia, Minggu (8/2/2015).
Robby C Djasmy berharap dalam kurun waktu 3 bulan ke depan, masing-masing kabupaten Blora, Kudus, Pati, Rembang, Jepara setiap desa di sana bisa terpenuhi dan masyarakat bisa mendapatkan gas elpiji 3 kg.
Blora 100 Persen, Pati 63 Persen
Berdasarkan laporan yang diterima, PT Pertamina, untuk Kabupaten Blora rasio keterisian pangkalan elpiji di setiap desanya mencapai 100 persen. Sedangkan di Kabupaten Pati, baru mencapai 63 persen desa yang sudah ada pangkalan elpijinya.
Robby mengapresiasi beberapa kabupaten yang telah melakukan penataan distribusi elpiji, termasuk di Kabupaten Kudus yang menerapkan harga eceran tertinggi (HET). Di tingkat pangkalan dan konsumen, serta meminta masing-masing pangkalan ikut mengawasi harga jual elpiji di tingkat konsumen.
Sofyan Dhuhri Kasi Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perdagangan Pasar dan Pengelolaan Pasar Kudus menjelaskan terkait dengan penolakan pangkalan elpiji untuk menyediakan alokasi 75 persen untuk konsumen rumah tangga dan usaha mikro, hal tersebut diserahkan kepaa masing-masing agen.
Terkait dengan rasio keterisian pangkalan di setiap desa, kata Sofyan, memang masih ada beberapa desa yang belum tersedia pangkalan elpiji. (Red-HB17/Foto: Kompas).
Menurut Robby C Djasmy, Sales Representative Rayon IV Gas Domestik PT Pertamina Region III tak lama ini, pihaknya melakukan pemetaan kebutuhan gas elpiji di wilayah eks-Karesidenan Pati. "Saat ini sedang dalam pemetaan apakah masing-masing desa di setiap kabupaten di wilayah eks-Keresidenan Pati sudah merata," ujar dia, Minggu (8/2/2015).
Robby C Djasmy berharap dalam kurun waktu 3 bulan ke depan, masing-masing kabupaten Blora, Kudus, Pati, Rembang, Jepara setiap desa di sana bisa terpenuhi dan masyarakat bisa mendapatkan gas elpiji 3 kg.
Blora 100 Persen, Pati 63 Persen
Berdasarkan laporan yang diterima, PT Pertamina, untuk Kabupaten Blora rasio keterisian pangkalan elpiji di setiap desanya mencapai 100 persen. Sedangkan di Kabupaten Pati, baru mencapai 63 persen desa yang sudah ada pangkalan elpijinya.
Robby mengapresiasi beberapa kabupaten yang telah melakukan penataan distribusi elpiji, termasuk di Kabupaten Kudus yang menerapkan harga eceran tertinggi (HET). Di tingkat pangkalan dan konsumen, serta meminta masing-masing pangkalan ikut mengawasi harga jual elpiji di tingkat konsumen.
Sofyan Dhuhri Kasi Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perdagangan Pasar dan Pengelolaan Pasar Kudus menjelaskan terkait dengan penolakan pangkalan elpiji untuk menyediakan alokasi 75 persen untuk konsumen rumah tangga dan usaha mikro, hal tersebut diserahkan kepaa masing-masing agen.
Terkait dengan rasio keterisian pangkalan di setiap desa, kata Sofyan, memang masih ada beberapa desa yang belum tersedia pangkalan elpiji. (Red-HB17/Foto: Kompas).
0 comments:
Post a Comment