Harianblora.com Mengucapkan Selamat Menjalankan Puasa Ramadan&Mengajak Warga Jaga Kesehatan&Memutus Penyebaran Corona

Latest News

Kabar bahagia! bagi Anda, mahasiswa, guru, dosen dan siapapun yang ingin menerbitkan buku mudah dan murah, silakan kirim naskah ke formacipress@gmail.com dan kunjungi www.formacipress.com

Saturday, 7 February 2015

Peran Tionghoa dalam Kemiliteran di Tanah Air



Judul Buku : Tionghoa dalam Sejarah Kemiliteran
Penulis : Iwan Santosa
Penerbit : Penerbit Buku Kompas
Tahun : Cetakan 1, November 2014
Tebal : xxxviii+234 halaman


Oleh Al Mahfud
Peresensi adalah  penikmat buku dari Pati, Jawa Tengah

Kebhinekaan telah manjadi keniscayaan bangsa Indonesia sejak dulu. Keberagaman etnis, suku, ras, dan agama menjadi kekayaan tersendiri bagi negeri dengan ribuan pulau yang terbentang dari Sabang sampai Merauke ini.

Dalam konteks perjalanan bangsa, tiap etnis juga turut berperan penting dalam pencapaian kemerdekaan seperti sekarang ini. Etnis Tionghoa merupakan salah satu etnis yang banyak menduduki berbagai daerah di Tanah Air. Sejak dulu, etnis Tionghoa sudah berkontribusi bagi bangsa, tanpa terkecuali ketika masa-masa penjajahan bangsa kolonial.

Buku berjudul Tionghoa dalam Sejarah Kemiliteran yang ditulis Iwan Santosa ini menjadi rekam jejak perjalanan para pahlawan bangsa dari etnis Tionghoa. Peran etnis Tionghoa dalam perjalanan bangsa dikisahkan dengan menarik, mulai dari masa kerajaan Nusantara sampai menjadi sebuah negara bernama Indonesia.

Contoh pahlawan dari etnis Tionghoa yang berjasa bagi Tanah Air, di antaranya adalah Laksamana Muda John Lie (1911-1988). Dikisahkan bahwa Laksamana Muda John Lie kerap kali berkontribusi dalam memasok atau menyelundupkan senjata dalam perjuangan melawan bangsa penjajah ketika itu.  Karena kegigihannya itu, John Lie sempat mendapat julukan “Hantu Selat Malaka,” karena rute yang biasa ia lalui adalah di Selat Malaka. Pada tahun 2009, presiden Susilo Bambang Yudhoyono menganugerahi beliau dengan gelar Pahlawan Nasional, yang sekaligus menjadikannya pahlawan pertama dari etnis Tionghoa.

Selain John Lie, masih banyak etnis Tionghoa yang memegang peranan penting dan strategis dalam kemiliteran Tanah Air. Diantaranya Iskandar Kamil (Liem Key Ho) mantan kepala badan pembinaan hukum (1998), Teddy Yusuf (Him Tek Ji) komandan resort militer 131 Manado (1995), Teguh Santosa (Tan Tiong Hiem) mantan wakil asisten perencanaan Kasad (1993-1995) dan masih banyak yang lain. Nama-nama tersebut memiliki andil yang besar melalui peran masing-masing dalam kemiliteran.

Pahlawan bangsa tetaplah pahlawan yang harus dihormati, dari etnis mana pun ia berasal. Ketika seseorang sudah mendedikasikan jiwa, raga, bahkan nyawanya dalam perjuangan merebut kemerdekaan bangsa, maka saat itu ia telah memiliki nasionalisme dalam dada yang patut diapresiasi dan tentu dihormati.

Hadirnya buku ini semakin mempertegas peranan atau sumbangsih etnis Tionghoa dalam perjalanan bangsa yang selama ini banyak direduksi sebagai sebuah rekam sejarah, terlebih pada masa-masa Orde Baru.

Bagi etnis Tionghoa yang sekarang hidup dan tinggal di Indonesa sendiri, buku ini dapat menjadi motivasi untuk lebih berperan aktif dalam pembangunan menuju kemajuan bangsa, tanpa terkecuali dalam kemiliteran. Karena sejarah telah mencatat bahwa etnis Tionghoa merupakan bagian penting dalam perjalanan kemiliteran Tanah Air.
  • Blogger Comments
  • Facebook Comments

0 comments:

Post a Comment

Item Reviewed: Peran Tionghoa dalam Kemiliteran di Tanah Air Rating: 5 Reviewed By: Harian Blora