Oleh Misbahul Khair
Penulis adalah
Mahasiswa sekaligus Penerima Beasiswa Unggulan di kampus STEBANK Islam Sjafruddin
Prawiranegara, Jakarta.
Nabi Muhammad SAW
adalah suri teladan terbaik sedunia. Ia
adalah akademis, cerdas, bijaksana, berakhlak mulia. Dia lah Muhammad SAW.
Rasul akhir zaman, pembawa kabar gembira dan peringatan. Maksud akademis,
penulis menginterpretasikan bukan hanya berilmu namun juga disertai dengan
keimanan.
Muhammad
adalah kekasih Allah dan penyempurna atas nabi-nabi sebelumnya. Tidak ada
manusia yang layak dijadikan suri teladan yang baik kecuali Muhammad utusan
Allah. Karena, dialah satu-satunya manusia terbaik yang pernah ada didunia ini.
Dia dicintai, disenangi, disukai oleh semua orang kecuali orang-orang yang
kafir.
Pada
zaman sekarang ini banyak orang yang pintar dan cerdas dalam suatu bidang ilmu.
Namun, kepintaran dan kecerdasan tadi tidak membawa dirinya pada kebenaran. Kepintaran dan kecerdasannya
hanya dibuat sarana untuk menipu orang lain. Itu disebabkan salah meneladan.
Yang diteladani para ilmuan barat yang tidak jelas. Sehingga dirinya sesat dan
menyesatkan orang lain dengan pedang ketidak benaran.
Oleh
karena itu, kita harus waspada, jangan sampai salah meneladan agar kepintaran
dan kecerdasannya tidak membawa kita kejalan yang tidak benar. Hanya Nabi
Muhammad yang patut kita teladani dalam
mengimplementasikan ilmu pengatahuan baik dari segi ibadah, manhaj, muamalah
dan sebagainya. Karena, nabi Muhammad disebut oleh kitab Al-quran sebagai “uswah
hasanah” yaitu contoh atau suri teladan yang baik sebagai mana firman Allah SWT. “Sesungguhnya
pada diri Rasulullah ada suri teladan yang baik bagimu yang mengharap rahmat
Allah dan kedatangan hari kiamat dan banyak menyebut Allah." (Qs. Al-ahzab : 21).
Di
dalam ayat tersebut sudah jelas bahwasanya hanya nabi Muhammad yang pantas
diteladani oleh umat manusia agar tidak ada yang namanya, pembantaian,
pembunuhan, pemerkosaan dan lain-lain. Mengapa
harus nabi Muhammad yang patut diteladani? Karena, nabi Muhammadlah
satu-satunya manusia yang pernah ada di dunia ini dan beliau mampu dalam
mengimplimentasikan dalam segala bidang ilmu pengetahuan dengan baik dan benar.
Para
Sejarawan dan Ahli Hadits telah meriwayatkan tentang sosok Nabi Muhammad SAW
bahwasanya dialah manusia terbaik dan paling sukses memimpin umat yang pernah
ada di dunia ini. Beliau adalah seseorang yang selalu memperjuangkan agamanya
walaupun pelbagai cercahan, ejekan, ancaman yang diterimanya dari orang-orang
kafir.
Namun
beliau sabar dan lapang dada serta memintakan ampunan dan petunjuk kepada Allah
agar umatnya mendapatkan hidayah hingga kembali kejalan yang benar, begitu mulianya
sang baginda nabi walaupun dia diejek dan sebagainya. beliau tetap memohonkan
ampun sebagaimana doanya “Wahai tuhanku ampunilah dosa-dosa kaumku karena
sesungguhnya mereka tidak mengetahui” (H.R.Muslim).
Rasulullah
melakukan hal itu hanya demi, keselamatan umatnya. Coba kalau kita bayangkan
seandainya posisi kita seperti nabi yang terus mengajak kejalan yang benar
namun terus diejek oleh umatnya. Penulis yakin kita tidak akan sabar untuk
menjalaninya. Dalam sejarah maupun dalam kitab suci Alquran disebutkan
bahwasanya nabi Nuh belum sabar sebagaimana kesabaran sang baginda nabi
(Muhammad SAW).
Allah
SWT berfirman di dalam kitab suci-Nya “Nabi Nuh berkata” ya tuhanku, janganlah
engkau biarkan seorangpun diantara orang-orang kafir itu tinggal diatas muka
bumi. Sesungguhnya jika engkau biarkan mereka tinggal, niscaya mereka akan
menyesatkan hamba hambamu dan mereka tidak akan melahirkan selain berbuat
maksiat lagi sangat kafir (Qs. Nuh : 26-27). Di dalam ayat ini menunjukkan
kesabaran nabi Nuh sudah mulai habis sehingga nabi Nuh berdoa seperti itu.
Doanya seorang nabi pasti terkabulkan
karena, nabi merupakan kekasih Allah sehingga binasalah umat nabi Nuh
yang kafir itu. disebabkan datangnya
siksaan yang berupa banjir. Sedangkan nabi nuh beserta umat yang beriman terselamatkan. Karena dia membuat perantara
yaitu dengan membuat sebuah kapal yang besar.
Dari
berbagai utusan Allah hanya nabi Muhammadlah yang paling sabar diantara
nabi-nabi sebelumnya. Andaikan nabi Muhammad tidak sabar niscaya binasalah
orang-orang kafir yang selalu mengejeknya. Kita sebagai umatnya seharusnya
mempunyai rasa cinta untuk melakukan kesabaran dengan meneladaninya agar kita
mendapatkan kecintaan dari Allah sebagaimana firman-Nya. “Katakanlah : jika
kamu memang cinta kepada Allah, maka turutkanlah aku, niscaya cinta pula Allah
kepadamu dan akan mengampuni-Nya terhadap dosa dosa kamu dan Allah adalah maha
pengampun dan maha penyayang.” (Qs. Ali imron :31-32).
Penyempurna Akhlak umat
Rasulullah
diutus kedunia ini bukan hanya mengajarkan tentang ketauhidan yang mengajarkan
bahwasanya tiada tuhan yang wajib disembah melainkan Allah SWT yang maha Esa
namun juga beliau sebagai penyempurna ahklak umat. Sebagaimana sabda beliau.”Sesungguhnya
aku diutus kebumi hanyalah untuk menyempurnakan kemuliaan Akhlak Mengapa
Rasulullah sebagai penyempurna akhlak? Karena, yang paling menonjol pada diri
Rasulullah yaitu akhlak mulianya yang tak tertandingi oleh manusia manapun. Ini
bukan omong kosong ini fakta (Realita) para Sejarawan mengakui bahwasanya hanya
akhlak Rasulullah yang paling mulia dibandingkan manusia-manusia lainnya bahkan
Allah SWT telah memujinya sebagaimana firman-Nya. “Dan sesungguhnya kamu
benar-benar berbudi pekerti yang agung.”(Qs. Al-qalam : 4). Di dalam ayat
ini sudah jelas bahwasanya hanya nabi Muhammad yang paling baik budi pekerti
(Akhlak) nya. Dengan sabar dan keteguhan hatinya nabi Muhammad mampu mengubah
kebiadaban menjadi peradaban.
Rahmatan lil ‘alamin
Nabi
Muhammad dilahirkan sebagai rahmatan lil ‘alamin (Kasih sayang bagi seluruh
alam) karena nabi Muhammad dalam mengimplimentasikan cara hidupnya dengan
kedamain, kecintaan, penuh kasih sayang terhadap umatnya dan tidak pilih kasih.
Sifat inilah yang tentunya dibutuhkan oleh semua orang. Karena sifat seperti
itu merupakan fitrah semua Manusia. Jika ada seseorang tidak butuh terhadap
sifat seperti itu seperti kedamaian, kecintaan, kasih sayang maka, orang
tersebut sudah jauh dari fitrahnya. Nabi Muhammad adalah seorang pejuang, penyeru
kebenaran dan memberikan kabar gembira bagi orang-orang yang beriman dan beliau
sebagai pemberi peringatan bagi orang-orang yang membangkang terhadap
ajaran-ajaran Islam.
Kata
Rahmatan berasal dari bahasa arab : Rahima, Yarhamu, Rahmatan sedangkan kata
Al-‘alamin asal katanya Alama yang dijama’kan menjadi ‘alamin yang artinya
mencakup alam semesta beserta isinya. Jadi, yang disebut rahmatan lil’alamin
yaitu mampu mewujudkan kedamaian dan kasih sayang bagi Manusia maupun Alam.
Firman Allah SWT : “Dan tidaklah kami mengutus kamu (Muhammad) melaikan
untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.“ (Qs. Al-anbiyaa : 107). Didalam
ayat ini sudah jelas bahwasanya nabi Muhammad adalah seorang utusan sekaligus
sebagai rahmatan lil ‘alamin.
Rasulullah
melarang menyakiti hewan apalagi menyakiti sesama manusia itu sangat dilarang.
Masyarakat Indonesia meskipun mayoritas penduduknya beragama Islam saja masih
banyak terjadi penderitaan seperti, saling menyakiti, pencabulan, pencurian,
narkoba dan sebagainya di mana semua hal itu dilakukan bukan hanya oleh orang
yang tidak berpendidikan melainkan dilakukan juga oleh orang yang berpendidikan
tinggi. Sebenarnya semua alasan itu bukan dinilai dari pendidikannya melainkan masyarakat
Indonesia masih belum mampu meneladani Rasulullah (Muhammad SAW) secara
komprehensif.
Adapun
solusinya bagaimana cara meneladani Rasulullah secara komprehensif seperti cara
ngomongnya, berjalannya, ahklaknya, ibadahnya dan sebagainya yaitu dengan cara
mengambil referensi-referensi Islam seperti, Al-quran dan Al-hadits dan Sirah
Nabawiyah karena didalam kitab Sirah Nabawiyah semuanya tentang Rasulullah SAW
diterangkan secara komprehensif mulai dari hal yang kecil hingga hal yang besar.
Wallahu a’lam bi al-shawab.
0 comments:
Post a Comment