Oleh Fitria
Ningsih
Penulis
adalah Aktivis Lembaga Pers Mahasiswa Islam (LAPMI) Cabang Tulungagung
Santai dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) berarti bebas dari rasa ketegangan. Kata
santai biasanya diidentikan dengan duduk-duduk sambil nonton, bermalas-malasan.
Namun tidak semua santai identik dengan kemalasan.
Menurut saya
santai itu menikmati dengan rileks aktivitas yang dilakukan. Santai itu tidak
terburu-buru dalam melaksanakan suatu aktivitas, dan menikmati proses
beraktivitas tanpa tekanan.
Dalam
menjalankan aktivitas santai sangat saya sukai, namun meski santai harus
selesai tepat waktu, "santai yang penting selesai", selesai tepat
waktu. Melakukan aktivitas dengan santai dan tepat waktu memang tidak mudah.
Seringkali saya melakukan santai yang keterlaluan, yang namanya bukan santai
lagi tapi malas.
Santai yang
keterlaluan itu adalah ketika diberi jangka waktu untuk mengerjakan tugas,
mengerjakannya asal-asalan, terburu-buru, sehingga hasilnya kurang maksimal,
bahkan tidak selesai. Hal ini biasanya terjadi karena menunda-nunda waktu untuk
mengerjakan " nanti saja kan masih ada waktu,santai saja".
Kata-kata
semacam ini biasanya membuat proses pengerjakan suatu tugas tidak santai lagi,
tapi jadi terburu-buru. Sebab dengan menunda-nunda pengerjaan tugas, jangka
waktu untuk mengerjakan itu juga akan habis. Dengan sisa waktu yang menipis,
jadinya tidak santai lagi dalam mengerjakannya, namun jadi asal-asalan pokok
mari (red:penting selesai). Jadi, mari belajar santai , santai yang yang tidak
keterlaluan "santai yang penting selesai".
0 comments:
Post a Comment